Solder Dekko DCS30 30 watt

Penampilan luar kemasan Dekko

Solder Dekko DCS30
Solder Dekko DCS30 dalam kemasan
Solder Dekko DCS30
Solder Dekko DCS30

Mata soldernya runcing, cocok untuk menyolder komponen kecil seperti SMD

Mata solder Dekko DCS30
Mata solder Dekko DCS30 (close up)
Mata solder Dekko DCS30
Mata solder Dekko DCS30

 

Manual Dekko DCS30 terdapat di karton kemasannya

Kemasan Dekko DCS30 bagian luar
Kemasan Dekko DCS30 bagian luar

 

Kemasan Dekko DCS30 bagian dalam
Kemasan Dekko DCS30 bagian dalam, berisi manual dua bahasa

Manual bahasa Inggris

WATTAGE AND APPLICATION

20 40W 60 80W Above 100W
P.C. BoardI.C. Transistor

Chip Conden&or

Electric PartsSwitch, Connector

Transformer

When a large heat capacity is required

HOW TO SOLDER

  1. Clean the parts to be joined.
  2. Clean soldering iron tip and tin all faces of tip with a coating of solder.
  3. Heat parts (not solder) to be joined.
  4. Apply flux core solder to heated parts, not the soldering tip, and heat it till solder melts and flow freely.    ‘
  5. Don t apply too much solder unnecessarily.

CAUTION
When the power is on, the tip temperature can reach over 300°C CS72°F). Since mishandling may lead to  burns or fire, be sure to comply with the following precautions.

  • Do not touch the tip and the metalic parts near the tip.
  • Do not use the product near flammable items. Unplug when the unit is not in use.
  • Do not warm up the soldering iron with the tip pointing down.
  • Do not use the unit for applications other than soldering.
  • Do not wet the unit or use the unit when your hands are wet.
  • Do not modify the unit. Use only genuine DEKKO replacement parts.
  • Do not shock the unit, or otherwise subject the heating element to severe damage.
  • The soldering process will produce smoke, so make sure the area is well ventilated.
  • Children should be supervised to ensure that they do not play with the DEKKO.

WARNING

  • In order to avoid burns, do not attempt to touch except grip as the unit is hot. And do not leave the unit unattended.
  • Do not attempt to use the unitaround combustible in order to prevent tires.

Manual bahasa Indonesia

DAYA DAN APLIKASI

  • 20 40W   : P.C. Board, I.C. Transistor , Chip
  • 60 80W    :     Bagian Tombol  , Elektronik, Konektor  ,  Condensor    Trafo
  • Diatas 100W:   Bila diperlukan      Kapasitas panas   besar

CARA MENYODER

  1. Bersihkan bagian yang disolder.
  2. Bersihkan ujung solder dan lapisi ujung solder dengan timah.
  3. Panaskan bagian untuk disolder.
  4. Beri timah pada bagian yang telah dipanaskan, bukan ujung solder, panaskan sampai cair dan rata.
  5. Jangan beri terlalu banyak timah.

PERHATIAN
Ketika solder on, ujung solder bisa mencapai temperatur lebih dari 300°C (572*F). Penanganan
yang salah bisa menyebabkan luka bakar dan kebakaran, perhatikan hal-hal berikut:

  • Jangan sentuh ujung dan bagian metal dekat ujung.
  • Jangan digunakan dekat bahan yang mudah terbakar cabut ketika tidak dipakai.
  • Hadapkan ujung solder ke atas <waktu pemanasan.
  • Jangan dipakai selain untuk menyoder.
  • Jangan sampai alat basah atau tangan basah.
  • Jangan memodifikasi alat solder. Pakai pengganti DEKKOyang asli.
  • Jangan menggoncang alat solder, bisa menyebabkan elemen pemanas rusak.
  • Proses penyoderan mengeluarkan asap, pastikan ventjlasi ruangan memadai.
  • Jauhkan alat DEKKO dari anak-anak.

PERINGATAN

  • Untuk mencegah luka bakar, jangan menyentuh alat solder yang sendang panas. Dan jangan membiarkan alat solder tanpa terjaga.
  • Jangan memakai alat solder di lingkurigan yang mudah terbakar untuk menghindari kebakaran

3.3V 5V TTL Bi Directional Logic Level Converter

3.3V 5V TTL Bi-directional Logic Level Converter For Arduino

  • Feature:
  • 2 channels of high-voltage logic and low-voltage logic bilateral switching
  • 2-channel of high-voltage logic switch low voltage logic  into unitary transformation
  • Size: 15.5mm x 16mm x 11.5mm
  • Module is compatible with the breadboard, it can be put on the breadboard directly

Description:

  • High Voltage: 5V
  • Low Voltage: 3.3V
  • GND for negative power
  • 5V TTL RXI input, 3.3V TTL RXO output
  • TXI input/output of 3.3 V TTL, TXO input/output 5 V TTL, TXI and TXO bilateral switching

Foto menurut situs penjualnya:

3.3V 5V Bidirectional Level Converter
3.3V 5V Bidirectional Level Converter
3.3V 5V Bi Directional Level Converter
3.3V 5V Bi Directional Level Converter

Level Converter yang diterima:

Level converter
Level converter
Level converter
Level converter

Di situs Banggood tidak ada cara penggunaannya, sehingga kita perlu melihat artikel di Sparkfun: Using The Logic Level Converter. Kalau dilihat sepintas, barang ex Banggood ini clone habis-habisan dari barang Sparkfun tersebut.

