Perangkat elektronika yang kita buat akan memerlukan kotak untuk pemasangannya. Salah satu kotak yang cukup baik menurut saya adalah Durabox. Kotak ini tersedia dalam berbagai ukuran. Pada artikel ini akan saya tampilkan Durabox berukuran 190 mm x 290 mm x 140 mm. Barang ini secara teknisnya dikenal dengan istilah ‘Enclosure Box’, ‘Electrical Distribution Box’, ‘Junction Box’.
Berikut ini tampak luar box Durabox tersebut.
Tampak luar
Tampak luar
Penguncinya cukup praktis menggunakan penjepit yang dapat mudah dibuka dengan tangan. Jika ingin lebih permanen, juga ada lubang di tutup yang dapat dikunci atau disekrup.
Berikut ini penampakan dengan tutup dibuka.
Penutup dibuka
Penutup terpasang dengan engsel, jadi pada pemasangan perlu diperhatikan untuk menyediakan ruang bagi pergerakan tutup tersebut. Bisa-bisa penutup terhalang oleh komponen lain ketika instalasi.
Bagian dalam
Pada bagian dalam sudah ada alas plastik yang dibaut dengan 4 buah sekrup 5mm. Adanya alas plastik ini sangat memudahkan instalasi.
Penutup dengan karet kedap air
Penutup dilengkapi dengan karet warna putih yang kedap air, sehingga memudahkan kita jika ingin mencapai IP66
Alas plastik
Terakhir, penampakan alas plastik yang dapat mudah dilepas dari dalam kotak. Komponen-komponen dapat kita rakit di alas ini, untuk kemudian baru dipasang semuanya ke dalam kotak.
Berikut ini contoh pemasangan cable gland pada box tersebut, agar kabel dapat masuk dan instalasinya tetap kedap air.
Selama ini saya menggunakan ESP32 dari model Lolin32. Sebagai alternatif, saya mencari board ESP32 dengan ukuran mirip dengan Lolin32, supaya dapat dipasang juga di breadboard. Hal ini penting karena saya sering melakukan percobaan di atas breadboard, dan mesti siap-siap juga kalau-kalau Lolin32 tidak ada lagi. Lolin32 mini sudah tidak diproduksi lagi oleh Wemos, sehingga bisa saja suatu hari tidak ada lagi.
Setelah cari sana-sini, kandidat board yang cocok adalah ESP32 DevkitC clone, atau disebut juga di pasaran sebagai NodeMCU ESP32.
Penampakan
Berikut ini tampak atas dari ESP32 DevkitC.
ESP32 DevkitC Clone tampak atas
Berikut ini tampak bawah dari ESP32 DevkitC
ESP32 DevkitC Clone tampak bawah
Berikut ini ESP32 DevkitC di atas breadboard. ESP32 ini tidak terlalu lebar, sehingga cocok untuk percobaan dengan breadboard.
ESP32 DevkitC Clone di breadboard
Ukuran board ESP32 ini mirip sekali dengan Lolin32 (Wemos). Berikut ini perbandingan lebar antara DevkitC (kiri) dan Lolin32 Lite (kanan).
ESP32 DevkitC Clone dan Lolin32
Berikut ini perbandingan panjang antara DevkitC (bawah) dan Lolin32 Lite (atas).
ESP32 Lolin32 Lite (atas) dan ESP32 DevkitC (bawah)
Pinout
Berikut ini daftar pin pada ESP32 DevkitC. Total ada 38 pin yang dikeluarkan dari ESP32, namun ada 8 pin yang sifatnya internal, jadi praktis tidak dapat dipakai untuk aplikasi normal.
Pada board ESP32 tersebut terdapat sebuah LED yang dapat dikendalikan melalui GPIO2. Berikut ini contoh membuat LED kedip dengan modifikasi software Blink.ino bawaan Arduino. Mesti ditambahkan baris ‘#define LED_BUILTIN 2’ supaya dapat mengakses pin GPIO yang benar.
