1 Wh Berapa joule

Pertanyaan: 1 Wh berapa joule?

Jawaban

Wh (watt-hour) adalah satuan energi, joule juga satuan energi.

Rumus energi:

E = P x t

Dengan

  • E: energi (satuan Wh atau joule)
  • P: daya (satuan watt)
  • t: waktu (satuan detik atau jam)

Untuk mengubah satuan, kita pakai hubungan antara detik dan jam: 1 jam = 60 menit, 1 menit = 60 detik, sehingga:

1 Wh = 1 watt x 1 jam = 1 watt x 60 x 60 detik = 3600 watt-detik = 3600 joule

Jadi 1 Wh = 3600 joule

Contoh baterai dengan satuan mWh:

Baterai 18650 4200 mWh
Baterai 18650 4200 mWh

 

Referensi

1 Wh berapa kWh

Pertanyaan: 1 Wh berapa kWh

Jawaban singkat

  • k artinya kilo, atau ‘1000’, jadi kWh artinya 1000 Wh.

Jadi:

  • 1 kWh = 1000 Wh
  • 1 Wh = 0,001 kWh

Uraian

  • W artinya watt, satuan untuk daya. Penulisan satuan jika disingkat adalah dengan huruf besar (“W”), jika ditulis panjang maka dengan huruf kecil (“watt”).
  • h artinya ‘hour’ atau jam.
  • k artinya kilo, artinya 1000

Contoh penggunaan satuan kWh adalah untuk meteran listrik. Maka meteran listrik sering juga disebut sebagai kWh meter. Berikut ini contoh kWh meter:

kWh meter biasa
kWh meter biasa

Satuan Wh atau malah mWh dipakai untuk energi yang lebih kecil, misal pada baterai. Berikut ini contoh baterai yang menggunakan satuan mWh (milli watt hour). 1 milli = 1/1000 , jadi 4200 mWh artinya 4,2 Wh

Baterai 18650 4200 mWh
Baterai 18650 4200 mWh

Referensi

 

Pertanyaan: 1 Wh Berapa ampere

Pertanyaan:

  • 1 Wh berapa ampere
  • 1 Wh berapa milli ampere

Wh (watt-hour), atau watt-jam, sering dipakai untuk menyatakan jumlah energi yang tersimpan dalam suatu batere.

Rumus energi adalah: energi =  daya x waktu, atau:

E = P x t

Dengan:

  • E: energi dalam joule (atau watt-jam)
  • P: daya dalam watt
  • t: waktu dalam detik (atau jam)

Jika waktu dinyatakan dalam jam, maka satuan energi adalah Wh (watt-hour / watt-jam)

Jika waktu dinyatakan dalam detik, maka satuan energi adalah J (joule).

Hubungan antara arus dan daya adalah sebagai berikut:

P = V x I

Dengan:

  • P: daya dalam watt
  • V : tegangan dalam volt
  • I : arus dalam ampere

Diketahui

P = V x I

E = P x t

maka arus (I) dapat dihitung:

I = P/V = E / (t x V)

Jadi untuk mendapatkan arus (ampere) dari energi (Wh) kita perlu informasi tambahan waktu dalam jam dan tegangan. Jika kasus ini adalah batere, untuk tegangan kita dapat menggunakan tegangan nominal batere tersebut. Waktu dalam jam adalah waktu untuk transfer energi batere tersebut.

Dalam prakteknya jika kita menggunakan batere sungguhan, arus dan tegangan batere biasanya tidak konstan, jadi kita perlu menggunakan kurva pengosongan (discharge curve) untuk mendapatkan angka yang lebih teliti.

Baterai 18650 4200 mWh
Baterai 18650 4200 mWh

Sebagai contoh, misal ada batere dengan kapasitas 4200 mWh seperti di atas, maka berapa arus pada batere tersebut?

Jenis baterai diketahui yaitu Li-Ion (Lithium Ion), dengan tegangan rata-rata adalah 3,7 volt. Misal baterai dihabiskan dalam waktu 2 jam. Maka untuk pengosongan tersebut, arusnya adalah:

I = E/ (t x V ) = 4200 mWh / (2 jam x 3,7 volt) = 4,200 Wh / (2 jam x 3,7 volt) = 0,568 ampere.

Referensi

TLE 5205-2 Transistor H-Bridge untuk Motor DC

Komponen IC TLE 5205-2 ini adalah salah satu komponen yang dapat dipakai sebagai H-Bridge. Modul H-Bridge ini berguna untuk mengendalikan motor DC dengan sinyal PWM (Pulse Width Modulation). Dengan sinyal PWM energi yang diberikan ke motor DC dapat diatur. Dengan H-Bridge, arah tegangan dapat dibalik sehingga putaran motor juga dapat dibalik.