Level converter ex Sparkfun
Level converter ex Sparkfun
Skematik level converter ex Sparkfun
Skematik level converter ex Sparkfun
Arah sinyal pada level converter ex Sparkfun
Arah sinyal pada level converter ex Sparkfun
Kanal pada level converter ex Sparkfun
Kanal pada level converter ex Sparkfun

Berikut ini contoh bi directional level converter 4 kanal:

Bi directional level converter 4 kanal
Bi directional level converter 4 kanal

Ref:

Modul WiFi ESP-201 Berbasis ESP8266

Berikut ini modul WiFi ESP-201 yang baru saja datang,  belum sempat dicoba.

Modul ESP-201
Modul ESP-201 bagian atas
Modul ESP-201
Modul ESP-201 bagian bawah

Daftar pin pada modul ESP-201 (Ref: http://smarpl.com/content/esp8266-esp-201-module-first-impressions)

Pin pada ESP-201
Pin pada ESP-201

Penjual Online

Referensi Breakout Board ESP-201

Referensi ESP8266

Watt Meter dari Shenzhen ZhiLhiSheng Technology

Baru saja datang sebuah Watt  Meter DC buatan Shenzhen ZhiLhiSheng Technology

Watt Meter
Watt Meter

 

Spesifikasi menurut situs zlskj

Current: 0-100A
resolution 0.01A
continuous current 50A
voltage: 0-60V
resolution 0.01V
capacity accumulate functions: 0-65AH
power accumulate functions: 0-6554WH
voltage peak detection

Beberapa foto produk Watt Meter dari situs http://www.zlskj.com

 

Watt Meter
Watt Meter
Watt Meter
Watt Meter
Watt Meter
Watt Meter
Watt Meter
Watt Meter

 

Manual dalam bahasa Inggris

Manual Watt Meter halaman 1
Manual Watt Meter halaman 1
Manual Watt Meter halaman 2
Manual Watt Meter halaman 2

Referensi

 

Perbandingan Kecepatan I/O Digital pada Arduino

Dalam percobaan ini dibandingkan kecepatan I/O digital untuk beberapa board Arduino dan Arduino compatible sebagai berikut:

  • Arduino UNO R3 (http://www.arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardUno)
  • Arduino Due (http://www.arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardDue)
  • Arduino Nano clone
  • Nuvoton NuEdu-UNO
  • Intel Galileo (http://www.arduino.cc/en/ArduinoCertified/IntelGalileo)
Berbagai board Arduino yang diuji
Berbagai board Arduino yang diuji

Pengujian adalah dengan mengukur frekuensi output dari program Blink dari Arduino dengan delay dan tanpa delay.

Berikut ini program Blink asli dengan delay

void setup() {
// initialize digital pin 13 as an output.
pinMode(13, OUTPUT);
}

// the loop function runs over and over again forever
void loop() {
digitalWrite(13, HIGH);   // turn the LED on (HIGH is the voltage level)
delay(1000);              // wait for a second
digitalWrite(13, LOW);    // turn the LED off by making the voltage LOW
delay(1000);              // wait for a second
}

Berikut ini program Blink asli tanpa delay

void setup() {
// initialize digital pin 13 as an output.
pinMode(13, OUTPUT);
}

// the loop function runs over and over again forever
void loop() {
digitalWrite(13, HIGH);   // turn the LED on (HIGH is the voltage level)
digitalWrite(13, LOW);    // turn the LED off by making the voltage LOW
}

Compiler yang digunakan adalah Intel-Arduino versi 1.6.0 untuk Intel Galileo dan Arduino ver 1.5.8 untuk board lainnya. Source code yang digunakan sama persis untuk semuanya. Pemrograman dilakukan di komputer berbasis Windows.

Pengukuran dilakukan dengan mengukur frekuensi sinyal di pin 13. Alat ukur frekuensi yang dipakai adalah multimeter Kyoritsu model 1009.

