Pengujian adalah dengan mengukur frekuensi output dari program Blink dari Arduino dengan delay dan tanpa delay.
Berikut ini program Blink asli dengan delay
void setup() { // initialize digital pin 13 as an output. pinMode(13, OUTPUT); }
// the loop function runs over and over again forever void loop() { digitalWrite(13, HIGH); // turn the LED on (HIGH is the voltage level) delay(1000); // wait for a second digitalWrite(13, LOW); // turn the LED off by making the voltage LOW delay(1000); // wait for a second }
Berikut ini program Blink asli tanpa delay
void setup() { // initialize digital pin 13 as an output. pinMode(13, OUTPUT); }
// the loop function runs over and over again forever void loop() { digitalWrite(13, HIGH); // turn the LED on (HIGH is the voltage level) digitalWrite(13, LOW); // turn the LED off by making the voltage LOW }
Compiler yang digunakan adalah Intel-Arduino versi 1.6.0 untuk Intel Galileo dan Arduino ver 1.5.8 untuk board lainnya. Source code yang digunakan sama persis untuk semuanya. Pemrograman dilakukan di komputer berbasis Windows.
Pengukuran dilakukan dengan mengukur frekuensi sinyal di pin 13. Alat ukur frekuensi yang dipakai adalah multimeter Kyoritsu model 1009.
Board NuEdu-UNO di paketnya tidak dilengkapi dengan manual yang lengkap. Setelah lihat-lihat sana sini dan tanya-tanya sana-sini, berikut ini kesimpulan saya tentang instalasi Arduino dan pengujian board NuEdu.
Berikut ini tahap-tahap instalasi Arduino untuk NuEdu-UNO:
#4 Jalankan NuMicro_Patch_For_Arduino1.5.8.exe. Software ini akan meminta direktori instalasi Arduino, umumnya di C:\Program Files (x86)\Arduino. Software ini akan menambahkan board NuEdu ke daftar board Arduino.
#5 Download software ICP untuk NuMicro dari http://sourceforge.net/projects/numicroedu/files/Tools/. Pada saat tulisan ini dibuat, versi terbaru ICP adalah NuMicro_ICP_Programming_Tool_1.29.6425.zip.
#7 Jalankan installer ICP yaitu NuMicro ICP Programming Tool 1.29.6425.exe . Install driver-driver USB yang diperlukan.
#8 Sambungkan board NuEdu-UNO dengan kabel mini-USB. Windows akan melakukan proses deteksi USB.
#9 Jalankan software ICP tersebut. Cara mudahnya pada Windows 7 adalah mengetik ‘icp’ di Start Menu. Nama softwarenya adalah ‘NuMicro ICP Programming Tool’.
NuMicro ICP Programming Tool 1.29
#10 Pilih NUC100 Series sebagai target chip, kemudian klik ‘Continue’.
#11 Klik ‘Connect’ jika belum tersambung.
ICP belum tersambung ke NuEDU
#12 Jika muncul string ‘Chip Connected with Nu-Link (ID: xxxxxx)’ maka artinya software ICP sudah terhubung dengan baik ke board NuEdu. Dalam kasus saya, ICP tidak dapat langsung terhubung, namun ICP meminta untuk melakukan proses upgrade firmware NuLink di board NuEdu. Saya konfirmasi untuk melakukan proses upgrade firmware. Setelah proses upgrade firmware ini selesai, barulah muncul string ‘Chip Connected with Nu-Link (ID: xxxxxx)’.
ICP sudah tersambung ke NuEDU
#13 Pada tahap ini Arduino dan ICP sudah siap untuk dipakai. Selanjutnya adalah mencoba software dari Arduino.
Percobaan Arduino
#1. Cek port berapakah yang terhubung ke NuEdu. Caranya adalah dengan menjalankan Device Manager di Windows. Carilah ‘Nuvoton Virtual Com Port (COMxx)’.