TLE-5025-2
TLE 5025-2

Fitur TLE 5205-2

Fitur utamanya adalah sebagai berikut:

  • Arus 5 ampere terus-menerus, dan dapat mencapai 6 ampere puncak.  Artinya arus maksimum boleh mencapai 6 ampere tapi tidak boleh lama-lama.
  • Dioptimasi untuk motor DC
  • Beroperasi dengan tegangan supply sampai 40 volt DC.
  • Rds (resistansi drain source) sekitar 200 mili ohm pada setiap sakelar transistor
  • Proteksi hubung singkat pada output.
  • Perlindungan terhadap temperatur tinggi dengan histeresis dan diagnosis
  • Diagnosis beban hubung singkat dan beban terbuka dengan indikasi open drain.
  • Perlindungan jika tegangan terlalu kecil
  • Input kompatibel dengan CMOS/ TTL dengan histeresis pada input
  • Tidak ada arus silang
  • Dioda pengaman output internal (free wheeling diode)
  • Temperatur kerja -40 derajat Celcius sampai 150 derajat Celcius
  • Green Product (ROHS)
  • AEC Qualified
TLE 5025-2 kemasan TO-220
TLE 5025-2 kemasan TO-220

Berikut ini blok diagram TLE 5025-2

Blok diagram TLE-5025-2
Blok diagram TLE-5025-2

Alternatif lain H-Bridge namun dengan kemampuan arus yang lebih kecil adalah  Toshiba TB6612FNG

Referensi

Batere 9 volt Berapa watt?

Pertanyaan: “batere 9 volt berapa watt”, atau “berapakah kemampuan daya yang dapat diberikan batere 9 volt”.

Batere 9 volt Alkaline (kiri) dan seng-karbon (kanan)
Batere 9 volt Alkaline (kiri) dan seng-karbon (kanan)

Daya dengan satuan watt dengan simbol “P”.

Rumusnya daya adalah  P = V x I, dengan

  • P: daya
  • V: tegangan
  • I: arus

Permasalahannya adalah tegangan dan arus pada batere tidak konstan, jadi perlu mencari dulu kurva tegangan dan arus pada batere tersebut. Umumnya makin sedikit kapasitas tersisa pada batere, maka tegangannya akan makin kecil.

Pada artikel “Batere 9 volt berapa ampere” sebelumnya sudah didapat contoh pengujian batere 9 volt dengan tabel sebagai berikut

Tabel kapasitas batere terhadap arus

Jenis batere Merek kapasitas dengan arus 100 mA kapasitas dengan arus 500 mA kapasitas dengan arus 1000 mA
9 volt alkaline Energizer Industrial 450 mAh 330 mAh 230 mAh
9 volt carbon zinc Panasonic Super Heavy Duty 52 mAh

Tegangan batere dapat dilihat pada kurva berikut ini [sumber: https://www.powerstream.com/9V-Alkaline-tests.htm]

Kurva pengosongan batere 9 volt pada 100 mA
Kurva pengosongan batere 9 volt pada 100 mA

Tegangan berubah terhadap kapasitas. Untuk mudahnya dapat kita anggap tegangan batere Energizer Industrial adalah 7 volt. Tegangan batere Panasonic dianggap rata-rata 5 volt.

Kurva pengosongan batere 9 volt pada 500 mA
Kurva pengosongan batere 9 volt pada 500 mA

Tegangan berubah terhadap kapasitas. Untuk mudahnya dapat kita anggap tegangan batere Energizer Industrial adalah 6 volt. 

Kurva pengosongan batere 9 volt pada 1 ampere
Kurva pengosongan batere 9 volt pada 1 ampere

Tegangan berubah terhadap kapasitas. Untuk mudahnya dapat kita anggap tegangan batere Energizer Industrial adalah 5 volt. 

Kesimpulan

Berikut ini rangkuman hasil perhitungan di atas untuk batere pada berbagai arus.

Jenis batere Arus Tegangan Durasi Daya
Alkaline 9 volt Energizer 100 mA 7 volt 4,5 jam 0,7 watt
Alkaline 9 volt Energizer 500 mA 6 volt 36 menit 3 watt
Alkaline 9 volt Energizer 1000 mA 5 volt 13,8 menit 5 watt
Seng mangan Panasonic 100 mA 5 volt 31,2 menit

0,5 watt

Dari tabel di atas nampak bahwa batere alkaline dapat memberikan daya sampai 5 watt, namun dengan tegangan 5 volt, sangat jauh dari 9 volt (ideal). Untuk pemakaian normal, nampaknya yang lebih masuk akal adalan menggunakan batere tersebut dengan arus 100 mA, dengan daya 0,7 watt selama 4,5 jam.

Batere seng mangan 9 volt tidak kuat kalau dipaksa memberi arus 100 mA, hanya dapat memberi daya 0,5 watt selama 31,2 menit.

Referensi

 

Baterai 9 volt Berapa ampere?

Pertanyaan yang dijawab di halaman ini:

  • baterai 9 volt berapa ampere?
  • batere 9 volt berapa amper?
  • berapa ampere arus yang dapat diberikan oleh batere 9 volt?
  • baterai 9 volt dapat memberikan arus berapa ampere?

Pertanyaan yang mirip adalah “Baterai 9 volt berapa ampere hour” .

Jawaban: tergantung jenis dan model batere  9 volt tersebut.

Berikut ini ilustrasi batere 9 volt alkaline dan batere 9 volt seng karbon (zinc carbon). Batere ini bukan yang dipakai pada pembahasan di bawah, namun hanya mirip-mirip saja.

Batere 9 volt Alkaline (kiri) dan seng-karbon (kanan)
Batere 9 volt Alkaline (kiri) dan seng-karbon (kanan)

 

Untuk mengetahui kemampuan arus, kita perlu melihat kurva pengosongan (discharge curve) untuk batere tersebut.

Contoh kurva pengosongan untuk batere 9 volt antara lain dapat dilihat di situs ini: “Discharge tests of 9 volt transistor radio style batteries

Artikel tersebut menguji beberapa batere alkaline 9 volt sampai dengan arus 1000 mA atau 1 ampere. Jadi dapat disimpulkan batere 9 volt alkaline dapat memberikan arus sampai 1 ampere.