Pengukuran frekuensi I/O pada Nuvoton NuEdu-UNO
Pengukuran frekuensi I/O pada Nuvoton NuEdu-UNO

Berikut ini rangkuman hasil pengukurannya:

Board Arduino Prosesor Clock CPU
Dengan delay Tanpa delay
Arduino UNO ATmega328 16 MHz 499.1 Hz 93.9 kHz
Arduino Due Atmel SAM3X8E ARM Cortex-M3 (AT91SAM3X8E) 84 MHz 499.9 Hz 145.4 kHz
Arduino Nano clone ATmega328 16 MHz 499.9 Hz 94.1 kHz
Nuvoton NuEdu-UNO ARM Cortex-M0 NUC131SD2AE 50 MHz max 500.0 Hz 384.2 kHz
Intel Galileo Intel® Quark SoC X1000 400 MHz max 498.6 Hz 220.1 Hz

Analisis

  • Arduino UNO dan Arduino Nano menggunakan prosesor yang sama, jadi hasilnya praktis sama.
  • Pengujian ini hanya menunjukkan kecepatan akses ke I/O digital, tidak menunjukkan kemampuan umum.
  • Kecepatan I/O pada CPU jenis mikrokontroler lebih tinggi dibandingkan CPU general purpose. ATMega dan ARM Cortex-M0 adalah jenis CPU mikrokontroler.
  • Jika ingin melihat performance yang lebih umum perlu ditest dengan software benchmark yang standar.

Instalasi Arduino Untuk NuEdu-UNO

Board NuEdu-UNO di paketnya tidak dilengkapi dengan manual yang lengkap. Setelah lihat-lihat sana sini dan tanya-tanya sana-sini, berikut ini kesimpulan saya tentang instalasi Arduino dan pengujian board NuEdu.

Berikut ini tahap-tahap instalasi Arduino untuk NuEdu-UNO:

#1 Download Arduino for Windows versi 1.5.8 dari http://www.arduino.cc/en/Main/OldSoftwareReleases

#2 Install software Arduino for Windows versi 1.5.8

#3 Download NuMicro_Patch_For_Arduino1.5.8 dari http://sourceforge.net/projects/numicroedu/files/Tools/.

#4 Jalankan NuMicro_Patch_For_Arduino1.5.8.exe. Software ini akan meminta direktori instalasi Arduino, umumnya di C:\Program Files (x86)\Arduino. Software ini akan menambahkan board NuEdu ke daftar board Arduino.

#5 Download software ICP untuk NuMicro dari http://sourceforge.net/projects/numicroedu/files/Tools/. Pada saat tulisan ini dibuat, versi terbaru ICP adalah NuMicro_ICP_Programming_Tool_1.29.6425.zip.

#6 Unzip file ICP NuMicro_ICP_Programming_Tool_1.29.6425.zip tersebut.

#7 Jalankan installer ICP yaitu NuMicro ICP Programming Tool 1.29.6425.exe . Install driver-driver USB yang diperlukan.

#8 Sambungkan board NuEdu-UNO dengan kabel mini-USB. Windows akan melakukan proses deteksi USB.

#9 Jalankan software ICP tersebut. Cara mudahnya pada Windows 7 adalah mengetik ‘icp’ di Start Menu. Nama softwarenya adalah ‘NuMicro ICP Programming Tool’.

NuMicro ICP Programming Tool 1.29
NuMicro ICP Programming Tool 1.29

#10 Pilih NUC100 Series sebagai target chip, kemudian klik ‘Continue’.

#11 Klik ‘Connect’ jika belum tersambung.

ICP belum tersambung ke NuEDU
ICP belum tersambung ke NuEDU

#12 Jika muncul string ‘Chip Connected with Nu-Link (ID: xxxxxx)’ maka artinya software ICP sudah terhubung dengan baik ke board NuEdu. Dalam kasus saya, ICP tidak dapat langsung terhubung, namun ICP meminta untuk melakukan proses upgrade firmware NuLink di board NuEdu. Saya konfirmasi untuk melakukan proses upgrade firmware. Setelah proses upgrade firmware ini selesai, barulah muncul string ‘Chip Connected with Nu-Link (ID: xxxxxx)’.

ICP sudah tersambung ke NuEDU
ICP sudah tersambung ke NuEDU

#13 Pada tahap ini Arduino dan ICP sudah siap untuk dipakai. Selanjutnya adalah mencoba software dari Arduino.

Percobaan Arduino

#1. Cek port berapakah yang terhubung ke NuEdu. Caranya adalah dengan menjalankan Device Manager di Windows. Carilah ‘Nuvoton Virtual Com Port (COMxx)’.

#2. Jalankan Arduino. Jika terhubung ke internet, kadang-kadang Arduino akan memberitahu ada versi baru Arduino. Abaikan saja, karena patch NuEdu hanya berfungsi pada Arduino 1.5.8

Device Manager Windows 7
Device Manager Windows 7

#3. Ubahlah setting port pada Arduino sesuai dengan Nuvoton Virtual Com Port yang terdeteksi.

Setting port serial di Arduino
Setting port serial di Arduino

#4. Pilihlah board NuEdu-UNO

Memilih board NuEdu UNO
Memilih board NuEdu UNO

#5. Siap untuk menjalankan Arduino seperti biasa. Untuk mencoba, pilihlah ‘File -> Examples -> 01.Basics -> Blink’.

