Perbedaan Arduino dan Mikrokontroler
Perbedaan Arduino dan Mikrokontroler
Arduino adalah kerangka kerja untuk membuat sistem elektronik open-source yang meliputi sejumlah perangkat keras dan perangkat lunak. Sebagian perangkat keras Arduino menggunakan prosesor/mikrokontroler dari keluarga ATmega.
Mikrokontroler adalah komputer kecil pada suatu keping rangkaian integrasi (integrated circuit/IC) terpadu. Pada mikrokontrole sudah ada CPU (Central Processing Unit) , memori dan periferal. Mikrokontroler umumnya dirancang untuk aplikasi yang tertanam di perangkat lain, atau dikenal dengan istilah ‘embedded system’.
Perangkat keras Arduino menggunakan mikrokontroler, namun tidak semua mikrokontroler adalah bagian dari Arduino
Berikut ini contoh mikrokontroler ATmega8535 yang tidak termasuk Arduino.
Perangkat Keras Arduino
Berikut ini contoh perangkat keras Arduino yang menggunakan mikrokontroler dari keluarga ATmega
Nama | Prosesor | |
Arduino Nano Every | ATmega4809 | |
Arduino Nano | ATmega328 | |
Arduino UNO | ATmega328 | |
Arduino Mega 2560 | ATmega2560 | |
Arduino Leonardo | ATmega32u4 |
Berikut ini contoh perangkat keras Arduino yang tidak menggunakan mikrokontroler ATmega.
Nama | Prosesor | |
Arduino Nano 33 IoT | SAMD21 Cortex®-M0+ 32bit low power ARM MCU | |
Arduino Nano RP2040 Connect | Raspberry Pi® RP2040 | |
Arduino Nano 33 BLE Sense | nRF52840 |
Berikut ini contoh mikrokontroler yang tidak termasuk pada sistem Arduino:
- ATmega8535
- ATmega8
- ATmega16
- ATmega32
Mikrokontroler Secara Umum
Mikrokontroler adalah komputer kecil pada suatu keping rangkaian integrasi (integrated circuit/IC) terpadu. Pada mikrokontrole sudah ada CPU (Central Processing Unit) , memori dan periferal. Mikrokontroler umumnya dirancang untuk aplikasi yang tertanam di perangkat lain, atau dikenal dengan istilah ‘embedded system’.
Pada masa lalu, mikrokontroler umumnya dibuat dalam 1 keping chip. Pada saat ini mulai dikenal konsep SoC (System on a Chip). SoC ini menggabungkan keping silikon berisi mikrokontroler dengan komponen-komponen lain yang lebih kompleks, misalnya GPU (Graphical Processing Unit) ataupun antarmuka WiFi.
Mikrokontroler digunakan dalam berbagai produk dan perangkat yang dikontrol secara otomatis, seperti sistem kontrol mesin mobil, perangkat medis, remote control, mesin kantor, alat rumah tangga, perkakas listrik, mainan, dan sistem tertanam (embedded) lainnya. Desain dengan mikrokontroler lebih ekonomis daripada mikroprosesor karena pada mikrokontroler memori dan perangkat input/output dapat digabung dalam 1 chip, sedangkan pada mikroprosesor memori dan perangkat input/output harus ditambahkan pada chip terpisah.
Mikrokontroler ada murni digital, ada juga yang campuran antara sinyal digital dan analog. Dalam konteks internet of things (IoT), mikrokontroler adalah teknik pengumpulan data yang ekonomis dan populer, mengukur dan mengendalikan dunia fisik sebagai perangkat ‘komputasi tepi’. Kontras dari ‘komputasi tepi’ adalah ‘komputasi awan’ atau ‘cloud computing’, di mana data & informasi dikumpulkan secara terpusat untuk kemudian semua data diolah secara terpusat.
Referensi