Namun demikian ternyata arus yang besar menyebabkan kapasitas batere yang dapat dipakai berkurang.

Berikut ini tabel dari artikel tersebut, hanya dipilih 2 tipe batere saja: Energizer Industrial alkaline, dan Panasonic Super Heavy Duty, mengingat model ini yang paling mirip dengan yang dapat diperoleh di Indonesia.

Jenis batere Merek kapasitas dengan arus 100 mA kapasitas dengan arus 500 mA kapasitas dengan arus 1000 mA
9 volt alkaline Energizer Industrial 450 mAh 330 mAh 230 mAh
9 volt carbon zinc Panasonic Super Heavy Duty 52 mAh

Pertanyaan lanjutan: berapa lama umur batere tersebut?

Umur Batere pada Berbagai Arus

Kasus #1: Energizer Industrial pada arus 100 mA

kapasitas 450 mAh, arus 100 mA, jadi umur = 450/100 = 4,5 jam

Kasus #2: Energizer Industrial pada arus 500 mA

kapasitas 330 mAh, arus 500 mA, jadi umur = 330/500 = 0,6 jam = 36 menit

Kasus #3: Energizer Industrial pada arus 1000 mA

kapasitas 230mAh, arus 1000mA, jadi umur = 230/1000 = 0,23 jam = 13,8 menit

Kasus #4: Panasonic Heavy Duty pada arus 100 mA

kapasitas 52 mAh, arus 100 mA, maka umur = 52 / 100 = 0,52 jam = 31,2 menit

Kesimpulan

Berikut ini kemampuan arus batere alkaline dan seng karbon pada berbagai arus. Angka ini hanya berlaku untuk model tertentu saja, jadi kalau mau diaplikasikan di Indonesia masih perlu disesuaikan lagi. Namun setidaknya dapat memberikan gambaran berapa kira-kira kapasitas batere 9 volt alkaline dan seng karbon.

  • Batere alkaline 9 volt: arus 100 mA selama 4,5 jam
  • Batere alkaline 9 volt: arus 500 mA  selama 36 menit
  • Batere alkaline 9 volt: arus 1 ampere selama 13,8 menit
  • Batere seng karbon 9 volt: arus 100 mA selama 31,2 menit

Referensi

Konversi Besaran Listrik Sehari-hari

Dalam dunia kelistrikan, kita sering perlu melakukan konversi besaran listrik.

Namun demikian kadang-kadang timbul pertanyaan bagaimana mengaitkan satu besaran ke besaran lain yang berbeda, misal ada pertanyaan “1 volt berapa mAh”.  Permasalahannya adalah “volt” dan “mAh” adalah besaran yang berbeda, sehingga sebenarnya tidak dapat langsung dikonversikan satu sama lain. Untuk melakukan konversi perlu diketahui konteks pertanyaan tersebut.

Konversi Besaran Listrik

Berikut ini daftar konversi besaran listrik terutama yang terkait dengan perangkat gadget elektronik yang biasa kita pakai sehari-hari

Satuan volt ampere ohm mAh Wh watt joule lain-lain
volt 1 volt berapa ampere 1 volt berapa ohm

1 volt berapa mAh

batere 9 volt berapa mAh

1 volt berapa kWh 1 volt berapa watt 1 volt berapa joule  
ampere 1 ampere berapa volt

1a berapa ma

1mA berapa a

1 ampere berapa ohm 1 ampere berapa mAh 1 ampere berapa Wh 1 ampere berapa watt 1 ampere berapa joule?  
ohm         1 ohm berapa watt    
mAh 1 mAh berapa volt 1 mAh berapa ampere   1 mAh berapa Wh 1 mAh berapa watt    
Wh   1 Wh berapa ampere  

100 Wh berapa mAh

1 wH berapa mAh

1 Wh berapa kWh 1 Wh berapa watt 1 Wh berapa joule 1 Wh berapa rupiah
watt 1 watt berapa volt   1 watt berapa ohm     1 watt berapa kW 1 watt berapa joule

1 watt berapa VA

1 watt berapa kVA

VA (volt ampere)
1 VA berapa volt? 450 VA berapa ampere? 1 VA berapa ohm? 1 VA berapa mAh? 1 VA berapa Wh ?

1 kVA berapa watt

1 VA berapa watt

1 VA berapa joule ?

1 VA berapa kVA ?

joule 1 joule berapa volt?     1 joule berapa mAh 1 joule berapa Wh? 1 joule berapa watt?  

Konteks Tegangan Listrik

Berikut ini beberapa tegangan listrik yang umum kita pakai. Besaran ini dapat kita gunakan sebagai konteks mengubah suatu besaran ke besaran lain:

Konteks Tegangan
Jala-jala listrik rumah tangga Indonesia 220 volt
Baterai seng mangan tunggal 1,5 volt
Baterai kotak seng mangan 9 volt
Baterai NiMh (Nickel Metal Hydride) 1,2 volt
Baterai LiPo (Lithium Polymer)
  • 2,7 ~ 3 volt (kosong)
  • 4,2 volt (penuh)
Baterai NiCd (Nickel Cadmium) 1,2 volt
Baterai timbal / lead acid / SLA (Sealed Lead Acid)
  • 2 volt setiap sel,
  • 12 volt pada batere motor/mobil (terdiri dari 6 sel)

Baterai

Khusus untuk baterai, berikut ini beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang baterai

Jenis Baterai Pertanyaan
Baterai 9 volt
Baterai AAA
Baterai AA
  • berapa mAh
  • berapa ampere
  • berapa watt
  • berapa joule
Baterai D

Referensi

Penangkal Petir dan Surge Arrester

Penangkal petir
Penangkal petir

Pelindung petir untuk antena
Panel surge arrester

Keduanya punya fungsi berbeda. Lebih baik jika pasang dua-duanya.