Memilih contoh program Blink
Memilih contoh program Blink

#6. Compile dan upload. Status upload akan muncul di bagian bawah

Status upload software NuEdu-UNO
Status upload software NuEdu-UNO

#7. Setelah software diupload kemungkinan software belum langsung jalan. Tekan tombol reset pada board NuEDU untuk mulai menjalankan software. Fitur ini berbeda dengan Arduino berbasis ATMega yang biasa saya pakai, yang umumnya langsung reset sendiri setelah softwarenya diupload.

Tombol reset pada NuEdu
Tombol reset pada NuEdu

#7. Cek apakah LED pada board berkedip. Jika LED berkedip artinya software berjalan baik.

Referensi:

Development Board Nuvoton NuTiny NuEdu-UNO V1.4

Berikut ini beberapa foto kemasan Nuvoton NuEdu-UNO yang dibeli dari Digiware:

Kemasan NuEdu-UNO
Kemasan NuEdu-UNO

Kemasan bagian depan
Kemasan bagian depan

 

Kemasan bagian belakang
Kemasan bagian belakang

 

Bonus ballpoint gel dari Digiware
Bonus ballpoint gel dari Digiware

Bonus ballpoint gel dari Digiware
Bonus ballpoint gel dari Digiware

Berikut ini foto boardnya

NuEdu bagian atas
Papan rangkaian NuEdu-UNO bagian atas

NuEdu bagian bawah
Papan rangkaian NuEdu-UNO bagian bawah

Berikut ini  foto close-up beberapa komponen.

 

Regulator 78M05

Regulator 78M05, ada kode yang dihilangkan

Regulator AMS1117
Regulator AMS1117 dengan output 3.3 volt

Kapasitor Tantalum 100 uF
Kapasitor Tantalum 100 uF

Dioda MDD SS24
Dioda MDD SS24

LED dan resistor
LED dan resistor

Prosesor NUC12SRE3DE
Prosesor NUC12SRE3DE yang dipakai di sebagai komponen utama programmer / debugger NuLink

Prosesor NUC131SD2AE
Komponen utama NuEDU, prosesor ARM Cortex-M0 NUC131SD2AE

Prosesor yang digunakan adalah NUC131SD2AE.

Penjelasan tipe prosesor NUC131SD2AE:

  • NUC131: Nuvoton NUC131 Family
  • S: kemasan LQFP64
  • D: Ukuran memori flash: 68 KB Flash ROM
  • 2: Ukuran memori SRAM 8 KB
  • A: Version A
  • E: Temperatur kerja -40 ~ 105 derajat Celcius

Prosedur untuk mengaktifkan Arduino pada board ini dapat dilihat di artikel [Instalasi Arduino Untuk NuEdu-UNO]

 

Digital Multimeter Nankai DT830B

Multimeter murah meriah merek Nankai DT830B.

Digital Multimeter Nankai DT830B
Digital Multimeter Nankai DT830B

Penampakan bagian belakang kemasan. Di situ tercantum spesifikasi digital multimeter tersebut.

digital-multimeter-nankai-dt830b-IMG_5582
Kemasan bagian belakang

digital-multimeter-nankai-dt830b-IMG_5584
Bagian dalam multimeter DT830B

digital-multimeter-nankai-dt830b-IMG_5587
Perbandingan fisik digital multimeter Nankai DT830B dengan Kyoritsu model 1009

Manual DT830B

Berikut ini manual untuk DT830B

Manual DT830B - Cover
Manual DT830B – Cover

DT830B manual halaman 1
DT830B manual halaman 1

dt830b-manual-2
Manual DT830B halaman 2

DT830b manual halaman 3
DT830b manual halaman 3

DT830B manual halaman 4
DT830B manual halaman 4

DT830B manual halaman 5
DT830B manual halaman 5

DT830b manual halaman 6
DT830b manual halaman 6

DT830B manual halaman 7
DT830B manual halaman 7

DT830B manual halaman 8
DT830B manual halaman 8

DT830B manual halaman 9
DT830B manual halaman 9

Skema rangkaian DT830B menurut http://www.hobby-hour.com/electronics/dt830b-digital-multimeter.https://elektrologi.iptek.web.id

Skema rangkaian Nankai DT830B schematic
Skema rangkaian DT830B

Komponen utama multimeter tersebut adalah IC tipe “ICL7106 3 1/2 Digit A/D Converter” . Fungsi IC ini adalah mengubah tegangan analog menjadi angka digital, dan menampilkannya di sebuah display LCD (Liquid Crystal Display).  Datasheet ICL7106 dapat dilihat di situs web Maxim Integrated (https://datasheets.maximintegrated.com/en/ds/ICL7106-ICL7107.pdf)

Berikut ini diagram sederhana ICL7106

Rangkaian sederhana ICL7106
Rangkaian sederhana ICL7106

Fungsi komponen-komponen lain adalah mengubah besaran listrik (arus, tegangan, resistansi) menjadi tegangan yang dapat dibaca oleh ICL7106.

