The MPU-6050 sensor contains a MEMS accelerometer and a MEMS gyro in a single chip. It is very accurate, since it contains 16-bits analog to digital conversion hardware for each channel. Therefore it captures the x, y, and z channel at the same time.
Specification:
16 bit AD converter-chip, 16-bit data output
Use Chip: MPU-6050
Power supply :3-5v (internal low dropout regulator)
Communication: IIC communication protocol standard
Gyro Range: ± 250 500 1000 2000 ° / s
Acceleration range: ± 2 ± 4 ± 8 ± 16g
Using Immersion Gold PCB, welding machines to ensure quality
Merujuk ke artikel di Arduino, nampaknya board ini mirip dengan tipe GY-521. Berikut ini adalah skema rangkaian tersebut:
Skema rangkaian GY-521 untuk MPU-6050
Penjelasan Rangkaian GY-521
This sensor board has a voltage regulator. When using 3.3V to the VCC the resulting voltage (after the onboard voltage regulator) might be too low for a good working I2C bus. It is preferred to apply 5V to the VCC pin of the sensor board. The board has pull-up resistors on the I2C-bus. The value of those pull-up resistors are sometimes 10k and sometimes 2k2. The 2k2 is rather low. If it is combined with other sensor board which have also pull-up resistors, the total pull-up impedance might be too low.
This schematic is hard to find, so here is a copy: http://playground.arduino.cc/uploads/Main/MPU6050-V1-SCH.jpg
This part is designed in Fritzing: http://fritzing.org/projects/mpu-6050-board-gy-521-acelerometro-y-giroscopio
100% Brand New and High Quality
Designed with two fork terminal, 6mm thread sensor for accurate measurement.
Works well with temperature controller(not included),wide measurement range of 0-800 degree celsius.
+++Specifications+++
Temperature range: 0-800 °C
Thread diameter: 6mm / 0.23″
Internal insulation: Fiberglass
External shielding: Metal Shield
Total length: About 1m / 39″
Fork terminal spacing: 5mm / 0.2″
1, the current sensor chips: ACS712ELC-30A;
2, pin 30V power supply, on-board power indicator;
3, the module can measure the positive and negative 30 amps, corresponding to the analog output 100mV / A;
4, no test current through the output voltage is VCC / 2;
5, PCB board size: 31 (mm) x13 (mm);
Note: ACS712 is based on the principle of the Hall test, please use this field to avoid impact
HC SR04 sensor jarak ultrasonikHC SR04 sensor jarak ultrasonik
Description:
Working Voltage : 5V(DC)
Static Current: Less than 2mA
Output Signal: Electric frequency signal, high level 5V, low level 0V
Sensor Angle: Not more than 15 degrees
Detection Distance: 2cm-450cm
High Precision: Up to 0.3cm
Input Trigger Signal: 10us TTL impulse
Echo Signal : output TTL PWL signal
Quantity: 2
Mode of connection:
VCC
trig(T)
echo(R)
GND
Use method:
Supply module with 5V, the output will be 5V while obstacle in range, or 0V if not.The out pin of this
module is used as a switching output when anti-theft module, and without the feet when ranging modules
Note :
the module should be inserted in the circuit before been power, which avoid producing high level
of mis-operation;if not, then power again
Module Working Principle:
Adopt IO trigger through supplying at least 10us sequence of high level signal
The module automatically send eight 40khz square wave and automatically detect whether receive
the returning pulse signal
If there is signals returning, through outputting high level and the time of high level continuing is
the time of that from the ultrasonic transmitting to receiving. Test distance =(high level time * sound velocity (340M/S) / 2
Note:
This module is not suitable to connect with electric power, if you need to connect this module with
electronic power,then let the GND terminal of this module to be connected first,otherwise, it will affect the
normal work of the module
The rotary encoder is used to measure the speed and with PWM technology can achieve rapid speed devices
With fixed bolt hole for easy installation
Great for DIY project
Specification:
Model: KY-040 Working voltage: 5V
Material: PCB + Brass
Weight: 10g
Size: 32 x 19 x 30mm
433Mhz Wireless RF Transmitter and Receiver Kit For Arduino MCU
XD-RF-5V 433 MHz Wireless RF Transmitter and Receiver KitXD-RF-5V 433 MHz Wireless RF Transmitter and Receiver Kit
Description:
This is 433Mhz wireless RF transmitter and receiver kit for Arduino ARM MCU
Application environment:
Remote control switch, receiver module, motorcycles, automobile anti-theft products, home security products, electric doors, shutter doors, windows, remote control socket, remote control LED, remote audio remote control electric doors, garage door remote control, remote control retractable doors, remote volume gate, pan doors, remote control door opener, door closing device control system, remote control curtains, alarm host, alarm, remote control motorcycle remote control electric cars, remote control MP3.