#2. Jalankan Arduino. Jika terhubung ke internet, kadang-kadang Arduino akan memberitahu ada versi baru Arduino. Abaikan saja, karena patch NuEdu hanya berfungsi pada Arduino 1.5.8
Device Manager Windows 7
#3. Ubahlah setting port pada Arduino sesuai dengan Nuvoton Virtual Com Port yang terdeteksi.
Setting port serial di Arduino
#4. Pilihlah board NuEdu-UNO
Memilih board NuEdu UNO
#5. Siap untuk menjalankan Arduino seperti biasa. Untuk mencoba, pilihlah ‘File -> Examples -> 01.Basics -> Blink’.
Memilih contoh program Blink
#6. Compile dan upload. Status upload akan muncul di bagian bawah
Status upload software NuEdu-UNO
#7. Setelah software diupload kemungkinan software belum langsung jalan. Tekan tombol reset pada board NuEDU untuk mulai menjalankan software. Fitur ini berbeda dengan Arduino berbasis ATMega yang biasa saya pakai, yang umumnya langsung reset sendiri setelah softwarenya diupload.
Tombol reset pada NuEdu
#7. Cek apakah LED pada board berkedip. Jika LED berkedip artinya software berjalan baik.
Penampakan bagian belakang kemasan. Di situ tercantum spesifikasi digital multimeter tersebut.
Kemasan bagian belakang
Bagian dalam multimeter DT830B
Perbandingan fisik digital multimeter Nankai DT830B dengan Kyoritsu model 1009
Manual DT830B
Berikut ini manual untuk DT830B
Manual DT830B – Cover
DT830B manual halaman 1
Manual DT830B halaman 2
DT830b manual halaman 3
DT830B manual halaman 4
DT830B manual halaman 5
DT830b manual halaman 6
DT830B manual halaman 7
DT830B manual halaman 8
DT830B manual halaman 9
Skema rangkaian DT830B menurut http://www.hobby-hour.com/electronics/dt830b-digital-multimeter.https://elektrologi.iptek.web.id
Skema rangkaian DT830B
Komponen utama multimeter tersebut adalah IC tipe “ICL7106 3 1/2 Digit A/D Converter” . Fungsi IC ini adalah mengubah tegangan analog menjadi angka digital, dan menampilkannya di sebuah display LCD (Liquid Crystal Display). Datasheet ICL7106 dapat dilihat di situs web Maxim Integrated (https://datasheets.maximintegrated.com/en/ds/ICL7106-ICL7107.pdf)
Berikut ini diagram sederhana ICL7106
Rangkaian sederhana ICL7106
Fungsi komponen-komponen lain adalah mengubah besaran listrik (arus, tegangan, resistansi) menjadi tegangan yang dapat dibaca oleh ICL7106.
Berikut ini catatan singkat mengenai percobaan sensor detak jantuk yang didapat dari situs Banggood
‘Pulse Heart Rate Sensor Module’ di situs Banggood
Berikut ini foto sensor tersebut yang sampai setelah 18 hari di pengiriman. Lumayan cepat, sebelum-sebelumnya lama pengiriman dapat mencapai 1 bulan.
Rangkaian bagian depan sensor detak jantung
Rangkaian bagian belakang sensor detak jantung
Deskripsi komponen menurut situs Banggood:
Pulse Heart Rate Sensor Module Heart Rate Monitor
Description:
Heart rate data can be really useful whether you’re designing an exercise routine, studying your activity or anxiety levels or just want your shirt to blink with your heart beat. The problem is that heart rate can be difficult to measure. Luckily, the Pulse Sensor Amped can solve that problem!
The Pulse Sensor Amped is a plug-and-play heart-rate sensor for Arduino. It can be used by students, artists, athletes, makers, and game & mobile developers who want to easily incorporate live heart-rate data into their projects.It essentially combines a simple optical heart rate sensor with amplification and noise cancellation circuitry making it fast and easy to get reliable pulse readings. Also, it sips power with just 4mA current draw at 5V so it’s great for mobile applications.