Referensi

Sensor Detak Jantung

Berikut ini catatan singkat mengenai percobaan sensor detak jantuk yang didapat dari situs Banggood

 

Foto barang di situs banggood
‘Pulse Heart Rate Sensor Module’ di situs Banggood

Berikut ini foto sensor tersebut yang sampai setelah 18 hari di pengiriman. Lumayan cepat, sebelum-sebelumnya lama pengiriman dapat mencapai 1 bulan.

Rangkaian bagian depan sensor detak jantung
Rangkaian bagian depan sensor detak jantung

 

Rangkaian bagian belakang sensor detak jantung
Rangkaian bagian belakang sensor detak jantung

Deskripsi komponen menurut situs Banggood:

Pulse Heart Rate Sensor Module Heart Rate Monitor

Description:

Heart rate data can be really useful whether you’re designing an exercise routine, studying your activity or anxiety levels or just want your shirt to blink with your heart beat. The problem is that heart rate can be difficult to measure. Luckily, the Pulse Sensor Amped can solve that problem!

The Pulse Sensor Amped is a plug-and-play heart-rate sensor for Arduino. It can be used by students, artists, athletes, makers, and game & mobile developers who want to easily incorporate live heart-rate data into their projects.It essentially combines a simple optical heart rate sensor with amplification and noise cancellation circuitry making it fast and easy to get reliable pulse readings. Also, it sips power with just 4mA current draw at 5V so it’s great for mobile applications.

Simply clip the Pulse Sensor to your earlobe or finger tip and plug it into your 3or5 Volt Arduino and you’re ready to read heart rate! Of course Arduino example code is available as well as a Processing sketch for visualizing heart rate data.

Package included:

1 x Pulse Heart Rate Sensor Module Heart Rate Monitor

Pada situs Banggood tidak disebutkan lebih jauh tentang cara menggunakan sensor tersebut.

Setelah dicari di sana-sini, nampaknya komponen tersebut adalah clone dari sensor yang dijual di pulsesensor.com.

Sensor detak jantung dari pulsesensor.com
Sensor detak jantung dari pulsesensor.com

Sensor detak jantung dari pulsesensor.com
Sensor detak jantung dari pulsesensor.com

Cloning yang cukup mirip, namun harganya beda jauh. Sensor dari pulsesensor dijual USD 24, dengan beberapa aksesoris tambahan, sedangkan sensor dari Banggood dijual sekitar USD 7 tanpa tambahan aksesoris.

Perbedaan visual hanyalah pada teks ‘pulsesensor.com’ yang diganti dengan ‘CJMCU’. Entah apa artinya CJMCU itu.  CJMCU ini nampaknya nama pabrik pembuatnya (http://www.cjmcu.com/)

Rangkaian sensor tersebut adalah rangkaian open source di situs pulsesensor. Namun kurang jelas apakah rangkaiannya di clone tersebut sama dengan rangkaian opensource tersebut..

Rangkaian pulse sensor - open source hardware
Rangkaian pulse sensor – open source hardware

Dari situs pulsesensor diketahui bahwa sensor tersebut menggunakan power supply 3.3 v ~ 5 V, dan outputnya adalah tegangan analog. Nantinya di mikroprosesor mesti menggunakan ADC untuk diubah menjadi besaran digital.

Sebelum dipakai, sensor dibungkus dulu dengan lem dan plastik supaya tidak terkena kontaminasi garam dari keringat. Hal dilakukan ini berdasarkan saran di http://pulsesensor.com/pages/code-and-guide

Sensor detak jantung sudah dibungkus lem dan plastik
Sensor detak jantung sudah dibungkus lem dan plastik

Sementara ini dicoba dulu tegangan outputnya dengan osiloskop.

Hasil pengukuran sinyal dengan osiloskop. 10 mV/div, 0.2 s /div.

Gambar ditangkap dengan kamera digital, dengan waktu pencahayaan 2 detik. Pada layar osiloskop terdapat 10 div, dengan masing-masing div adalah 0.2 s, maka untuk menyapu selebar layar diperlukan waktu 2 detik.

Pengukuran sinyal dari sensor detak jantung dengan osiloskop
Pengukuran sinyal dari sensor detak jantung dengan osiloskop

Pengukuran sinyal dari sensor detak jantung dengan osiloskop
Pengukuran sinyal dari sensor detak jantung dengan osiloskop

Pengukuran sinyal dari sensor detak jantung dengan osiloskop
Pengukuran sinyal dari sensor detak jantung dengan osiloskop

Pengukuran sinyal dari sensor detak jantung dengan osiloskop
Pengukuran sinyal dari sensor detak jantung dengan osiloskop

Pengukuran sinyal dari sensor detak jantung dengan osiloskop
Pengukuran sinyal dari sensor detak jantung dengan osiloskop

Berikut ini rekaman video dari osiloskop:

Tahap berikutnya adalah mempelajari tulisan di situs pulsensor dengan harapan dapat dipakai untuk mengaktifkan sensor detak jantung tersebut. Cara kerja software dijelaskan di http://pulsesensor.com/pages/pulse-sensor-amped-arduino-v1dot1, dan nampaknya cukup kompleks.

