Fungsi pin pada Arduino adalah menghubungkan sinyal-sinyal dari dalam modul Arduino ke luar dan sinyal dari luar Arduino ke dalam. Setiap pin pada Arduino memiliki fungsi tertentu.
Berikut ini fungsi-fungsi pin pada Arduino UNO
Nama Port
Fungsi Utama
Fungsi Lain
Power Jack
catu daya 7 sampai 12 volt
USB type B
catu daya 5 volt & komunikasi serial
IOREF
referensi ADC
RESET
pin reset pada ATmega328
3V3
supply 3,3 volt
+5V
supply 5 volt
GND
ground
VIN
tegangan masuk 7 sampai 12 volt
A0
input analog & I/O digital
A1
input analog & I/O digital
A2
input analog & I/O digital
A3
input analog & I/O digital
A4
input analog & I/O digital
SDA untuk I2C
A5
input analog & I/O digital
SCL untuk I2C
D19
I/O digital
D18
I/O digital
AREF
Pin referensi ADC (Analog to Digital Converter)
D13
I/O digital
D12
I/O digital
D11
I/O digital
OC2A , MOSI
D10
I/O digital
OC1B, SS
D9
I/O digital
IC1A
D8
I/O digital
CLK0 , ICP1
D7
I/O digital
AIN1
D6
I/O digital
AIN0
D5
I/O digital
T1
D4
I/O digital
T0
D3
I/O digital
INT1
D2
I/O digital
INT0
D1
I/O digital
TXD
D0
I/O digital
RXD
Berikut ini daftar pin pada Arduino UNO R3
Pinout Arduino UNO
Apa fungsi pin analog pada Arduino?
Pin analog pada Arduino berfungsi menerima sinyal listrik berupa tegangan analog. Tegangan ini diubah oleh ADC (Analog to Digital Converter) menjadi angka digital. ADC pada Arduino UNO dan Arduino Nano memiliki resolusi 10 bit, jadi tegangan analog tersebut akan dibaca oleh perangkat lunak sebagai angka integer 0 sampai dengan 1023.
Pin analog pada Arduino UNO hanya ada 6 buah, yaitu A0 , A1, A2, A3, A4 dan A5
Apa fungsi pin digital pada Arduino?
Pin digital pada Arduino berfungsi menerima atau mengirim sinyal listrik digital. Tegangan pada pin digital akan dibaca oleh perangkat lunak sebagai angka 0 (jika input tegangan rendah mendekati 0 volt) atau 1 (jika input tegangan tinggi mendekati 5 volt). Fungsi untuk membaca tegangan pada pin digital adalah digitalRead(). Tegangan pada pin digital juga dapat diubah oleh perangkat lunak Arduino dengan fungsi digitalWrite().
Semua port pada Arduino dapat difungsikan sebagai input digital maupun output digital.
Jawab: jumlah pin analog pada Arduino UNO adalah 6 buah yaitu A0, A1, A2 A3, A4 dan A5
Berikut ini posisi pin-pin pada Arduino UNO:
Daftar pin pada Arduino UNO R3
Pin analog terdapat pada bagian kiri bawah. Pin analog tersebut multi fungsi , yaitu dapat berfungsi sebagai pin analog (input) maupun pin digital (input dan output).
Yang dimaksud dengan pin pada Arduino adalah kontak elektrik yang terdapat pada modul Arduino. Kontak elektrik ini berfungsi untuk menyambungkan sinyal listrik dari modul Arduino ke perangkat lain di luar Arduino.
Berikut ini foto pin berbentuk batang-batang serupa jarum pada Arduino Nano
Arduino Nano tampak samping
Setiap pin pada Arduino tersebut memiliki fungsi tertentu yang berbeda-beda. Untuk mengetahui fungsinya kita mesti membaca datasheet dari modul Arduino tersebut.
Berikut ini adalah daftar fungsi setiap pin pada Arduino Nano
Kontak elektrik pada Arduino UNO menggunakan lubang-lubang, bukan berupa pin. Berikut ini foto Arduino UNO dengan kontak elektrik berupa plastik hitam yang di dalamnya terdapat kontak elektrik.