Simply clip the Pulse Sensor to your earlobe or finger tip and plug it into your 3or5 Volt Arduino and you’re ready to read heart rate! Of course Arduino example code is available as well as a Processing sketch for visualizing heart rate data.
Package included:
1 x Pulse Heart Rate Sensor Module Heart Rate Monitor
Pada situs Banggood tidak disebutkan lebih jauh tentang cara menggunakan sensor tersebut.
Setelah dicari di sana-sini, nampaknya komponen tersebut adalah clone dari sensor yang dijual di pulsesensor.com.
Sensor detak jantung dari pulsesensor.com
Sensor detak jantung dari pulsesensor.com
Cloning yang cukup mirip, namun harganya beda jauh. Sensor dari pulsesensor dijual USD 24, dengan beberapa aksesoris tambahan, sedangkan sensor dari Banggood dijual sekitar USD 7 tanpa tambahan aksesoris.
Perbedaan visual hanyalah pada teks ‘pulsesensor.com’ yang diganti dengan ‘CJMCU’. Entah apa artinya CJMCU itu. CJMCU ini nampaknya nama pabrik pembuatnya (http://www.cjmcu.com/)
Rangkaian sensor tersebut adalah rangkaian open source di situs pulsesensor. Namun kurang jelas apakah rangkaiannya di clone tersebut sama dengan rangkaian opensource tersebut..
Rangkaian pulse sensor – open source hardware
Dari situs pulsesensor diketahui bahwa sensor tersebut menggunakan power supply 3.3 v ~ 5 V, dan outputnya adalah tegangan analog. Nantinya di mikroprosesor mesti menggunakan ADC untuk diubah menjadi besaran digital.
Sebelum dipakai, sensor dibungkus dulu dengan lem dan plastik supaya tidak terkena kontaminasi garam dari keringat. Hal dilakukan ini berdasarkan saran di http://pulsesensor.com/pages/code-and-guide
Sensor detak jantung sudah dibungkus lem dan plastik
Sementara ini dicoba dulu tegangan outputnya dengan osiloskop.
Hasil pengukuran sinyal dengan osiloskop. 10 mV/div, 0.2 s /div.
Gambar ditangkap dengan kamera digital, dengan waktu pencahayaan 2 detik. Pada layar osiloskop terdapat 10 div, dengan masing-masing div adalah 0.2 s, maka untuk menyapu selebar layar diperlukan waktu 2 detik.
Pengukuran sinyal dari sensor detak jantung dengan osiloskop
Pengukuran sinyal dari sensor detak jantung dengan osiloskop
Pengukuran sinyal dari sensor detak jantung dengan osiloskop
Pengukuran sinyal dari sensor detak jantung dengan osiloskop
Pengukuran sinyal dari sensor detak jantung dengan osiloskop
Berikut ini rekaman video dari osiloskop:
Tahap berikutnya adalah mempelajari tulisan di situs pulsensor dengan harapan dapat dipakai untuk mengaktifkan sensor detak jantung tersebut. Cara kerja software dijelaskan di http://pulsesensor.com/pages/pulse-sensor-amped-arduino-v1dot1, dan nampaknya cukup kompleks.
Software untuk sensor tersebut tersedia untuk platform Arduino. Untuk menampilkan sinyal di PC juga tersedia modul processing.org-nya. Berikut ini foto rangkaian Arduino nano kloning dengan pulse sensor kloning.
Komponen mikrokontroler sering tersedia dalam berbagai kemasan, sehingga kadang membingungkan ketika kita akan membuat skema rangkaian untuk kemudian membuat layout PCB.
Misal kita mau membuat rangkaian mikrokontroler dengan ATMega8535. Cek dulu datasheet ATMega8535 untuk melihat kemasan apa saja yang tersedia.
Kemasan ATMega8535 menurut datasheet halaman 301
Misal kita ingin menggunakan kemasan yang paling mudah dipasang, yaitu PDIP (Plastic Dual Inline Package), maka kita cari kodenya, yaitu 40P6. Selanjutnya kita cek di tabel Ordering Information untuk mencari tipe ATmega8535 yang kita perlukan.