#define LED_BUILTIN 2
void setup() {
pinMode(LED_BUILTIN, OUTPUT);
}
void loop() {
digitalWrite(LED_BUILTIN, HIGH); // turn the LED on (HIGH is the voltage level)
delay(1000); // wait for a second
digitalWrite(LED_BUILTIN, LOW); // turn the LED off by making the voltage LOW
delay(1000); // wait for a second
}
Pada board DevkitC yang asli tidak ada LED on board, sedangkan pada board clone ini ada LEDnya. Keberadaan LED ini cukup membantu untuk melakukan percobaan sederhana dan debugging sederhana.
Keuntungan DevkitC ini dibandingkan Lolin32 adalah tersedia tegangan 5 volt, tidak hanya 3 volt. Tegangan 5 volt ini perlu untuk beberapa sensor yang hanya dapat bekerja di tegangan 5 volt.
Weintek MT8071iP dan Weinview MT6071iP adalah 2 buah HMI (Human Machiine Interface) yang sangat mirip. Berikut ini dibahas perbandingan visual dari MT8071iP dan MT6071iP yang diperoleh di pasar Indonesia.
Perbedaan utama antara Weintek MT8071iP dan Weinview MT6071iP adalah:
Weintek MT8071iP memiliki port ethernet. Port ethernet ini dipakai untuk memasukkan program ke dalam modul HMI tersebut, dan dapat juga dikonfigurasi sebagai koneksi Modbus. Weintek MT8071iP tidak dapat memasukkan program melalui port ethernet.
Weinview MT6071iP tidak memiliki port ethernet. Port ethernet diganti dengan port USB. Memasukkan program dilakukan dengan port USB.
Foto
Berikut ini tampak depan dari Weintek MT8071iP dan Weinview MT6071iP.
Perbandingan tampak depan
Tampak depan mirip sekali, hanya beda merek (Weintek vs Weinview).
Berikut ini penampakan bagian belakang.
Perbandingan tampak belakang
Menurut manualnya, MT8071iP memerlukan power supply 24 volt DC. Namun di label bagian belakang , disebutkan dapat menggunakan supply 10V ~ 24V, sama seperti MT6071iP. Dari hasil percobaan, MT8071iP dapat menggunakan power supply 12 V DC dengan hasil baik.
Berikut ini perbandingan bagian dalam kedua HMI tersebut.
Perbandingan bagian dalam
Dari hasil pengamatan, kedua HMI menggunakan PCB (Printed Circuit Board) yang sama, dengan kode “Weintek LABS. Inc. 3353F_07 V2.1”
Kode model PCB
Berikut ini perbandingan board dalam 1 gambar. Papan rangkaian sama, perbedaannya hanya pada konektor USB dan konektor Ethernet.
Dari hasil percobaan, kedua HMI mempunyai fungsi yang sama. Harga MT8071iP sedikit lebih mahal daripada MT6071iP.
Ferrules, dipakai untuk merapikan kabel serabut, untuk dipasang ke sebuah terminal.
Ferrules warna biru 0.75 mm
Untuk mengencangkan ferrules dapat menggunakan tang khusus, seperti HS-202B.
Ferrules siap dikencangkan di tang HS-202B
Berikut ini contoh pemakaian ferrules untuk menyambungkan kabel ke blok terminal PCB.
Blok terminal PCB dan ferrules
Blok terminal sebelah kanan menggunakan ferrules, sedangkan blok terminal sebelah kiri tidak menggunakan ferrules. Blok paling kiri kabelnya disolder. Menurut teori, ada kemungkinan terjadi ‘cold flow’ pada kabel yang disolder, yang menyebabkan koneksi menjadi longgar. Jadi memang sebaiknya kabel serabut dijepit saja dengan ferrules, tidak usah disolder.
Terminal PCB diperlukan untuk menyambungkan kabel ke suatu PCB. Pada block screw, kabel dijepit dengan sebuah sekrup. Teknik ini memudahkan karena dapat menggunakan kabel tanpa perlu memasang konektor pada kabel tersebut. Namun jika kabel yang digunakan adalah tipe serabut, sebaiknya pasang ferrules pada kabel tersebut, supaya serabut pada kabel tidak berantakan.
Cable gland berfungsi untuk memasukkan sebuah kabel ke dalam suatu perangkat. Peranan cable gland untuk mengurangi stress pada kabel , membuat sambungan mekanik dan merapatkan sambungan supaya kedap air / udara.
Ukuran Cable Gland
Cable gland tersedia dalam ukuran PG dan metrik.