Arduino UNO R3, ESP32 Devkit-C , ESP32 Lolin32 Lite
Arduino UNO
Arduino UNO R3 asli
Arduino UNO adalah rangkaian mikrokontroler berbasis ATmega328P. Arduino UNO memiliki 14 pin input/output digital (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, resonator keramik 16 MHz sebagai sumber clock, koneksi USB untuk catu daya dan komunikasi serial, colokan listrik DC, header ICSP (In Circuit Serial Programming), dan tombol reset. Papan rangkaian Arduino UNO berisi semua hal yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler. Untuk menggunakan Arduino UNO, cukup dengan disambung ke komputer dengan kabel USB atau sambungkan dengan adaptor AC-ke-DC atau baterai untuk memulai. Anda dapat mengotak-atik UNO Anda tanpa terlalu khawatir melakukan kesalahan. Pada kondisi terburuk, chip ATmega328 dengan kemasan DIP (Dual In line Package) dapat diganti jika rusak.
ESP32
ESP 32 adalah mikrokontroler yang memiliki banyak fitur pada prosesornya, dan dilengkapi dengan konektivitas Wi-Fi dan Bluetooth terintegrasi untuk berbagai macam aplikasi.
ESP32 mampu berfungsi dengan andal di lingkungan industri, dengan suhu pengoperasian mulai dari –40°C hingga +125°C. ESP32 dapat secara dinamis menghilangkan ketidaksempurnaan sirkuit eksternal dan beradaptasi dengan perubahan kondisi eksternal dengan dukungan rangkaian kalibrasi di dalamnya. Rangkaian kalibrasi ini memungkinkan WiFi pada ESP32 berfungsi tanpa perlu kalibrasi ekstra.
ESP32 dirancang untuk perangkat bergerak (mobile), perangkat elektronik yang dapat dikenakan (wearable electronics), dan aplikasi IoT. Konsumsi daya ESP32 dapat dibuat sangat rendah dengan kombinasi beberapa macam perangkat lunak khusus. ESP32 juga mencakup fitur-fitur canggih, seperti ‘clock gating‘ untuk mereduksi konsumsi daya, berbagai mode daya, dan penskalaan daya secara dinamis.
ESP32 dibuat sangat terintegrasi dengan sakelar pemilih antena di dalamnya, RF balun, power amplifier untuk radio, amplifier penerima radio dengan kebisingan rendah (low noise), filter, dan modul manajemen daya. ESP32 menambahkan fungsionalitas dan keserbagunaan yang banyak aplikasi dengan hanya memerlukan ruang kecil di PCB (Printed Circuit Board)
ESP32 dapat berfungsi sebagai sistem mandiri yang lengkap atau sebagai perangkat pembantu ke mikrokontroler lain, mengurangi overhead tumpukan komunikasi pada prosesor aplikasi utama. ESP32 dapat berinteraksi dengan sistem lain untuk menyediakan fungsionalitas Wi-Fi dan Bluetooth melalui antarmuka SPI/SDIO atau I2C/UART.
Modul ESP32 tersedia dalam berbagai versi, di antaranya adalah Lolin32 Lite dan DevkitC serta clone nya.
ESP32 memiliki beberapa kelebihan dibandingkan Arduino. Di antaranya sebagai berikut:
Prosesor di ESP32 dari keluarga Xtensa, lebih cepat dibandingkan prosesor ATmega dengan arsitektur AVR. ESP32 clocknya adalah 240 MHz, sedangkan Arduino UNO menggunakan ATmega328 dengan kecepatan maksimum 16 MHz
Jumlah core pada prosesornya lebih banyak. ESP32 mempunyai 2 core, sedangkan ATmega328 hanya 1 core saja.