ATMega8535 ordering information
Pada tabel tersebut nampak bahwa kemasan 40P6 dipakai pada beberapa tipe ATmega8535 , yaitu:
ATmega8535L-8PC
ATmega8535L-8PI
ATmega8535L-8PU
ATmega8535L-16PC
ATmega8535L-16PI
ATmega8535L-16PU
Jadi pada software skematik yang kita pakai, kita cari satu di antara 4 tipe tersebut. Semuanya punya kemasan yang sama, hanya berbeda frekuensi dan temperatur kerjanya saja.
ATmega8535 dengan kemasan PDIP
Berikut ini wujud fisik ATmega8535-PU dengan kemasan PDIP
Jika ingin tegangan serial menggunakan TTL 5 volt ataupun 3,3 volt, dapat menggunakan modul USB to serial dengan chipset FTDI maupun CH340. Contohnya: “Konverter USB Serial FTDI” dan Konverter USB Serial CH340
/*
* openGLCD Library – Hello World
*
* This sketch prints “Hello World!” to the LCD
* and shows the time in seconds since Arduino board was reset.
*
* 2013-06-15 bperrybap – updates for openGLCD
* 2011-09-14 Bill Perry – original creation
* [email protected]
*/
// include the library header
// no font headers have to be included
#include <openGLCD.h>
void setup()
{
// Initialize the GLCD
GLCD.Init();
// Select the font for the default text area
GLCD.SelectFont(System5x7);
// GLCD.print(F(“hello, world!”)); // keep string in flash on AVR boards with IDE 1.x
// GLCD.Puts(F(“hello, world!”)); // Puts() supports F() with any version of IDE
// print() below uses RAM on AVR boards but works
// on any version of IDE with any processor
// note: Same is true for Puts()
GLCD.print(“hello, world!”);
GLCD.CursorTo(0, 1);
GLCD.print(“EL3014 Sismik!”);
}
void loop()
{
// set the cursor to column 0, line 1
// (note: line 1 is the second row, since counting begins with 0):
GLCD.CursorTo(0, 2);
// print the number of seconds since reset:
GLCD.print(millis()/1000);
}
Berapa tegangan untuk menyalakan rangkaian mikroprosesor?
Jawab: Tegangan yang dipakai mikroprosesor bervariasi. Beberapa tegangan yang umum dipakai adalah sebagai berikut:
5 volt
3.3 volt
Untuk detailnya mesti melihat datasheet mikroprosesor tersebut.
Contoh untuk ATMega16, tegangan VCC maksimal yang dapat diberikan adalah 6 volt. Hal tersebut dapat dilihat di datasheet di bagian ‘Electrical Characteristics‘, terutama di ‘Absolute Maximum Ratings‘.
ATMega16 electrical characteristics, absolute maximum ratings
Menurut datasheet tersebut, tegangan yang dapat diberikan ke ATMega16 maksimal adalah 6 volt. Pada umumnya yang diberikan adalah 5 volt, karena komponen digital lain umumnya memerlukan 5 volt.
Tegangan yang diberikan tersebut akan mempengaruhi frekuensi kerja dan arus yang dapat diberikan. Berikut ini kaitan antara arus, tegangan dan frekuensi kerja pada ATMega16.
Arus, tegangan dan frekuensi kerja ATMega16
Demikianlah contoh untuk ATMega16. Untuk mikroprosesor tipe lain mesti dilihat detailnya di datasheet masing-masing.
Tutup impeller menggunakan bahan kuningan (brass). Untuk perapat / seal menggunakan karet warna hitam.
Tutup impeller bagian dalam
Tutup impeller bagian luar
Tutup impeller hanya dapat disekrup dalam posisi yang benar. Hal ini memudahkan perkara bongkar pasang tutup impeller.