KY-022 Infrared IR Sensor Receiver Module For Arduino
KY-022 sensor infra merah
KY-022 Infrared IR Sensor Receiver Module For Arduino
Description:
Infrared receiving module adopts 1838 infrared receiving head
Light resistance, strong electromagnetic interference, built-in infrared dedicated IC, can work under 500 lux light intensity
Widely used in: stereo, TV, video machine, disc machine, set-top boxes, digital photo frame, car stereo, remote control toys, satellite receivers, hard disk player, air conditioner, heater, electric fan, lighting and other home appliances
Specification:
Dimension: 6.4 x 7.4 x 5.1mm
Receiving angle: 90 °
Working voltage: 2.7 ~ 5.5V
Frequency: 37.9KHz
Receiving range: 18m
Berikut ini komponen remote control dengan menggunakan cahaya infra merah untuk mengirimkan informasi.
Infrared IR Receiver Module Wireless Remote Control Kit For Arduino
Infrared IR Receiver Module Wireless Remote Control Kit For Arduino
Description:
Arduino mini infrared wireless remote control kit consists of ultra-thin infrared remote control and 38KHz infrared receiver module. This mini slim infrared remote control with 20 function keys. Its transmit distances up to 8 meters. Ideal for handling a variety of equipment indoors.
IR receiver module can receive standard 38KHz modulation remote control signal. You can decode the remote control signal through Arduino programming. You can design a variety of remote control robots and interactive works.
Specification:
Transmission distance: up to 8m(depending on the surrounding environment, sensitivity of receiver etc)
Battery: CR2025 button battery
Battery capacity: 160mAh
Effective angle: 60°
Sticking material: 0.125mmPET
Effective life: 20,000 times
Static current: 3uA – 5uA
Dynamic current: 3mA – 5mA
Arduino Nano 3.0 di latar depan dengan Arduino Uno di latar belakang
Berikut ini 10 cara merusak Arduino
Hubung singkat antara pin I/O ke ground
Hubung singkat antara sesama pin I/O
Menghubungkan tegangan lebih dari 5 volt ke pin I/O
Memasukkan tegangan terbalik ke konektor Power IN
Memasukkan tegangan melebihi 5 volt ke pin 5V
Memasukkan tegangan melebihi 3.3 volt ke pin 3.3V
Hubung singkat pin 5V ke ground
Menaruh beban pada pin VIN dan memberi power pada pin 5V
Memberi tegangan melebihi 13 volt pada pin RESET
Melampaui batas arus mikrokontroler. Total arus harus < 200 mA
Bonus cara merusak Arduino
Tegangan POWER IN melebihi 20 volt
Menghubungkan tegangan negatif ke pin I/O manapun
Arus pin I/O melebihi 40 mA
Mengubah rangkaian tanpa mematikan dulu semua power
Memasang beban induktif tanpa dioda pengaman
Temperatur melebihi 150 derajat Celcius
Temperatur lebih rendah dari -65 derajat Celcius
Menggunakan tegangan referensi DC internal namun juga menghubungkan pin AREF ke sumber tegangan lain.
Penjelasan
Penjelasan ini fokusnya Arduino UNO dan Arduino Nano 3.0 yang menggunakan ATMega328. Untuk Arduino tipe lain dapat disesuaikan dengan melihat datasheet ATMega yang dipakai. Arduino Nano dan UNO menggunakan VCC 5 volt, sedangkan ada Arduino tipe lain yang menggunakan VCC 3.3 volt, sehingga batasan tegangannya akan berbeda pula.
ATMega UNO menggunakan ATMega328 sebagai prosesornya. Batas-batas fisik prosesor tersebut dapat dilihat di datasheet ATMega328 yang tersedia di situs Atmel.