Berikut ini daftar ukuran PG
Kode
PG7
PG9
PG11
PG13.5
PG16
PG21
PG25
PG29
PG36
PG42
PG48
PG63
Berikut ini daftar ukuran metrik
Kode
M12x1.5
M16x1.5
M18x1.5
M20x1.5
M22x1.5
M24x1.5
M25x1.5
M27x1.5
M30x1.5
M32x1.5
M36x1.5
M40x1.5
M50x1.5
M63x1.5
Foto Cable Gland
Berikut ini beberapa foto cable gland.
Cable gland ukuran PG 9
Cable gland ukuran PG 13.5
Contoh Penggunaan Cable Gland
Cable gland umumnya digunakan untuk membuat kotak yang kedap air, dan juga agar kabel yang masuk ke dalam kotak menempel kuat di dinding box.
Berikut ini penampakan cable gland di bagian luar box. Tentunya box harus dilubangi sesuai ukuran cable gland yang dipakai.
Penampakan cable gland di bagian luar box
Penampakan cable gland di bagian luar box
Berikut ini penampakan cable gland di bagian dalam box.
Penampakan cable gland di bagian dalam box
Lubang untuk cable gland umumnya cukup besar. untuk itu kita bisa menggunakan mata bor khusus untuk plastik/logam tipis. Mata bor ini dikenal dengan nama ‘mata bor pagoda’.
Mainboard zaman sekarang rata-rata di bagian panel belakang sudah tidak ada lagi konektor DB9 untuk port serial RS232C. Di banyak mainboard masih ada antar muka serial RS232C , namun konektornya hanya berupa header 2×5 (10 pin). Untuk menyambungkan ke kabel RS232 biasa, diperlukan kabel tambahan seperti di bawah ini.
Kabel RS232 DB9 untuk mainboard komputer desktop
Konektor DB9 yang terpasang di panel belakang adalah dari jenis ‘male’, sehingga konektornya mesti yang berjenis ‘female’.
Konektor DB9 ‘female’
Kabel ini umumnya dijual dengan nama “KABEL MAINBOARD 2 SERIAL RS232 TO DB 9 SERIAL”.
Untuk memperpanjang kabel serial ini, dapat menggunakan “KABEL SERIAL DB9 Male-Female”.
USBddModul USB to Serial CH340 dapat menghubungkan komunikasi serial dengan tegangan 5 volt dan 3,3 volt dari perangkat mikrokontroler ke komputer desktop ataupun laptop melalui kabel USB.
TRIAC BT151 berapa watt? Ini adalah salah satu pertanyaan penting dalam pemakaian komponen TRIAC. Kita perlu tahu kemampuan maksimum komponen supaya pertama tidak merusak komponen itu sendiri karena kelebihan arus dan juga dapat mengendalikan perangkat lain sesuai dengan keinginan.
Simbol TRIAC
Ada 2 pengertian watt di sini:
pertama adalah “berapa watt yang dapat dikendalikan oleh TRIAC BT151?”. Dalam hal ini yang dibahas adalah daya yang masuk ke perangkat yang dikendalikan, bukan di TRIAC ini sendiri.
kedua “berapa watt disipasi panas pada TRIAC BT151 ini?”. Dalam hal ini adalah daya yang masuk ke TRIAC itu sendiri, sehingga akan memanaskan komponen TRIAC ini.
TRIAC BT151 Mengendalikan Berapa watt?
Untuk mengetahui berapa watt yang dapat dikendalikan, cara mudahnya adalah menggunakan rumus daya:
P = V x I
dengan
P: daya yang dikendalikan
V: tegangan pada beban
I: arus pada beban
Tegangan pada beban untuk sistem jala-jala listrik biasa adalah 220 volt. Kebanyakan perangkat dibuat menggunakan asumsi tegangan 220 volt. Jika tegangan berbeda, maka gunakan tegangan tersebut.
Arus beban sama dengan arus pada TRIAC, sehingga maksimumnya adalah sesuai dengan arus maksimum TRIAC. Arus maksimum TRIAC BT151 dapat dibaca pada datasheet BT151.
Pada keadaan normal, gunakan arus RMS , atau IT(RMS), “RMS on state current”. Pada datasheet, arus tersebut adalah 12 ampere.