Tutup impeller dalam posisi yang benar
Tutup impeller dalam posisi salah
Tutup impeller dalam posisi salah
Tutup impeller dalam posisi salah
Pompa ini dilengkapi dengan tabung untuk menampung air. Tabung ini membuat pompa tidak terlalu sering menyala dan mati jika tidak menggunakan toren/tangki penampung.
Tabung tekanan
Tabung tekanan dengan seal dari karet warna hitam
Pada bagian belakang pompat terdapat kipas pendingin motor. Kipas ini ditutup dengan penutup plastik warna hitam.
Tutup kipas angin belakang
Lubang masuk air dari impeller
Lubang keluar air dari impeller
Impeller dari kuningan
Label pada pompa air Wasser PW139. Nomor telepon service tercantum
Kapasitor 8 uF untuk motor
Berikut ini manual pompa air Wasser PW-139-EA
Manual halaman 1
Manual halaman 2
Manual halaman 4 & 5
Manual halaman 6 & 7
Manual halaman 8
Berikut ini kartu garansi pompa air Wasser PW-139-EA
Berikut ini panel atas sealing machine dalam keadaan menyala.
Panel atas sealer machine
Berikut ini adalah sambungan listrik untuk mesin sealer otomatis. Kabel listriknya sudah cukup bagus karena sudah dilengkapi dengan ground, dan di dalam sambungan listrik tersebut sudah ada sekering 6 ampere untuk perlindungan terhadap arus lebih.
Sambungan listrik mesin sealer otomatis
Berikut adalah rangkaian pengendali kecepatan motor penggerak.
Motor controller dengan kemasan
Berikut ini motor controller yang sedang diperbaiki. 4 buah dioda rusak, dan sebuah thryistor rusak.
Perbaikan motor controller
Berikut foto rangkaian di dalam motor controller
Penampang atas motor controller
Berikut ini adalah close up komponen utama pengendali motor, yaitu thyristor / TRIAC.
Motor controller tanpa kemasan
Komponen utama pengendali kecepatan adalah sebuah TRIAC / Thyristor. Pada rangkaian di atas menggunakan Thyristor BTA12. Aslinya adalah menggunakan Thryistor tipe BCR10PM, namun komponen ini rusak dan sulit dicari, sehingga dicari Thyristor model lain yang kemampuannya sama atau lebih dari BCR10PM.
Bagian bawah rangkaian motor controller
Motor controller ini pernah mengalami arus lebih, sehingga beberapa jalur tembaga rusak terbakar. Untuk itu jalur-jalur tersebut diganti dengan jalur tambahan yang terbuat dari sisa-sisa kaki komponen.
Dari foto-foto di atas, sepintas tidak ada perbedaan jauh antara Arduino Nano V3 asli dan clonenya.
Arduino Nano ukurannya jauh lebih kecil daripada Arduino Uno, dengan kemampuan yang relatif sama. Tentu saja ada kekurangannya, yaitu konektor power ditiadakan, dan konektor USB diganti menggunakan konektor mini-USB, bukan USB standar yang besar.
Arduino nano di latar depan dengan Arduino Uno di latar belakang
Salah satu keunggulan Arduino nano adalah sangat cocok untuk dipasang di breadboard, seperti nampak pada foto di bawah ini.
Arduino Nano di breadboard
Berikut ini Arduino Nano tersebut mengendalikan sebuah LCD dot matrix
Berikut ini motor DC 220 volt. Jarang-jarang melihat motor DC dengan tegangan tinggi, biasanya selama ini saya melihat motor tegangan tinggi biasanya pakai listrik AC, bukan DC.
Label motor DC
Menurut label pada motor tersebut, tipe adalah ZYT90-01, arus 0.32 ampere, tegangan kerja 220 volt DC, putaran 2000 r/min, daya 50 watt.
Motor DC dengan reduction gear
Kecepatan putaran motor yang tinggi direduksi oleh susunan roda gigi, sehingga menjadi lambat.