  • Penangkal petir mengatasi masalah sambaran langsung.
  • Surge arrester mengatasi masalah sambaran tidak langsung.

Penangkal petir fungsinya agar sambaran petir tidak mengenai bangunan atau perangkat. Arus dari petir dibuang ke tanah pakai kabel besar. Jika arus itu lewat bangunan, maka bangunannya bisa terbakar/rusak.

Arus dari petir dapat menimbulkan medan magnet, yang bisa masuk ke kabel listrik ataupun kabel lain di dekatnya. Induksi arus ini dapat masuk ke perangkat elektronik. Surge arrester fungsinya membuang arus / tegangan lebih pada kabel-kabel ke tanah, jadi arus tersebut tidak masuk ke perangkat.

Sistem Filter Digital Praktis Berbasis Mikroprosesor

Suatu sistem filter digital secara prinsip sederhana mengubah sinyal analog menjadi digital, kemudian mengolah sinyal digital tersebut dengan algoritma tertentu, kemudian mengubah sinyal digital kembali menjadi sinyal analog. Secara diagram blok dapat digambarkan sebagai berikut:

Sistem filter digital
Sistem filter digital

Filter digital dapat diimplementasikan dengan beberapa cara, di antaranya dengan sistem mikroprosesor dan sistem digital seperti FPGA (Filed Programmable Gate Array).

Dalam prakteknya, sistem tersebut perlu beberapa tambahan subsistem/modul supaya dapat diimplementasikan secara nyata.

Berikut ini sistem lengkap filter digital untuk diimplementasikan dengan sistem mikroprosesor:

Detail sistem filter digital versi 1
Detail sistem filter digital versi 1

Penjelasan Sistem Filter Digital Sederhana

  • Input: sinyal input berasal dari input, misal untuk sistem audio dapat berupa mikrofon, atau MP3 player, atau komputer.
  • Sinyal input ini memiliki level tegangan dan impedansi tertentu. Seringkali sinyal ini perlu diperkuat dulu. Misal mikrofon biasanya memiliki kuat sinyal puluhan sampai ratusan milivolt dengan impedansi ratusan ohm.
  • Penguat: Penguat memiliki fungsi buffering dan juga menyesuaikan amplitudo supaya cocok dengan amplitudo dari ADC yang dipakai.
  • Pengubah Level Tegangan: tegangan input berupa tegangan bolak-balik, bisa saja memiliki tegangan positif dan negatif. ADC yang dipakai seringkali hanya dapat menerima tegangan positif, sehingga tegangan input mesti digeser agar menjadi positif.
  • Low Pass Filter (anti aliasing): sesuai teori sinyal, frekuensi sampling setidaknya memiliki frekuensi 2x frekuensi kerja sinyal yang diukur. Sinyal input yang lebih dari 1/2 frekuensi sampling harus ditapis supaya tidak terjadi aliasing.
  • ADC (Analog to Digital Converter): mengubah tegangan analog menjadi suatu angka digital, dengan resolusi bit tertentu, dan kecepatan sampling tertentu.
  • Filter Digital:  melakukan proses pengolahan sinyal yang diinginkan, dapat berupa LPF (low pass filter) , HPF (high pass filter), BPF (band pass filter), BSF (band stop filter) ataupun Equalizer.
  • Digital to Analog Converter: mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog. Umumnya menggunakan prinsip ZoH (Zero order Hold).
  • Reconstruction Filter: sinyal dari Zero order Hold memiliki bentuk seperti anak tangga (staircase), sehingga memiliki komponen frekuensi tinggi. Untuk itu perlu ada filter rekonstruksi yang menghilangkan komponen frekuensi tinggi tersebut. Selain itu ZoH juga mengubah respon frekuensi, yaitu memberi redaman di frekuensi tinggi. Idealnya reconstruction filter juga mengkompensasi hal tersebut.
  • Penguat: untuk menyesuaikan level tegangan dan impedansi dari DAC ke tahap selanjutnya
  • Power supply: implisit semua sistem elektronika perlu power supply. Sistem pengolah digital ada bagian analog dan digital, sehingga masing-masing perlu level tegangan dan power supply tersendiri.

Kelemahan Sistem Filter Digital Sederhana

Sistem di atas sudah dapat berfungsi dengan baik, namun memiliki beberapa kelemahan.

Masalah pertama: konversi analog ke digital

  • filter anti aliasing sulit untuk dibuat ‘tajam’, sehingga frekuensi sampling mesti jauh lebih tinggi daripada frekuensi kerja sinyal. Jika frekuensi sampling terlalu dekat, respon frekuensi kerja terpengaruh oleh anti aliasing filter, atau juga sebagian sinyal frekuensi tinggi dapat menembus filter anti aliasing.
  • akibat frekuensi sampling tinggi, maka bagian filter digital mesti bekerja pada frekuensi lebih tinggi daripada frekuensi kerja sinyal.
  • hal ini juga berpengaruh jika sinyal perlu disimpan: storage akan membesar
  • hal ini juga berpengaruh jika sinyal perlu dikirim: keperluan bandwidth komunikasi membesar.
  • solusi: sampling dilakukan dengan frekuensi tinggi, namun frekuensi sampling diturunkan (downsampling) sebelum sinyal diolah/dikirim/disimpan.
  • pada proses downsampling, sinyal perlu difilter secara digital supaya tidak terjadi aliasing. proses filter digital lebih mudah dibandingkan filter analog, terutama karena masalah ketelitian nilai komponen analog.