Jika diasumsikan tegangan 220 volt (rms) dan arus 12 ampere (rms), maka daya maksimum adalah 220 x 12 = 2640 watt.
Disipasi BT151 Berapa Watt?
Disipasi daya pada BT151 dapat dilihat pada PGM (Peak Gate power) selama 20 ms sebesar 5 watt, dan PG (AV) (Average gate power) sebesar 0.5 watt.
Jadi disipasi daya pada BT151 untuk kondisi sesaat (20 milli detik) adalah sebesar 5 watt, namun jika melebihi 20 milli detik maka BT151 dapat rusak. Untuk disipasi terus menerus, perlu dibatasi di 0.5 watt saja.
Webcam Logitech C170: suara cukup jelas. Ada filter anti noise built in sehingga suara kurang natural.
BM-800 dengan Behringer UM2 : hasil cukup jelas
BM-800 langsung ke PC tanpa UM2: masih terdengar, namun suara lebih kecil sehingga noise lebih besar. Tidak semua PC hasilnya sama, rekaman ini adalah yang terbaik di antara beberapa komputer desktop/laptop yang saya coba.
Rode VideoMic Pro dengan laptop: respon frekuensi kurang baik
Rode VideoMic Pro dengan desktop: lebih flat, namun ada noise
Rode VideoMic Pro dengan Behringer UM2: jelas
Audio Technica AT2020 dengan Behringer UM2: jelas
Pilihan saya sebagai orang awam audio:
Dari sisi kualitas, saya paling suka AT2020.
AT2020 & Rode Videomicpro mirip-mirip
Yg paling murah dan hasilnya lumayan: BM-800 & Behringer UM2. Kalau mau lebih murah bisa pakai BM-800 + phantom power, kemudian dimasukkan ke MIC IN di PC/laptop. Cuma kualitasnya akan tergantung kualitas sound card di PC/Laptop.
Kalau ruangan sepi, AT2020 cukup baik
Kalau ruangan kurang kedap suara, Rode Videomicpro ada keuntungan karena directional (shotgun microphone). cuma ini solusi paling mahal dari semua yang saya bandingkan.
Di bagian atas terdapat 3 buah potensiometer. Potensiometer paling kiri untuk mengatur penguatan input mikrofon. Potensiometer tengah untuk mengatur penguatan input instrumen. Potensiometer kanan untuk output ke headphone.
Tampak depan Behringer UM2
Pada bagian kiri adalah input mikrofon / line in. Di sebelahnya ada 2 lampu, CLIP dan SIG. SIG berwarna hijau menyala kalau terdeteksi ada sinyal pada input MIC/LINE1. CLIP berwarna merah, menyala kalau input terlalu besar. Jika lampu CLIP menyala, artinya penguatan di potensiometer MIC/LINE perlu dikurangi.
Di tengah ada input INST 2, dirancang untuk masukan alat musik seperti gitar elektrik. Di sebelahnya ada lampu indikator CLIP/SIG.
Ada 1 tombol DIRECT MONITOR, fungsinya untuk mengirimkan sinyal langsung dari mikrofon ke output headphone. Jika tombol ditekan, sinyal input dari MIC/LINE1 dan INST2 dikirim langsung ke headphone. Jika tombol tidak ditekan, headphone hanya menerima input dari komputer desktop/laptop.
Dekat colokan headphone ada 2 lampu: POWER dan +48V. POWER untuk indikasi bahwa alat sudah menyala, artinya sudah disambung ke USB. +48V artinya phantom power aktif di MIC/LINE1.
Tampak belakang Behringer UM2
Di bagian belakang dari sebelah kiri ada output RCA dua kanal (R dan L), colokan USB dan tombol phantom power +48V on/off.
Rangkaian dalam Behringer UM2
Di bagian dalam terlihat rangkaian yang cukup kompleks.
Casing Behringer UM2 ini mayoritas terbuat dari plastik, jadi tidak terlalu tahan bantingan jika dipakai di panggung, dan juga memungkinkan sinyal dari luar masuk ke rangkaian di dalamnya. Casing logam hanya di bagian panel depan dan panel belakang. Casing logam ini juga tidak diground secara serius, jadi tidak terlalu berfungsi melindungi terhadap noise.