Beberapa waktu lalu saya mendapat kesempatan memperbaiki sebuah mesin sealer plastik yang mengalami kerusakan di beberapa bagian termasuk bagian pemanasnya. Setelah dicek rupanya ada kerusakan di komponen pengendali temperatur otomatis (temperature controller).
Komponen pengendali temperatur yang persis dengan yang rusak tidak ada, sehingga dicari lah komponen merek lain yang fungsinya serupa. Pilihan akhirnya jatuh ke Hanyoung HY-1000.
Pandangan depan HY-1000
Pada bagian depan hanya ada setelan temperatur yang diinginkan serta indikator pemanas ON atau OFF. Tidak ada tampilan berapa temperatur saat ini. Ada model lain yang dapat menampilkan temperatur, namun harga barangnya sekitar 2 kali lipat dari HY-1000.
Kemasan Kardus HY-1000
HY-1000 dikemas dalam kemasan kardus yang sederhana, dengan 2 lapis kardus sehingga cukup kuat.
Detail keterangan pada kardus
Pada kardus terdapat keterangan sederhana tentang detail model barang dan spesifikasi penting dari alat ini. Rupanya alat ini sudah dibuat di Indonesia. Lumayan lah memberikan lapangan pekerjaan dan menghemat devisa.
Pandangan belakang HY-1000
Terminal ke jala-jala, pemanas dan sensor ada di belakang. Alat ini dapat bekerja pada 220 volt dan 110 volt, dan diberi peringatan kertas warna kuning. Usaha yang bagus dari pembuat perangkat ini, supaya pengguna tidak salah memasukkan tegangan.
Detail terminal di bagian belakang HY-1000
Fungsi-fungsi setiap terminal dijelaskan di bagian belakang. Sangat berguna kalau manualnya hilang.
Pandangan samping HY-1000
Pada bagian samping terdapat model dari perangkat ini, yaitu HY-1000 PKMNR07 50Hz. Arti dari kode “PKMNR07” dijelaskan di manual kertas yang juga disertakan.
Bagian dalam HY-1000
Bagian dalam HY-1000
Bagian dalam HY-1000
HY-1000 ini cukup mudah dibuka tanpa perlu membuka sekrup satu pun. Bagian dalam cukup sederhana, isinya power supply AC ke DC, Relay untuk pengendali pemanas, dan rangkaian penguat / komparator berbasis sebuah op-amp.
Berikut ini manual lengkap HY-1000 Temperature Controller:
Manual HY-1000 halaman 4 bahasa Inggris. Klik untuk dokumen yang lebih besar
Manual HY-1000 halaman 3 bahasa Inggris. Klik untuk dokumen yang lebih besar
Berikut ini manual dalam bahasa Korea, barangkali ada yang berminat
Manual HY-1000 halaman 1
Manual HY-1000 halaman 2
Kendali Proporsional
HY-1000 menggunakan algoritma kendali proporsional (P) saja, jadi bukan PID (Proportional – Integral Derivative).
Ada parameter PB (proportional band), yaitu ditentukan 3% dari batas maksimum temperatur. PB ini sudah tetap, tidak dapat diubah-ubah.
PT adalah present temperature, temperatur saat ini.
Jika PT di bawah ambang PB, maka output kendali adalah menyala 100% .
Jika PT di atas ambang PB, maka output kendali adalah mati, atau 0%.
Jika PT di dalam batas ambang PB, maka output kendali bervariasi antara 0% sampai 100%.. Jika PT tepat pada Setting Value, maka output adalah 50%.
Algoritma kendali tersebut adalah sesuai grafik berikut ini (diambil dari manual HY-1000).
Jika temperatur di atas PB
Kendali proporsional pada HY-1000
Update: kendali pemanas sudah terpasang di panel mesin sealer otomatis
HY-1000 terpasang di panel atas mesin sealer otomatis
Controller ini tidak ada tampilan temperaturnya. Jika ingin yang ada tampilan temperatur, dapat menggunakan misalnya pengendali temepratur model REX C-100