Pada kebanyakan datasheet, batas-batas fisik komponen dapat dilihat di bagian berjudul “Electrical Characteristics – Absolute Maximum Ratings”. Untuk ATMega328, batasnya adalah sebagai berikut:
ATMega328 Absolute Maximum Ratings
Jadi dari table itu dapat disimpulkan beberapa cara merusak sebagai berikut:
Temperatur kerja di bawah -55 Celcius atau di atas +125 Celcius
Temperatur penyimpanan di bawah -65 Celcius atau di atas +150 Celcius
Tegangan pin selain RESET di atas VCC+0.5 volt. Arduino UNO dan Nano menggunakan VCC 5 volt, sehingga tegangan input di atas 5.5 volt dapat merusak
Tegangan pin I/O di bawah – 0.5 volt
Tegangan pin reset di bawah -0.5 volt
Tegangan pin reset di atas 13 volt
Tegangan VCC di atas 6.0 volt
Arus pin I/O melebihi 40 mA
Arus pada pin VCC melebihi 200 mA
Arus pada pin GND melebihi 200 mA
Penjelasan detail dari 10 perkara yang merusak Arduino adalah sebagai berikut:
(1) Hubung singkat I/O dan GND
Menghubungkan pin I/O ke GND dapat menyebabkan arus I/O melebihi 40 mA jika pin I/O dijadikan output dengan nilai output HIGH.
(2) Hubung singkat antara sesama pin I/O
Jika dua pin I/O yang sama-sama menjadi output dihubungkan, maka dapat terjadi satu pin I/O sedang HIGH, dan yang lainnya LOW. Pada keadaan ini maka arus akan mengalir dari pin yang sedang HIGH ke pin yang LOW, tanpa adanya pembatasan arus, sehingga arus dapat melebihi 40 mA.
(3) Menghubungkan tegangan lebih dari 5 volt ke pin I/O
Tepatnya sih 5.5 volt, bukan 5 volt. Setiap pin I/O hanya dapat diberi tegangan maksimal VCC+0.5 volt, sedangkan VCC pada Arduino adalah 5 volt. Jika I/OI diberi tegangan melebihi 5.5 volt maka dapat merusak.
(4) Memasukkan tegangan terbalik ke konektor Power IN
Maksudnya adalah memberikan tegangan yang lebih rendah dari GND ke pin POWER IN. Akibat dari hal ini adalah mikrokotroler ATMega328 akan mendapatkan tegangan negatif pada pin VCC, padahal tegangan pada pin VCC minimal adalah GND-0.5 volt. Akibatnya mikrokontroler akan rusak.
(5) Memasukkan tegangan melebihi 5 volt ke pin 5V
Tepatnya sih 6 volt, bukan 5 volt. Tegangan VCC pada ATMega328 maksimal adalah 6 volt. Pin 5V langsung terhubung ke pin VCC pada ATMega, sehingga kalau pin ini diberi tegangan lebih dari 6 volt maka ATMega dapat rusak.
(6) Memasukkan tegangan melebihi 3.3 volt ke pin 3.3V
Pin 3.3 V terhubung ke perangkat yang memerlukan tegangan 3.3 volt. Jika tegangan di pin ini melebihi 3.3 volt, maka perangkat-perangkat tersebut dapat rusak. Jika tegangan di pin ini melebihi 9 volt, maka tegangan pada jalur 5 volt juga dapat ikut naik sehingga dapat merusak mikrokontroler ATmega328 yang hanya tahan diberi maksimal 6 volt.
(7) Hubung singkat pin VIN ke ground
Jika pin VIN dihubung singkat ke GND dan ada tegangan masuk pada konektor POWER IN, maka akan ada arus hubung singkat yang cukup besar mengalir melalui konektor POWER IN. Arus ini dapat merusak dioda pengaman dan melelehkan jalur tembaga pada PCB.
(8) Menaruh beban pada pin VIN dan memberi power pada pin 5V
Jika dibuat seperti ini, maka akan ada arus mengalir dari pin 5V melalui regulator 5 volt (NCP1117 pada Arduino UNO dan UA78M05 pada Arduino Nano), artinya arahnya terbalik. Maka regulator 5 volt akan rusak.
(9) Memberi tegangan melebihi 13 volt pada pin RESET
Pin RESET pada ATMega328 hanya dapat menerima tegangan maksimal 13 volt, jika lebih dari itu maka ATMega dapat rusak. Pin ini dapat menerima tegangan 12 volt untuk keperluan pemrograman dengan ISP (In System Programming).
(10) Melampaui batas arus mikrokontroler. Total arus harus < 200 mA
Total arus pada pin VCC maupun GND di ATMega328 maksimal adalah 200 mA. Jika melebihi maka ATMega328 akan rusak.