Software untuk sensor tersebut tersedia untuk platform Arduino. Untuk menampilkan sinyal di PC juga tersedia modul processing.org-nya. Berikut ini foto rangkaian Arduino nano kloning dengan pulse sensor kloning.

Rangkaian Arduino dengan sensor detak jantung
Rangkaian Arduino dengan sensor detak jantung

Untuk menampilkan output dalam bentuk grafik digunakan software PulseSensor Processing Visualizer

Tampilan processing sensor asli
Tampilan processing sensor asli

Tampilan sensor ex Banggood
Tampilan processing sensor ex Banggood

Dari perbandingan tersebut nampak bahwa sinyal dari sensor ex Banggood tegangannya lebih kecil dibandingkan sensor buatan pulsesensor.com.

Kesimpulan

  • sejauh ini oprekan masih berlangsung, jadi belum ada hasil kesimpulan

Referensi Artikel

Memilih Kemasan Mikrokontroler

Komponen mikrokontroler sering tersedia dalam berbagai kemasan, sehingga kadang membingungkan ketika kita akan membuat skema rangkaian untuk kemudian membuat layout PCB.

Misal kita mau membuat rangkaian mikrokontroler dengan ATMega8535. Cek dulu datasheet ATMega8535 untuk melihat kemasan apa saja yang tersedia.

Kemasan ATMega8535
Kemasan ATMega8535 menurut datasheet halaman 301

Misal kita ingin menggunakan kemasan yang paling mudah dipasang, yaitu PDIP (Plastic Dual Inline Package), maka kita cari kodenya, yaitu 40P6. Selanjutnya kita cek di tabel Ordering Information untuk mencari tipe ATmega8535 yang kita perlukan.

ATMega8535 ordering information
ATMega8535 ordering information

Pada tabel tersebut nampak bahwa kemasan 40P6 dipakai pada beberapa tipe ATmega8535 , yaitu:

  • ATmega8535L-8PC
  • ATmega8535L-8PI
  • ATmega8535L-8PU
  • ATmega8535L-16PC
  • ATmega8535L-16PI
  • ATmega8535L-16PU

Jadi pada software skematik yang kita pakai, kita cari satu di antara 4 tipe tersebut. Semuanya punya kemasan yang sama, hanya berbeda frekuensi dan temperatur kerjanya saja.

 

ATmega8535 dengan kemasan PDIP
ATmega8535 dengan kemasan PDIP

Berikut ini wujud fisik ATmega8535-PU dengan kemasan PDIP

ATmega8535-16PU, tentu saja dengan kemasan PDIP
ATmega8535-16PU, tentu saja dengan kemasan PDIP

Referensi

Berbagai Rangkaian Antarmuka Serial RS232

Berikut ini beberapa tips & link tentang antarmuka serial RS232.

Berikut ini rangkaian antarmuka serial dari artikel sistem Rangkaian Mikrokontroler ATMega 40 pin Serbaguna

atmega-serial-circuit
Antar muka serial RS232

Contoh rangkaian dari http://sodoityourself.com/max232-serial-level-converter/

Rangkaian antarmuka RS232
Rangkaian antarmuka serial RS232

Datasheet MAX232: http://www.ti.com/lit/ds/symlink/max232.pdf

Contoh rangkaian dari http://www.coolcircuit.com/circuit/rs232_driver/

Rangkaian RS232 dengan IC MAX232
Rangkaian RS232 dengan IC MAX232

 

Rangkaian RS232 dengan transistor
Rangkaian RS232 dengan transistor

Saran saya untuk konektor DB9 menggunakan jenis female. Alasannya:

  • konektor RS232 di PC desktop adalah DB9 male
  • konektor RS232 di USB to serial adalah DB9 male
  • Jika kita pakai DB9 female di rangkaian mikroprosesor, maka kita dapat menggunakan kabel RS232 tipe straight through/ lurus.

Berikut ini ilustrasi kabel serial dan USB serial untuk memperjelas.

Berikut ini skema kabel tipe straight through:

Skema straight through RS232 cable
Skema straight through RS232 cable.

Berikut ini foto kabel tipe straight through:

Kabel serial RS232 straight through
Kabel serial RS232 straight through

Perbedaan dengan kabel tipe lain dapat dibaca di http://digital.ni.com/public.nsf/allkb/1EE0DD8AF67922FA86256F720071DECF

Berikut ini USB to Serial dengan konektor DB9 male.