Masalah kedua: konversi digital ke analog

Zero order Hold pada DAC mempunyai respon frekuensi sinc(), sehingga ada redaman di frekuensi tinggi

  • solusi 1: sinyal digital diubah ke frekuensi tinggi sebelum masuk ke DAC, dengan demikian pengaruh redaman frekuensi tinggi berkurang.
  • solusi 2: sinyal digital diperkuat dulu di frekuensi tinggi dengan equalizer, supaya dapat mengkompensasi redaman di frekuensi tinggi.

Berikut ini proses ekualisasi sinyal untuk kompensasi pengaruh ZoH.

Equalizing
Ekualisasi sinyal digital to analog

Pada solusi (a) proses ekualisasi dilakukan secara digital sebelum DAC , disebut sebagai tahap pre-equalization.

Pada solusi (b) proses ekualisasi dilakukan secara analog setelah LPF, disebut sebagai tahap post-equalization.

Sistem Lengkap

Berikut ini blok diagram sistem filter digital dengan tambahan solusi-solusi supaya mengurangi permasalahan-permasalahan.

sistem filter digital lengkap versi 2
Sistem filter digital lengkap versi 2

Pada sistem ini dipilih pre-ekualisasi secara digital , dengan pertimbangan merancang equalizer secara digital lebih mudah. Proses pembuatan equalizer ini dapat dilakukan dengan metode ‘Design of FIR Filters Using the Frequency Sampling Method’.

Referensi

Sistem Elektronika Dengan Sinyal Analog & Digital

Suatu sinyal analog dapat diubah menjadi digital dan sebaliknya. Teknik ini memiliki beberapa manfaat. Pada tulisan ini hanya dibahas contoh aplikasi yang bersifat LTI (Linear Time Invariant).

Berikut ini contoh beberapa sistem yang di dalamnya terdapat sinyal analog dan sinyal digital:

  • Filter digital
  • Equalizer digital
  • Perekam digital
  • Komunikasi digital

Teori yang perlu dikuasai:

  • Rangkaian Analog
    • filter analog (LPF, HPF)
    • rangkaian amplifier (penjumlah, penguat)
    • power supply DC , termasuk regulator
  • Mikroprosesor & Interfacing
    • pemrograman mikroprosesor dengan bahasa C
    • input analog pada mikroprosesor
    • output analog pada mikroprosesor
    • ADC (Analog to Digital Converter)
    • DAC (Digital to Analog Converter_
    • interupsi pada mikroprosesor
    • error kuantisasi pada ADC/DAC
  • Pengolahan Sinyal Digital:
    • equalizer analog/digital
    • perancangan FIR berdasarkan respon frekuensi
    • multirate pada PSD
    • filter digital (LPF,HPF, BPF, BSF)
    • oversampling pada pengolahan sinyal digital
    • undersampling / decimation pada pengolahan sinyal digital

Filter Digital

Sistem filter digital dengan input analog dan output digital
Sistem filter digital dengan input analog dan output digital

Pada sistem ini sinyal analog diubah dulu menjadi digital, untuk kemudian dilakukan proses filtering (tapisan) secara digital. Setelah itu sinyal tersebut dikembalikan menjadi sinyal analog.

Jenis tapisan yang umum:

  • LPF: low pass filter
  • HPF: high pass filter
  • BPF: band pass filter
  • BSF: band stop filter

Proses tapisan (filter) dapat dilakukan di domain analog, namun dalam beberapa kasus terdapat kelebihan pada filter digital, sehingga lebih baik jika proses tapisan dilakuan di domain digital.

Equalizer Digital

Sistem equalizer digital dengan input analog dan output analog
Sistem equalizer digital dengan input analog dan output analog

Pada sistem ini sinyal analog diubah dulu menjadi digital, untuk kemudian dilakukan proses ekualisasi secara digital. Setelah itu sinyal tersebut dikembalikan menjadi sinyal analog.

Proses ekualisasi adalah proses mengubah komposisi frekuensi pada suatu sinyal (wikipedia)

Perekam Digital Dengan Input Output Analog

Sistem perekam digital
Sistem perekam digital

Pada sistem ini sinyal analog diubah dulu menjadi digital, untuk kemudian disimpan di suatu media. Setelah itu sinyal yang telah disimpan dapat dibaca dan dikeluarkan pada waktu lain. Setelah itu sinyal tersebut dikembalikan menjadi sinyal analog.

Sistem Komunikasi Digital Dengan Input Output Analog

Sistem komunikasi digital
Sistem komunikasi digital

Pada sistem ini sinyal analog diubah dulu menjadi digital, untuk kemudian dikirim oleh pemancar melalui suatu media komunikasi . Di penerima sinyal diubah lagi menjadi sinyal digital.. Setelah itu sinyal tersebut dikembalikan menjadi sinyal analog.

Komunikasi digital memiliki beberapa kelebihan dibandingkan komunikasi analog.