Memori Flash yang terhubung lebih banyak. ESP32 memiliki Flash Memory sebesar 1 MB sampai 16 MB. Arduino UNO memiliki memori flash sebesar 32 KB. Model Arduino lain ada yang memiliki flash lebih besar, seperti ATmega2560 yang memiliki flash sebesar 256 KB
Memori RAM lebih besar. ESP32 memiliki SRAM 520 KiB, sedangkan Arduino UNO memiliki SRAM hanya 2 KB. ATmega2560 memiliki SRAM sebesar 8 kilobyte
ESP32 memiliki kemampuan nirkabel WiFi 802.11 dan Bluetooth. Fitur ini di Arduino UNO tidak ada, harus menambah modul/shield.
praktis semua bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di sistem operasi Linux
Port USB
1 buah USB type B untuk port serial dan catu daya
1 buah mini USB untuk catu daya 4 buah USB type-A untuk memasang periferal seperti keyboard-USB dan mouse-USB
Koneksi jaringan komputer
tidak ada
Ethernet 802.3 dan Wifi 802.11 (2,4 GHz)
Tegangan Kerja
5 volt
3,3 volt
Catu Daya
5 volt (USB), 6 ~ 12 volt (pin catu daya). Konsumsi arus untuk prosesor maksimum adalah 14 mA. Konsumsi arus untuk periferal output maksimum 200 mA.
5 VDC, 2,5 ampere
Ukuran
68,6 mm x 53,4 mm
85 mm x 56 mm
berat
37 g
50 g
harga
Rp 350.000 ~ Rp 450.000
Rp 3,5 juta (model B+)
Arduino UNO
Arduino UNO R3 asli
Arduino UNO adalah rangkaian mikrokontroler berbasis ATmega328P. Arduino UNO memiliki 14 pin input/output digital (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, resonator keramik 16 MHz sebagai sumber clock, koneksi USB untuk catu daya dan komunikasi serial, colokan listrik DC, header ICSP (In Circuit Serial Programming), dan tombol reset. Papan rangkaian Arduino UNO berisi semua hal yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler. Untuk menggunakan Arduino UNO, cukup dengan disambung ke komputer dengan kabel USB atau sambungkan dengan adaptor AC-ke-DC atau baterai untuk memulai. Anda dapat mengotak-atik UNO Anda tanpa terlalu khawatir melakukan kesalahan. Jika ATmega328 rusak dapat diganti jika rusak.
Raspberry PI Model 3
Spesifikasi Raspberry Pi secara ringkas
The Raspberry Pi 3 Model B+ is the final revision in the Raspberry Pi 3 range.
erlu akses langsung ke interupsi pada mikroprosesor. Pada Raspberry Pi, interupsi diurus oleh sistem operasi, jadi tidak dapat diakses langsung oleh pengguna.
Arduino UNO adalah rangkaian mikrokontroler berbasis ATmega328P. Arduino UNO memiliki 14 pin input/output digital (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, resonator keramik 16 MHz sebagai sumber clock, koneksi USB untuk catu daya dan komunikasi serial, colokan listrik DC, header ICSP (In Circuit Serial Programming), dan tombol reset. Papan rangkaian Arduino UNO berisi semua hal yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler. Untuk menggunakan Arduino UNO, cukup dengan disambung ke komputer dengan kabel USB atau sambungkan dengan adaptor AC-ke-DC atau baterai untuk memulai. Anda dapat mengotak-atik UNO Anda tanpa terlalu khawatir melakukan kesalahan. Pada kondisi terburuk, chip ATmega328 dengan kemasan DIP (Dual In line Package) dapat diganti jika rusak.
Arduino Mega 2560
Arduino Mega 2560 adalah modul mikrokontroler berbasis prosesor ATmega2560. Arduino Mega 2560 memiliki 54 pin input/output digital (15 di antaranya dapat digunakan sebagai output Pulse Width Modulation(PWM) / Modulasi Lebar Pulsa), 16 input analog, 4 UART (port serial perangkat keras), osilator kristal 16 MHz, koneksi USB, colokan catu daya, header ICSP (In Circuit Serial Programming), dan tombol reset. Modul berisi semua komponen yang diperlukan untuk menjalankan sistem mikrokontroler; Untuk mulai menggunakan/mengaktifkan, cukup dengan menyambungkan modul ini ke komputer dengan kabel USB atau nyalakan dengan adaptor AC-ke-DC atau baterai. Modul Arduino Mega 2560 kompatibel dengan sebagian besar perisai yang dirancang untuk Arduino UNO dan modul sebelumnya seperti Arduino Duemilanove atau Arduino Diecimila.