Bafo USB to Serial
Bafo USB to Serial

Berikut ini contoh sistem mikroprosesor dengan MAX232 dan konektor DB9 female. Rangkaiannya serupa dengan yang dijelaskan di  Rangkaian Mikrokontroler ATMega 40 pin Serbaguna

Konektor serial DB9 female dan MAX232
Konektor serial DB9 female dan MAX232

Jika ingin tegangan serial menggunakan TTL 5 volt ataupun 3,3 volt, dapat menggunakan modul USB to serial dengan chipset FTDI maupun CH340. Contohnya: “Konverter USB Serial FTDI” dan Konverter USB Serial CH340

Referensi:

Arduino Nano Dengan LCD Matrix JHD12864E

Spesifikasi LCD Matrix JHD12864E

  • Blue backlight
  • White dot color
  • Module size(W x H x T) : 93.0 X 70.0 X 13.0 mm
  • Viewing area(W x H) : 72.0 X 40.0 mm
  • Number of dots : 128 X 64 dots
  • Dots size(W x H) : 0.48 X 0.48 mm
  • Dots pitch(W x H) : 0.52 X 0.52 mm

Dalam contoh ini library yang digunakan untuk mengakses LCD adalah openGLCD (https://bitbucket.org/bperrybap/openglcd/wiki/Home)

Berikut ini contoh software dan outputnya:

/*
*  openGLCD Library – Hello World
*
* This sketch prints “Hello World!” to the LCD
* and shows the time in seconds since Arduino board was reset.
*
*  2013-06-15 bperrybap   – updates for openGLCD
*  2011-09-14 Bill Perry  – original creation
*      [email protected]
*/

// include the library header
// no font headers have to be included
#include <openGLCD.h>

void setup()
{
// Initialize the GLCD
GLCD.Init();

// Select the font for the default text area
GLCD.SelectFont(System5x7);

//  GLCD.print(F(“hello, world!”)); // keep string in flash on AVR boards with IDE 1.x
//  GLCD.Puts(F(“hello, world!”)); // Puts() supports F() with any version of IDE

// print() below uses RAM on AVR boards but works
// on any version of IDE with any processor
// note: Same is true for Puts()
GLCD.print(“hello, world!”);
GLCD.CursorTo(0, 1);
GLCD.print(“EL3014 Sismik!”);
}

void loop()
{
// set the cursor to column 0, line 1
// (note: line 1 is the second row, since counting begins with 0):
GLCD.CursorTo(0, 2);

// print the number of seconds since reset:
GLCD.print(millis()/1000);
}

Arduino Nano V3 mengendalikan LCD dot matrix JHD12864

Arduino Nano V3 mengendalikan LCD dot matrix JHD12864

 

LCD Matrix JHD12864E bagian belakang
LCD Matrix JHD12864E bagian belakang

LCD Matrix JHD12864E bagian depan
LCD Matrix JHD12864E bagian depan

Menggunakan openGLCD-v1.0rc2.zip

Referensi:

 

 

 

Tegangan Mikroprosesor

Berapa tegangan untuk menyalakan rangkaian mikroprosesor?

Jawab: Tegangan yang dipakai mikroprosesor bervariasi. Beberapa tegangan yang umum dipakai adalah sebagai berikut:

  • 5 volt
  • 3.3 volt

Untuk detailnya mesti melihat datasheet mikroprosesor tersebut.

Contoh untuk ATMega16, tegangan VCC maksimal yang dapat diberikan adalah 6 volt. Hal tersebut dapat dilihat di datasheet di bagian ‘Electrical Characteristics‘, terutama di ‘Absolute Maximum Ratings‘.

ATMega16 electrical characteristics, absolute maximum ratings
ATMega16 electrical characteristics, absolute maximum ratings

Menurut datasheet tersebut, tegangan yang dapat diberikan ke ATMega16 maksimal adalah 6 volt. Pada umumnya yang diberikan adalah 5 volt, karena komponen digital lain umumnya memerlukan 5 volt.

Tegangan yang diberikan tersebut akan mempengaruhi frekuensi kerja dan arus yang dapat diberikan. Berikut ini kaitan antara arus, tegangan dan frekuensi kerja pada ATMega16.

Arus, Tegangan dan frekuensi kerja ATMega16
Arus, tegangan dan frekuensi kerja ATMega16

Demikianlah contoh untuk ATMega16. Untuk mikroprosesor tipe lain mesti dilihat detailnya di datasheet masing-masing.

Pompa Air Wasser PW-139 EA

Spesifikasi Pompa air Wasser PW-139-EA adalah sebagai berikut:

  • Daya Listrik : 125 Watt
  • Otomatis : Ya
  • Daya Hisap : 9 meter
  • Daya Dorong : 31 meter
  • Total Head : 40 meter
  • Kapasitas : 35 liter / menit
  • Fitur Lain : Thermal Protector, Electro Painting, Tank, Penutup, Impeller Plastik

Berikut ini foto pompa lengkap:

Pompa lengkap
Pompa lengkap

Pompa lengkap
Pompa lengkap

Kardus bagian atas

Kardus bagian atas
Kardus bagian atas

Kardus bagian samping panjang

Kardus bagian samping
Kardus bagian samping

 

Kardus bagian samping pendek

 

Kardus bagian samping
Kardus bagian samping

Pompa air Wasser PW139

Tutup impeller menggunakan bahan kuningan (brass). Untuk perapat / seal menggunakan karet warna hitam.