Penjelasan Bonus
(11) Tegangan POWER IN melebihi 20 volt (Arduino UNO) atau 25 volt (Arduino Nano)
Pin POWER IN dihubungkan ke regulator 5 volt (NCP1117 pada Arduino UNO dan UA78M05 pada Arduino Nano). NCP1117 maksimal menerima tegangan input 20 volt. UA7805 maksimal menerima input 25 volt. Jika tegangan POWER IN melebihi batas ini, maka regulator 5 volt tersebut akan rusak.
Batas tegangan maksimum pada NCP1117 dapat dibaca pada datasheetnya sebagai berikut:
Tegangan maksimum pada NCP1117
Batas tegangan maksimum pada UA78M05 dapat dibaca pada datasheetnya sebagai berikut:
Tegangan maksimal pada UA7805
(12) Menghubungkan tegangan negatif ke pin I/O manapun
Tegangan pada pin I/O tidak boleh kurang dari GND – 0.5 , sehingga jika tegangan pin I/O kurang dari -0.5 volt maka ATMega328 dapat rusak
(13) Arus pin I/O melebihi 40 mA
Arus beban pada pin I/O tidak boleh melebihi 40 mA. Kelebihan arus ini dapat terjadi karena hubung singkat dengan GND, hubung singkat dengan port I/O lain, ataupun karena kesalahan menghitung nilai resistor pembatas arus.
(14) Mengubah rangkaian tanpa mematikan dulu semua power
Perubahan rangkaian tanpa mematikan power dapat menyebabkan arus atau tegangan lebih tanpa sengaja, yang dapat merusak ATMega328. Untuk itu matikan semua power (POWER IN, 5 volt dan USB) sebelum mengubah isi rangkaian terutama di breadboard.
(15) Memasang beban induktif tanpa dioda pengaman
Semua beban induktif harus diberi dioda pengaman, lebih baik lagi jika beban induktif itu tidak langsung dikendalikan oleh ATMega328, melainkan diperkuat dulu dengan transistor BJT ataupun MOSFET.
Berikut ini adalah contoh pemasangan dioda pengaman pada beban relay. Ada 2 konfigurasi, yaitu konfiguras active HIGH dan konfigurasi active LOW.
Arduino dengan beban relay langsung
Selain dioda pengaman, mesti dicek dulu keperluan arus pada relay tersebut, karena ATMega pada Arduino hanya sanggup memberikan arus maksimal 40 mA pada setiap pin I/O nya. Jika perlu arus agak besar untuk relay, lebih baik menggunakan rangkaian transistor sebagai penguat seperti di bawah ini.
Angka ini tercantum di “Absolute Maximum Ratings”, jadi cukup jelas. Kemungkinan jika temperatur di atas 150 derajat, dapat timbul reaksi kimia yang merusak, atau pemuaian pada material yang juga dapat merusak.
(17) Temperatur lebih rendah dari -65 derajat Celcius
Angka ini tercantum di “Absolute Maximum Ratings”, jadi cukup jelas. Kemungkinan jika temperatur di atas 150 derajat, dapat penyusutan pada material silikon yang dapat merusak.
Referensi
10 Ways to Destroy An Arduino http://www.ruggedcircuits.com/10-ways-to-destroy-an-arduino/
What are the most common ways to fry an Arduino http://electronics.stackexchange.com/questions/67149/what-are-the-most-common-ways-to-fry-an-arduino
Data Arduino UNO https://www.arduino.cc/en/Main/arduinoBoardUno
Data Arduino Nano 3.0 https://www.arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardNano
Mengapa Arduino panas kalau menggunakan adaptor 9 volt 1 ampere, sedangkan kalau menggunakan USB kok tidak panas.
Jawaban:
Saya asumsikan ini adalah Arduino UNO yang dapat diberi power 9 volt maupun 5 volt.
Mikrokontroler ATMega yang dipakai di Arduino bekerja dengan tegangan 5 volt. Jika Arduino mendapatkan daya dari adaptor 9 volt, maka tegangan 9 volt itu masuk ke regulator yang tugasnya mengubah tegangan 9 volt menjadi 5 volt. Regulator yang dipakai di Arduino membuang 4 volt menjadi panas, sehingga 9 volt tinggal menjadi 5 volt. Itulah sebabnya board Arduinonya menjadi panas.