Arduino Mega 2560 adalah versi baru dari Arduino Mega. Perbedaan utama Arduino Mega 2560 dengan Arduino Mega adalah prosesor yang dipakai. Arduino Mega 2560 menggunakan prosesor ATmega 2560, sedangkan Arduino Mega menggunakan prosesor ATmega 1280.
Berikut ini perbedaan utama antara Arduino Uno dan Arduino Nano
Parameter
Arduino Uno
Arduino Nano
Ukuran
68,6 mm x 53,4 mm
18 mm x 45 mm
Konektor USB
USB type B
USB mini
Analog Input
6
8
Tegangan catu daya
6 sampai 20 volt DC, namun disarankan hanya 7 sampai 12 volt DC
7 sampai 12 volt DC
Pin untuk Digital Input/Output
14 (6 dengan fitur Pulse Width Modulation)
22 (6 dengan fitur Pulse Width Modulation)
Berat
25 g
7 g
Ukuran
lebih besar, terutama dirancang untuk dipasangi Arduino Shield
lebih kecil, terutama dirancang untuk dipasang di breadboard
Kesamaan antara Arduino UNO dan Nano:
Parameter
Nilai
Prosesor
ATmega328 (arsitektur AVR)
Clock prosesor
16 MHz
Digital Input/Output
14
EEPROM
1 kilobyte
SRAM
2 kilobyte
Flash memory
32 kilobyte ( 2 kilobyte untuk boot loader)
Arduino UNO (atas) dan Arduino Nano (bawah)
Arduino UNO
Arduino UNO R3 asli
Arduino UNO adalah rangkaian mikrokontroler berbasis ATmega328P. Arduino UNO memiliki 14 pin input/output digital (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, resonator keramik 16 MHz sebagai sumber clock, koneksi USB untuk catu daya dan komunikasi serial, colokan listrik DC, header ICSP (In Circuit Serial Programming), dan tombol reset. Papan rangkaian Arduino UNO berisi semua hal yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler. Untuk menggunakan Arduino UNO, cukup dengan disambung ke komputer dengan kabel USB atau sambungkan dengan adaptor AC-ke-DC atau baterai untuk memulai. Anda dapat mengotak-atik UNO Anda tanpa terlalu khawatir melakukan kesalahan. Pada kondisi terburuk, chip ATmega328 dengan kemasan DIP (Dual In line Package) dapat diganti jika rusak.
Berikut ini contoh Arduino UNO dengan sebuah shield tampilan LCD yang dirancang untuk dipasang di atas Arduino UNO.
Arduino UNO di sebelah TFT LCD
Arduino Nano
Arduino Nano asli
Arduino Nano adalah rangkaian mikrokontroler berbasis ATmega328 dalam kemasan kecil, lengkap, dan mudah dipasang di breadboard. Ini memiliki fungsi yang kurang lebih sama dengan Arduino UNO, dengan bentuk yang lebih kecil. Arduino Nano tidak memiliki colokan listrik DC, dan konektor USB yang dipakai adalah USB mini-B, lebih kecil daripada USB type-A di Arduino UNO.
Arduino Nano ukurannya lebih kecil dibandingkan Arduino UNO
Arduino Nano cocok untuk dipasang di breadboardd
Kekurangan Arduino Nano dibandingkan Arduino UNO:
Beberapa modul tersedia sebagai shield untuk Arduino UNO, namun tidak dapat / sulit disambungkan ke Arduino Nano
Untuk prototyping yang cepat, kabel dapat langsung dimasukkan ke konektor pada Arduino UNO
Pada Arduino UNO terdapat konektor power supply. Pada Arduino Nano, power supply ini terhubung ke pin VIN, tidak melalui konektor khusus.
Berikut ini perbandingan ukuran Arduino UNO dan Nano. Arduino UNO lebih besar dibandingkan Arduino Nano.