Tutup impeller bagian dalam
Tutup impeller bagian dalam

Tutup impeller bagian luar
Tutup impeller bagian luar

Tutup impeller hanya dapat disekrup dalam posisi yang benar. Hal ini memudahkan perkara bongkar pasang tutup impeller.

Tutup impeller dalam posisi yang benar
Tutup impeller dalam posisi yang benar

Tutup impeller dalam posisi salah
Tutup impeller dalam posisi salah

Tutup impeller dalam posisi salah
Tutup impeller dalam posisi salah

Tutup impeller dalam posisi salah
Tutup impeller dalam posisi salah

Pompa ini dilengkapi dengan tabung untuk menampung air. Tabung ini membuat pompa tidak terlalu sering menyala dan mati jika tidak menggunakan toren/tangki penampung.

Tabung tekanan
Tabung tekanan

 

Tabung tekanan
Tabung tekanan dengan seal dari karet warna hitam

Pada bagian belakang pompat terdapat kipas pendingin motor. Kipas ini ditutup dengan penutup plastik warna hitam.

Tutup kipas angin belakang
Tutup kipas angin belakang

 

 

Lubang masuk air dari impeller
Lubang masuk air dari impeller

Lubang keluar air dari impeller
Lubang keluar air dari impeller

 

Impeller dari kuningan
Impeller dari kuningan

Label pada pompa air Wasser PW139. Nomor telepon service tercantum
Label pada pompa air Wasser PW139. Nomor telepon service tercantum

 

Kapasitor 8 uF untuk motor
Kapasitor 8 uF untuk motor

 

 

Berikut ini manual pompa air Wasser PW-139-EA

Manual halaman 1
Manual halaman 1

Manual halaman 2
Manual halaman 2

Manual halaman 4 & 5
Manual halaman 4 & 5

Manual halaman 6 & 7
Manual halaman 6 & 7

Manual halaman 8
Manual halaman 8

 

Berikut ini kartu garansi pompa air Wasser PW-139-EA

 

Kartu garansi halaman 1
Kartu garansi halaman 1

Kartu garansi halaman 2
Kartu garansi halaman 2

Kartu garansi halaman 3
Kartu garansi halaman 3

Kartu garansi halaman 4
Kartu garansi halaman 4

Automatic Inflating Membrane Sealing Machine

Automatic Inflating Membrane Sealing Machine.

Tampak atas
Tampak atas, kelihatan mereknya: Powerpack

Pelat nama mesin: Powerpack Packaging Machinery
Pelat nama mesin: Powerpack Packaging Machinery

Berikut ini keterangan pada mesin tersebut:

  • Merek: Powerpack
  • Packaging Machinery
  • Name: Continuous Sealer
  • Model: SF150G
  • Volt: 220V/50Hz
  • Power: 500W
  • Serial Number: 120136
  • Date: 2012.02

Berikut ini panel atas sealing machine dalam keadaan menyala.

Panel atas sealer machine. Cooling, Fuse, Power Show, Seal Heating, Sealer, SPeed, Inflator, Temperature, Automatic Inflacing Membrane Sealing Machine
Panel atas sealer machine

Berikut ini adalah sambungan listrik untuk mesin sealer otomatis. Kabel listriknya sudah cukup bagus karena sudah dilengkapi dengan ground, dan di dalam sambungan listrik tersebut sudah ada sekering 6 ampere untuk perlindungan terhadap arus lebih.

Sambungan listrik mesin sealer otomatis
Sambungan listrik mesin sealer otomatis

Berikut adalah rangkaian pengendali kecepatan motor penggerak.

Motor controller dengan kemasan
Motor controller dengan kemasan

Berikut ini motor controller yang sedang diperbaiki. 4 buah dioda rusak, dan sebuah thryistor rusak.

Perbaikan motor controller
Perbaikan motor controller

Berikut foto rangkaian di dalam motor controller

Penampang atas motor controller
Penampang atas motor controller

Berikut ini adalah close up komponen utama pengendali motor, yaitu thyristor / TRIAC.

Motor controller tanpa kemasan
Motor controller tanpa kemasan

Komponen utama pengendali kecepatan adalah sebuah TRIAC / Thyristor. Pada rangkaian di atas menggunakan Thyristor BTA12. Aslinya adalah menggunakan Thryistor tipe BCR10PM, namun komponen ini rusak dan sulit dicari, sehingga dicari Thyristor model lain yang kemampuannya sama atau lebih dari BCR10PM.

Bagian bawah rangkaian motor controller
Bagian bawah rangkaian motor controller

Motor controller ini pernah mengalami arus lebih, sehingga beberapa jalur tembaga rusak terbakar. Untuk itu jalur-jalur tersebut diganti dengan jalur tambahan yang terbuat dari sisa-sisa kaki komponen.

Datasheet

Berikut ini beberapa datasheet komponen terkait