Jika board Arduino diberi tegangan dari USB, tegangan USB ini sudah 5 volt, sehingga tidak perlu diturunkan lagi , dan dapat langsung diberikan ke mikrokontroler ATMega.
Jadi panas itu normal saja sebenarnya, asal Arduinonya diberi ventilasi sehingga panasnya tidak merusak.
Berikut ini Arduino UNO yang diberi power dari USB. Tegangan supply dari USB adalah 5 volt.
Arduino UNO dengan power supply dari USB
Berikut ini Arduino UNO dengan tegangan dari pin Power IN. Tegangan Power IN yang disarankan adalah 7 volt sampai 12 volt.
Arduino UNO dengan power supply dari power IN 9 volt
Berikut ini adalah Adaptor 9 volt yang dipakai sebagai power supply Arduino UNO.
Arduino UNO dan power supply adaptor 9 volt
Berikut ini adalah Arduino Nano yang diberi power dari USB. Terminal VIN disambungkan salah satu pin, tidak melalui konektor khusus Power IN.
Rangkaian Arduino Nano dengan sensor detak jantung yang mendapat power supply dari konektor USB
Mikroprosesor/mikrokontroler perlu rangkaian tambahan untuk dapat mengendalikan relay. Relay sering digunakan untuk mengendalikan perangkat yang arusnya cukup besar, dengan hanya menggunakan arus kecil pada kumparannya. Namun demikian arus untuk mengendalikan kumparan dapat mencapai puluhan miliampere, sedangkan output dari rangkaian digital dan mikroprosesor umumnya hanya sanggup beberapa miliampere. Untuk itu diperlukan penguat agar output beberapa miliampere dapat mengendalikan relay yang beberapa puluh miliampere.
Berikut ini beberapa rangkaian yang diperlukan untuk mengendalikan relay.
Pertama-tama adalah pengendali relay yang menggunakan transistor tipe BJT (Bipolar Junction Transistor). BJT tetap memerlukan arus kecil untuk mengendalikannya.
Pada rangkaian-rangkaian ini, BJT hanya ada dalam 2 kondisi: OFF dan saturasi, tidak pernah dalam keadaan aktif. Hal ini untuk mengurangi disipasi daya pada BJT, karena pada kondisi OFF dan saturasi adalah keadaan di mana disipasi daya transistor minimal.
NPN Sederhana
Relay dengan transistor NPN
NPN Darlington
Relay dengan NPN Darlington
PNP Sederhana
Relay dengan transistor PNP
Berikut ini beberapa variasi menggunakan model emitter follower, di mana beban relay dipasang di emitter. Rangkaian-rangkaian ini dapat berfungsi, namun tidak praktis karena untuk NPN akan memerlukan tegangan basis yang lebih besar daripada VCC, sedangkan pada PNP akan memerlukan tegangan basisi yang lebih kecil dari GND, alias perlu tegangan negatif.
NPN Emitter Follower
Relay dengan NPN emitter follower
NPN Emitter Follower Darlington
Relay dengan NPN Darlington emitter follower
PNP Emitter Follower
Relay dengan NPN emitter follower
PNP Emitter Follower
Relay dengan transistor PNP emitter follower
Berikut ini beberapa cara mengendalikan relay dengan MOSFET. Keuntungan MOSFET adalah dikendalikan tegangan berbeda dengan transistor BJT yang dikendalikan arus, sehingga praktis tidak memerlukan arus pada inputnya, cocok untuk komponen yang arusnya kecil.
Relay dengan MOSFET n-channelRelay dengan MOSFET p-channel
Input pengendali rangkaian relay dapat berasal dari berbagai sumber. Pada contoh berikut ini sumbernya adalah gerbang logika AND. Pada prakteknya dapat diganti dengan gerbang logika apa saja. Yang perlu diperhatikan adalah berapa tegangan pada kondisi HIGH, berapa tegangan pada kondisi LOW, serta berapa arus maksimal yang diperbolehkan dari output gerbang logika tersebut.
Relay dengan input dari rangkaian logika digital
Selain dari gerbang logika, dapat juga disambungkan dengan output dari mikroprosesor / mikrokontroler. Tekniknya sama dengan menyambungkan ke gerbang logika, karena prinsipnya mikroprosesor isinnya juga gerbang logika.
Relay dengan input dari mikrokontroler
Jika tidak ingin repot dengan membuat rangkaian transistor, kita dapat memakai modul relay yang sudah jadi. Berikut ini contohnya. Detail di artikel “Modul Relay 5 volt”