Analisis Rangkaian Power Supply

Permasalahan:

mau rakit ampli menggunakan trafo ct 18 VAC tapi setelah melewati dioda kiprok kok jadi 34 VDC

 

Rangkaian tersebut adalah full-wave bridge rectifier, dengan skema sebagai berikut (sumber):

Bentuk sinyal dari rangkaian di atas masih belum rata, karena belum ada kapasitor filter.

Tegangan input mengambil dari terminal 18 volt dan 18 , sedangkan transformator mempunya center tap (CT),  sehingga tegangan AC yang masuk ke dioda bridge adalah 18 volt rms (root mean square).

Untuk menggambarkan sinyal ini, perlu diubah menjadi tegangan puncak, dengan rumus Vpeak = Vrms * 1.414, sehingga Vpeak = 36 x 1.414 = 50.904 volt

Bentuk tegangan output bridge adalah seperti sebagai berikut (sinyal warna hijau), dibandingkan dengan sinyal input (warna merah):

Sebenarnya sinyal output bridge akan berkurang sedikit karena ada tegangan drop pada dioda, namun pada gambar tersebut tegangan drop tersebut diabaikan dulu.

Jika tegangan output bridge diukur dengan voltmeter DC, maka yang diukur adalah rata-rata tegangan yang warna hijau. Rumusnya adalah Vaverage = 0.637 Vmax  = 0.9 Vrms

Sumber rumurs: https://www.electronics-tutorials.ws/power/single-phase-rectification.html

Diagramnya sebagai berikut:

Sinyal hijau adalah output dari bridge, berupa sinyal sinusoidal yang sudah disearahkan.

Tegangan yang terukur pada voltmeter DC adalah rata-rata, yaitu sebesar 32.4 volt

Pada foto yang terukur adlah 34.6 volt, kemungkinan karena ketidaktepatan tegangan output transformator. Kalau mau lebih pasti, dapat diukur berapa tegangan output transformator atau input bridge dengan voltmeter AC (AVOmeter pada setting AC).

Tips: AVOmeter standar pada setting DC hanya dirancang untuk mengukur tegangan DC atau rata-rata, sedangkan pada setting AC hanya untuk mengukur tegangan AC rms (root-mean-square). Jika bentuk sinyalnya bukan DC atau AC murni, maka angka yang ditampilkan kurang tepat. Pada sinyal yang bukan DC ataupun AC murni, lebih tepat menggunakan osiloskop untuk mengukur sinyalnya.

Suara Burung Dengan Arduino

Berikut ini contoh pembangkitan suara burung dengan menggunakan mikrokontroler Arduino Nano (ATmega328)

Kode diambil dari http://120.107.171.121/~tywua/sub/ISAR/Chirp.ino , nampaknya dari website dari seorang profesor di National Changhua University of Education , Taiwan.

Arduino pembangkit suara burung
Arduino pembangkit suara burung

Berikut ini contoh suara yang dihasilkan :

Berikut ini bentuk sinyal yang di aplikasi Audacity untuk 1 set kicauan saja:

Berikut source code (dari http://120.107.171.121/~tywua/sub/ISAR/Chirp.ino)

int piezopin =11;  // select the pin for the speaker
int angulo = 0;
int counter = 0;


void setup() {
  pinMode(piezopin,OUTPUT);
}
void loop() {
  angulo = random(10,50);
  counter = random(2,6);

  highChirp(5,angulo/10);
  delay(100);
  lowChirp(angulo*4,2);
  delay(100);
  tweet(counter,2);
}

void highChirp(int intensity, int chirpsNumber){
  int i;
  int x;
  for(int veces=0; veces<=chirpsNumber; veces++){
    for (i=100; i>0; i--)
    {
      for  (x=0; x<intensity;  x++)
      {
        digitalWrite (piezopin,HIGH);
        delayMicroseconds (i);
        digitalWrite (piezopin,LOW);
        delayMicroseconds (i);
      }
    }
  }
}

void lowChirp(int intensity, int chirpsNumber){
  int i;
  int x;
  for(int veces=0; veces<=chirpsNumber; veces++){
    for (i=0; i<200; i++)
    {
      digitalWrite (piezopin,HIGH);
      delayMicroseconds(i);
      digitalWrite(piezopin,LOW);
      delayMicroseconds(i);
    } 
    for (i=90; i>80; i--)
    {
      for  ( x=0; x<5;  x++)
      {
        digitalWrite (piezopin,HIGH);
        delayMicroseconds (i);
        digitalWrite (piezopin,LOW);
        delayMicroseconds (i);
      }
    }
  }
}

void tweet(int intensity, int chirpsNumber){

int i;
int x;
//normal chirpsNumber 3, normal intensity 5

for(int veces=0; veces<chirpsNumber; veces++){
  for (int i=80; i>0; i--)
  {
   for  (int x=0; x<intensity;  x++)
   {
     digitalWrite (piezopin,HIGH);
     delayMicroseconds (i);
     digitalWrite (piezopin,LOW);
     delayMicroseconds (i);
   }
  }
}
delay(1000);
}






Lampu Kedip pada Arduino

Membuat LED berkedip adalah salah satu cara sederhana untuk menunjukkan kemampuan pewaktuan pada mikroprosesor.

Berikut ini beberapa teknik yang dapat dilakukan:

  • interupsi timer
  • delay arduino standar
  • delay dari FreeRTOS

Delay Standar Arduino

Delay pada Arduino dijelaskan di https://www.arduino.cc/reference/en/language/functions/time/delay/

Pada software Arduino standar seperti Arduino Nano dan UNO, delay ini diimplementasikan dengan loop software.