Arduino UNO dan Arduino Nano
Berikut ini Arduino Nano dipasang di breadboard. Pada rangkaian itu Arduino Nano dihubungkan dengan LCD OLED 0.91″
Arduino Nano terpasang di breadboard
Berikut ini Arduino UNO dengan modul shield TFT LCD 2.4″. Shield dapat dipasang langsung di atas Arduino UNO. Shield ini tidak dapat dipasang ke breadboard.
Arduino UNO dan shield TFT LCD 2.4″
Berikut ini foto konektor USB (di sebelah kiri) dan konektor power (di sebelah kanan) pada Arduino UNO.
Menyalakan Lampu Dengan Arduino Uno dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung jenis lampu yang ingin dinyalakan.
Berikut ini adalah beberapa variasi lampu yang dapat dinyalakan dengan Arduino UNO:
LED tegangan kecil & arus kecil
LED tegangan besar / arus besar
Lampu bohlam
Lampu 220 volt
LED tegangan kecil & arus kecil
Untuk LED tegangan kecil dan arus kecil dapat dinyalakan langsung dari port Arduino. Harap diperhatikan bahwa tegangan pin pada Arduino UNO hanya maksimum 5 volt, sehingga hanya dapat menyalakan 2 LED seri. Arus yang dapat diambil dari port Arduino juga terbatas, sehingga arus pada LED juga terbatas. Menurut spesifikasi teknis Arduino UNO, arus maksimum di setiap port adalah 20 mA. Arus maksimum pada VCC ATmega328 adalah 200 mA, sehingga hal ini juga harus diperhatikan.
LED output
LED Tegangan Besar / Arus Besar
Untuk tegangan lebih dari 5 volt ataupun arus lebih dari 20 mA, maka perlu komponen tambahan berupa transistor untuk memperkuat arus & tegangan.
Berikut ini cara memperkuat tegangan pada output Arduino, supaya dapat menggunakan catu daya 12 volt untuk menyalakan LED.
Penguat arus digital dengan transistor NPN
Lampu bohlam kecil
Lampu bohlam kecil memerlukan arus agak besar. Untuk memperkuat arus, dapat digunakan transistor NPN , seperti pada gambar berikut ini.
Lampu 220 volt
Untuk menghubungkan Arduino ke tegangan 220 volt, umumnya dapat menggunakan relay elektromekanik ataupun relay solid state (SSR). Berikut ini contoh cara menghubungkan Arduino ke lampu 220 volt dengan relay elektromekanik.
Apa kekurangan Arduino Mega 2560? Untuk itu pertama dibandingkan dulu spesifikasi antara Arduino Mega 2560 dengan Arduino UNO Rev 3.
Spesifikasi
Perbandingan antara Arduino Mega 2560 dengan Arduino UNO
Arduino UNO Rev 3
Arduino Mega 2560 Rev 3
Prosesor / Mikrokontroler
ATmega328P
ATmega 2560
Clock
16 MHz
16 MHz
SRAM
2 KB
8 KB
EEPROM
1 KB
4 KB
Flash Memory
32 KB
256 KB, 8 KB untuk bootloader
Digital I/O
14 (6 dengan PWM)
54 pin (15 dengan PWM)
Analog Input
6
16 pin
berat
25 g
37 g
Ukuran
68,6 x 53,4 mm
101,52 mm x 53,3 mm
Harga
Original: Rp 300 ribu ~ Rp 400 ribu
Clone / KW: Rp 60 ribuan ~ Rp 70 ribuan
Original: Rp 500 ~ Rp 600 ribuan
Clone/ KW: Rp 100 ribuan
Dari hasil perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa secara teknis Arduino Mega 2560 lebih unggul dari sisi teknis, namun kelemahannya dibandingkan Arduino UNO adalah harganya yang jauh lebih mahal, dan ukurannya yang lebih besar.
