Rangkaian Penggerak Relay Untuk Mikroprosesor
Rangkaian Penggerak Relay Untuk Mikroprosesor
Mikroprosesor/mikrokontroler perlu rangkaian tambahan untuk dapat mengendalikan relay. Relay sering digunakan untuk mengendalikan perangkat yang arusnya cukup besar, dengan hanya menggunakan arus kecil pada kumparannya. Namun demikian arus untuk mengendalikan kumparan dapat mencapai puluhan miliampere, sedangkan output dari rangkaian digital dan mikroprosesor umumnya hanya sanggup beberapa miliampere. Untuk itu diperlukan penguat agar output beberapa miliampere dapat mengendalikan relay yang beberapa puluh miliampere.
Berikut ini beberapa rangkaian yang diperlukan untuk mengendalikan relay.
Pertama-tama adalah pengendali relay yang menggunakan transistor tipe BJT (Bipolar Junction Transistor). BJT tetap memerlukan arus kecil untuk mengendalikannya.
Pada rangkaian-rangkaian ini, BJT hanya ada dalam 2 kondisi: OFF dan saturasi, tidak pernah dalam keadaan aktif. Hal ini untuk mengurangi disipasi daya pada BJT, karena pada kondisi OFF dan saturasi adalah keadaan di mana disipasi daya transistor minimal.
NPN Sederhana
NPN Darlington
PNP Sederhana
Berikut ini beberapa variasi menggunakan model emitter follower, di mana beban relay dipasang di emitter. Rangkaian-rangkaian ini dapat berfungsi, namun tidak praktis karena untuk NPN akan memerlukan tegangan basis yang lebih besar daripada VCC, sedangkan pada PNP akan memerlukan tegangan basisi yang lebih kecil dari GND, alias perlu tegangan negatif.
NPN Emitter Follower
NPN Emitter Follower Darlington
PNP Emitter Follower
PNP Emitter Follower
Berikut ini beberapa cara mengendalikan relay dengan MOSFET. Keuntungan MOSFET adalah dikendalikan tegangan berbeda dengan transistor BJT yang dikendalikan arus, sehingga praktis tidak memerlukan arus pada inputnya, cocok untuk komponen yang arusnya kecil.
Input pengendali rangkaian relay dapat berasal dari berbagai sumber. Pada contoh berikut ini sumbernya adalah gerbang logika AND. Pada prakteknya dapat diganti dengan gerbang logika apa saja. Yang perlu diperhatikan adalah berapa tegangan pada kondisi HIGH, berapa tegangan pada kondisi LOW, serta berapa arus maksimal yang diperbolehkan dari output gerbang logika tersebut.
Selain dari gerbang logika, dapat juga disambungkan dengan output dari mikroprosesor / mikrokontroler. Tekniknya sama dengan menyambungkan ke gerbang logika, karena prinsipnya mikroprosesor isinnya juga gerbang logika.
Jika tidak ingin repot dengan membuat rangkaian transistor, kita dapat memakai modul relay yang sudah jadi. Berikut ini contohnya. Detail di artikel “Modul Relay 5 volt”
Referensi
- Onsemi: Datasheet BC337
- Onsemi: Datasheet BC327
- Datasheet BC109
- Datasheet 2N2222
- Datasheet IRF610
- Datasheet IRF9540
- http://www.electronics-tutorials.ws/blog/relay-switch-circuit.html
Bang..kalo untuk penguat rankaian sensor gerak.yang mana bagusnya tlg pencerahannya,saya baru blajar,salam
Sensor gerak yang mana nih? karena setiap sensor gerak berbeda rangkaiannya
Om boleh bagi wa nya ke nomer sy om.mo sharing.
agungpn @gmail.com
kalau mau kontak via email saja, di https://elektrologi.iptek.web.id/contact-us/
pusing kalau lewat WA
Tips cara menghubungkan NodeMCU ataupun mikroprosesor lain ke relay:
– ukur berapa arus yg dipakai oleh relay dengan multimeter.
– cek ke datasheet, berapa arus maksimum dari nodemcu.
– kalau arus dari nodmcu cukup, bisa langsung hubungkan dari nodemcu ke relay. jangan lupa pasang dioda di relay untuk pelindung arus balik
– kalau arus dari nodemcu tidak cukup, mesti pasang penguat arus. bisa pakai transistor BJT, MOSFET ataupun pakai modul driver relay. Bisa dicari dengan kata kunci ‘rangkaian penggerak relay’
Min saya beli sensor pir motions alias sensor gerak,, tapi knapa autputnya on of on of terus,, pdahal sudah di kondisikan tidak ada yg di deteksi namun delai 15detik, 1mnit on trus of lagi dan seterusnya begitu,, saya bingung beli 3biji kok sama aja,, padahal titik poin mode yg di pinggir pojok pcb sudah ku jemper high nya