Contoh software yang menggunakan delay ini adalah contoh software Blink pada Arduino (https://www.arduino.cc/en/tutorial/blink)

Diagram alir program Blink ini adalah sebagai berikut

Diagram alir Blink()

Delay pada FreeRTOS

FreeRTOS memungkinkan software Arduino memiliki beberapa loop pada waktu yang bersamaan.

Porting FreeRTOS untuk Arduino UNO dan Nano dapat dilihat di https://github.com/feilipu/Arduino_FreeRTOS_Library

Library FreeRTOS ini dapat diinstall di Arduino IDE dari menu Tools -> Manage Libraries. Kemudian search dengan kata kunci FreeRTOS.

Proses instalasi library FreeRTOS
Proses instalasi library FreeRTOS

Sebagai contoh, berikut ini diagram alir (flowchart) sebuah program yang membuat LED berkedip dengan 3 buah loop. Masing-masing LED memiliki frekuensi yang berbeda.

Lampu kedip dengan FreeRTOS
Lampu kedip dengan FreeRTOS

Source code dapat dilihat di https://github.com/waskita/embedded/tree/master/atmega-blink-freertos

Fungsi FreeRTOS yang dipakai adalah

Arduino dengan LED berkedip
Arduino dengan LED berkedip

Berikut ini demo perangkat keras Arduino Nano tersebut

Interupsi Timer

under construction

Dehumidifier pada Dry Cabinet Wonderful

Dry cabinet berguna untuk menyimpan benda-benda yang mesti disimpan pada kelembaban rendah. Contohnya kamera dan lensa kamera. Selain Dry cabinet, bisa juga menggunakan dry box. Perbedaan utamanya: dry cabinet menggunakan pengering (dehumidifier) otomatis bertenaga listrik, sedangkan dry box mesti dikeringkan dengan pengering yang mesti diganti/diregenerasi jika sudah jenuh.

Berikut ini tahap-tahap memperbaiki dehumidifier pada dry cabinet Wonderful AD-068C. Singkat cerita ada kabel yang putus di dalamnya, sehingga proses pengeringan tidak bekerja.

Berikut ini tampak depan dari dry box Wonderful.

wonderful dry box dehumidifier bagian depan

Berikut ini perangkat pengering yang terletak di bagian belakang box dry cabinet.

wonderful dry box dehumidifier bagian belakang wadah

Pengering ini dapat dicopot dengan cara melepas dulu 4 sekrup di 4 pojoknya.

Berikut ini tampak belakang pengering yang sudah dicopot dari kotaknya.

wonderful dry box dehumidifier kotak bagian belakang

Berikut ini tampak depan dari alat pengering. Nampak ada knop pengatur kelembaban. Fungsi knop ini adalah mengatur kelembaban yang ingin dicapai di dalam kotak dry box. Tidak ada angka kelembaban pada knop tersebut, sehingga penyetelan kelembaban lebih dengan cara trial-and-error.

wonderful dry box dehumidifier  kotak bagian depan

Berikut  ini bagian dalam dari kotak pengering.

wonderful dry box dehumidifier pengontrol dan pemanas
Bagian dalam kotak pengering (bagian 1)

Berikut bagian dalam bagian depan yang berisi pengatur kelembaban.

 

wonderful dry box dehumidifier pengendali kelembaban
Bagian dalam kotak pengering (bagian 2)

Setelah diperiksa ternyata ada sebuah kabel yang putus. Kabel tersebut fungsinya adalah pemanas pegas yang menggerakkan katup.

Setelah ketahuan masalahnya, kabel disambung dengan cara disolder. Beres.

Cara kerja kotak pengering ini menarik. Kira-kira sebagai berikut:

  • Sensor kelembaban mendeteksi kelembaban di dalam kotak dry cabinet. Jika kelembaban kurang dari batas tertentu, maka ada sebuah sakelar yang menjadi ON. Jika kelembaban sudah cukup rendah, sakelar menjadi OFF.
  • Komponen utama pengering adalah menggunakan butiran yang saya duga adalah silica-gel. Silica gel ini dapat menyerap air di udara, sehingga udara menjadi kering. Namun ada batasnya, sehingga kalau sudah jenuh maka silica gel ini tidak dapat menyerap air lagi.
  • Silica gel dikeringkan dengan cara dipanaskan dengan pemanas elektrik. Pemanas ini dikendalikan oleh sebuah pengendali (controller).
  • Ada sebuah katup yang mengatur apakah silica-gel terhubung ke dalam dry cabinet, atau terhubung ke luar dry cabinet.
  • Ketika sedang mengeringkan, maka silica gel mesti terhubung ke dalam dry cabinet, supaya dapat menyerap kelembaban di dalam dry cabinet.
  • Ketika silica-gel dipanaskan, maka silica gel mesti dihubungkan ke luar dry cabinet, supaya uap air yang dilepaskan tidak masuk lagi ke dalam dry cabinet.
  • Ada sebuah katup yang fungsinya menghubungkan silica gel ke luar atau ke dalam. Katup ini digerakkan oleh sebuah pegas. Uniknya, pegas ini mengecil jika dipanaskan, dan mengendor jika didinginkan. Dugaan saya pegas ini menggunakan logam-ingat-bentuk (shape-memory-alloy).
  • Ada 2 pemanas pada sistem ini, yang pertama fungsinya mengeringkan silica-gel, yang kedua fungsinya menggerakkan pegas katup.
wonderful-dry-cabinet- katup ditarik pegas
Katup ketika ditarik oleh pegas
wonderful-dry-cabinet- katup kendor
Katup dengan pegas kendor

Analisis Sinyal Detak Jantung

Pada artikel ini diuraikan analisis sinyal detak jantung. Sinyal detak jantung diperoleh dari sensor pulsesensor.