Kekurangan Arduino Mega 2560 Rev 3 adalah sebagai berikut
harga lebih mahal
ukuran lebih besar
bobot lebih berat
Keuntungan Arduino Mega 2560 dibandingkan Arduino UNO adalah sebagai berikut:
memori SRAM (Static Random Access Memory) lebih besar, 8 KB vs 2 KB
memori EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) lebih besar, 4 KB vs 1 KB
memori Flash (untuk diisi program) lebih besar, 256 KB vs 32 KB
jumlah pin lebih banyak
Kesamaannya adalah sama-sama menggunaan prosesor dari keluarga AVR, dan kecepatan clocknya adalah sama-sama 16 MHz. Jadi program yang dijalankan di Arduino Mega akan sama kecepatannya dengan dijalankan di Arduino UNO.
Dua buah board Arduino UNO/Nano dapat dihubungkan dengan komunikasi serial, sehingga keduanya dapat berkomunikasi.
Alternatif komunikasi serial yang dapat dipakai adalah sebagai berikut:
Komunikasi Serial Asinkron
Komunikasi Serial I2C / TWI (Two Wire Interface)
Komunikasi SPI (Serial Peripheral Interface)
Komunikasi Serial Asinkron
Pada komunkasi serial asinkron, port yang dipakai adalah port komunikasi serial TX & RX, atau pin D0 dan D1 pada Arduino. Cara menghubungkannya adalah silang, yaitu TX dihubungkan ke RX , RX dihubungkan ke TX. Pengiriman data dilakukan dengan menggunakan library Serial pada Arduino. Pada komunikasi ini hanya dapat dihubungkan 2 buah board Arduino.
Komunikasi asinkron pada Arduino dapat menggunakan hardware dan software. Secara hardware, komunikasi asinkron terhubung ke pin D0 dan D1. Jika perlu tambahan komunikasi serial, dapat menggunakan library SoftwareSerial.
Jika menggunakan library SoftwareSerial, port yang digunakan bebas.
Berikut ini skema menghubungkan Arduino dengan komunikasi sinkron, menggunakan port asinkron bawaan aslinya. Pin TX di Arduino pertama dihubungkan ke RX di Arduino kedua. Pin RX di Arduino pertama dihubungkan ke TX di Arduino kedua.
Cara menghubungkan 2 arduino dengan komunikasi asinkron
Komunikasi Serial I2C/TWI
Pada komunikasi ini digunakan protokol TWI (Two Wire Interface). Pin yang dipakai adalah SDA (ADC4) dan SCL (ADC5).
Berikut ilustrasi port pada Arduino:
Pin Arduino UNO
Pada protokol TWI/I2C, 1 prosesor menjadi master, sedangkan lainnya adalah slave. Pengalamatan pada I2C adalah 7 bit, jadi jumlah node maksimum yang dapat dihubungkan pada bus I2C adalah 128 buah prosesor.
Berikut ini contoh cara menghubungkan 2 buah Arduino dengan protokol I2C.
Arus maksimal masing-masing pin digital Arduino UNO dan Arduino Nano adalah 40 milliampere (mA), dengan asumsi tidak melanggar batasan arus maksimum VCC dan GND sebesar 200 mA.
Arduino UNO dan Arduino Nano menggunakan prosesor ATmega328. Arus maksimal ini dijelaskan di datasheet prosesor ATmega328 tersebut sebagai berikut:
ATmega328 absolute maximum rating
Namun demikian perlu diperhatikan batasan arus yang lain, yaitu arus maksimum di pin VCC dan GND, yaitu 200 mA. Jumlah pin pada ATmega328 adalah 23 buah, jadi kalau semua pin mengeluarkan arus yang sama, maka arus di setiap pin adalah 200/23 = 8.7 mA.
Jika ingin mengeluarkan arus 40 mA, maka maksimum jumlah pin yang memberikan arus 40 mA adalah 200/40 = 5 pin saja.
Board Arduino tidak semuanya menggunakan prosesor ATmega328. Untuk Arduino yang menggunakan prosesor lain, maka perlu dicek datasheet masing-masing prosesornya.