Sensor ini sudah pernah dibahas di beberapa artikel sebelumnya:

Tambahan pada artikel ini adalah dilakukan filtering dengan LPF untuk membantu memuluskan sinyal hasil sensor.

 

Sensor detak jantung dari pulsesensor.com
Sensor detak jantung dari pulsesensor.com

Tahap pengolahan sinyal adalah sebagai berikut:

  • Pulsesensor sebagai sumber sinyal yang berasal dari detak jantung
  • Sinyal tegangan dari sensor dimasukkan ke Filter resistor dan kapasitor sebagai low pass filter untuk menghindari terjadinya aliasing,
  • Tegangan hasil filter dimasukkan ke modul Arduino Nano untuk dikonversikan ke digital dengan ADC. Data disampling dengan frekuensi 1 kHz dengan ADC pada Arduino Nano,
  • Data digital kemudian dikirimkan dengan komunikasi serial asinkron dengan kecepatan 115200 bps melalui port USB ke desktop PC.
  • Data direkam di desktop PC dengan perangkat lunak RealTerm. Data direkam ke sebuah file TXT di PC.
  • Data hasil rekaman kemudian dianalisis dengan perangkat lunak python menggunakan Jupyter Notebook

Perangkat lunak untuk pengukuran data di Arduino adalah sebagai berikut:  https://github.com/waskita/embedded/tree/master/atmega-detak-jantung-profiling

Perangkat lunak untuk analisis sinyal adalah sebagai berikut: https://github.com/waskita/embedded/blob/master/analisis-detak-jantung/heart-beat-analysis-1kHz.ipynb

Berikut ini diagram blok aliran sinyal pada sistem ini:

Berikut ini detail uraian aliran sinyal pada sistem tersebut

Sinyal hasil pengukuran dari ADC
Sinyal asli diperbesar

Tujuan dari sensor tersebut adalah mengukur detak jantung seseorang.

Ada beberapa hal yang mempersulit perhitungan detak jantung:

  • amplitudo sinyal berubah-ubah, tergantung kondisi tangan, tekanan pada sensor, dan sebagainya, sehingga batas ambang sinyal berubah-ubah
  • Sinyal detak jantung memiliki puncak yang tinggi, dan ada juga puncak yang lebih kecil. Mesti ada algoritma untuk mendeteksi puncak yang tinggi saja.

Sinyal hasil pengukuran ADC masih kurang rata, sehingga untuk membuat lebih halus dilakukan filtering pada frekuensi cut off 4 Hz. Frekuensi cut-off 4  Hz dipilih mengingat detak jantung maksimum orang normal adalah 220 per menit, atau setara 3,667 Hz. Jadi sinyal di atas frekuensi 3,667 Hz tidak diperlukan. 

Filter menggunakan filter digital IIR 4 pole. Filter 6 pole menghasilkan filter yang tidak stabil, sehingga akhirnya dipakai 4 pole saja. Jenis filter IIR supaya perhitungan lebih sederhana, mengingat sistem ini akan diimplementasikan di mikrokontroler dengan kemampuan komputasi yang terbatas.

Desain filter menggunakan Iowa Hills IIR Filter Designer Version 6.5 sebagai berikut:

Implementasi filter dengan bahasa Python, menggunakan struktur filter “Nth Order Coeffiecients”.

Struktur filter IIR (Infinite Impulse Response) yang dipakai adalah sebagai berikut:

Hasil filter adalah sebagai berikut (sinyal merah).

Sinyal hasil filter dengan low pass dengan fc=4 Hz

Sinyal hasi pengukuran mengandung sinyal DC offset, sehingga rata-ratanya tidak 0. Untuk menghilangkan DC offset, dilakukan filtering dengan LPF pada 200 mHz. Filter 2 pole IIR.

Hasil filter adalah sebagai berikut (sinyal merah):

Sinyal hasil filter LPF 0.2 Hz

Sinyal tanpa offset diperoleh dengan sinyal hasil filter 4 Hz dikurangi dengan sinyal hasil filter di 0.2 Hz.  Hasilnya adalah sinyal (warna biru) di gambar di bawah ini.

Sinyal biru kemudian disearahkan (rectified), sehingga didapat sinyal warna merah.

Sinyal hasil offset dan penyearahan

 

Sinyal hasil penyearahan difilter lagi dengan filter 0.2 Hz, untuk membantu deteksi puncak. Deteksi puncak agak sulit, karena dari hasil filter 4 Hz masih ada puncak kecil. Dengan sinyal hasil penyearahan diharapkan mampu mendeteksi puncak yang tinggi saja.

Gabungan sinyal

Proses terakhir adalah deteksi puncak. Hanya puncak yang tinggi yang dihitung.

Deteksi puncak pulsa denyut jantung

Penutup

Dari percobaan yang dilakukan, filtering (penapisan) analog dan digital dapat membantu membentuk sinyal supaya lebih mudah diproses.

Referensi