Cara mengatasi regulator Arduino UNO ataupun Arduino Nano yang panas adalah dengan :
menggunakan tegangan pada power jack serendah mungkin. Tegangan paling kecil yang masih memungkinkan adalah 7 volt.
batasi pemakaian arus oleh prosesor
gunakan pendingin seperti kipas angin
Batasi Tegangan Power Jack dan VIN
Jika regulator Arduino panas, artinya ada disipasi daya pada regulator tersebut. Rangkaian regulator pada Arduino UNO adalah sebagai berikut
Rangkaian Regulator Arduino UNO
Tegangan dari power jack ataupun VIN dikecilkan menjadi 5 volt oleh regulator MC33269D-5.0 . Kelebihan tegangan ini dibuang menjadi panas. Makin besar perbedaan tegangan , maka daya yang dibuang makin besar. Daya makin besar, akibatnya regulator makin panas. Jadi salah satu cara mudah mengurangi panas pada regulator tersebut adalah dengan menggunakan tegangan power jack ataupun VIN di 7 volt saja.
Batasi Arus Mikroprosesor ATmega328
Arus maksimum pada terminal VCC prosesor adalah 200 mA. Arus ini akan menjadi beban juga bagi regulator.
Misal tegangan VIN 9 volt, dengan arus pada VCC ATmega328 adalah 200 mA. Maka akan ada pengurangan tegangan 4 volt pada regulator. Disipasi daya karena VCC sebesar P = V x I =4 volt x 200 mA = 800 mW
Misal penggunaan arus pada port ATmega328 dikurangi, sehingga total arus hanya 50 mA. Maka disipasi daya pada regulator menjadi P = VxI = 4 volt x 50 mA = 200 mW. Dengan demikian regulator tidak terlalu panas.
Gunakan Kipas
Regulator pada Arduino UNO tidak dilengkapi pendingin khusus seperti heat sink yang besar, sehingga panas sulit dibuang dengan baik. Pendinginan terutama melalui jalur tembaga di papan rangkaian (PCB) Untuk mempercepat pendinginan dapat dengan kipas angin kecil.
Secara teori cara ini dapat dipakai, namun dalam praktek sangat tidak praktis.
Menghapus EEPROM menggunakan program yang diupload ke memori Flash dan kemudian dijalankan
Menggunakan fasilitas serial programming melalui ISP (In System Programming) di ATmega328
Menggunakan fasilitas parallel programming / high voltage programming pada ATmega328
Menghapus EEPROM Dengan Upload Program
Teknik ini dijelaskan di tutorial EEPROM Clear di https://www.arduino.cc/en/Tutorial/EEPROMClear
Prinsip dasarnya adalah menggunakan fungsi EEPROM.write() untuk menulis angka 0 ke semua lokasi EEPROM.
Berikut ini contoh program untuk menghapus semua isi data di EEPROM.
/* * EEPROM Write * * Stores values read from analog input 0 into the EEPROM. * These values will stay in the EEPROM when the board is * turned off and may be retrieved later by another sketch. */
#include <EEPROM.h>
/** the current address in the EEPROM (i.e. which byte we're going to write to next) **/ int addr =0;
voidsetup(){ /** Empty setup. **/ }
voidloop(){ /*** Need to divide by 4 because analog inputs range from 0 to 1023 and each byte of the EEPROM can only hold a value from 0 to 255. ***/
int val =analogRead(0)/4;
/*** Write the value to the appropriate byte of the EEPROM. these values will remain there when the board is turned off. ***/
EEPROM.write(addr, val);
/*** Advance to the next address, when at the end restart at the beginning.
Rather than hard-coding the length, you should use the pre-provided length function. This will make your code portable to all AVR processors. ***/ addr = addr +1; if(addr == EEPROM.length()){ addr =0; }
/*** As the EEPROM sizes are powers of two, wrapping (preventing overflow) of an EEPROM address is also doable by a bitwise and of the length - 1.
++addr &= EEPROM.length() - 1; ***/
delay(100); }
Menghapus EEPROM Dengan ISP (In System Programming)
Pada metode ini, diperlukan antar muka khusus ke port ISP di ATmega328 pada Arduino UNO. Contoh antar muka yang populer adalah USBasp (https://www.fischl.de/usbasp/)
Perangkat lunak yang diperlukan ada beberapa macam, misalnya: