Apa yang terjadi jika suatu perangkat diberi daya dengan adaptor yang tegangannya lebih besar dari yang diperlukan?
Setiap perangkat memiliki batas maksimum tegangan catu daya. Jika tegangan dari adaptor lebih besar dari batas maksimum, maka perangkat elektronik bisa rusak.
Jadi gunakanlah adaptor yang tegangannya sesuai dengan yang seharusnya.
Apa yang terjadi jika suatu perangkat diberi daya dengan adaptor yang tegangannya kurang dari yang diperlukan?
Setiap perangkat memiliki batas minimum tegangan catu daya. Jika tegangan dari adaptor kurang, maka perangkat tidak akan bekerja normal. Beberapa kemungkinan yang dapat terjadi:
Perangkat tidak menyala sama sekali karena tegangan tidak cukup
Perangkat dapat menyala dengan baik dan lancar, karena sebenarnya dapat berfungsi dengan tegangan di bawah yang disebutkan.
Perangkat dapat menyala di awal, namun ketika melakukan komputasi / proses yang banyak, maka perangkat tidak berfungsi normal. Jika perangkat berbasis komputer seperti smartphone, console dan sebagainya , bisa jadi restart sendiri.
Jadi gunakanlah adaptor yang tegangannya sesuai dengan yang seharusnya.
Apa yang terjadi kalau kita menggunakan adaptor / power supply yang ampernya lebih kecil dari yang diperlukan suatu perangkat? Hal ini sering terjadi misalnya ketika adaptor aslinya rusak.
Adaptor dirancang berfungsi sampai arus amper tertentu. Jika arus melebihi batas, maka dapat terjadi satu atau beberapa hal sebagai berikut
Tegangan adaptor akan turun dari yang seharusnya, sehingga perangkat tidak berfungsi normal.
Panas di adaptor akan melebihi batas, sehingga adaptor cepat rusak
Pada adaptor yang bagus dengan pembatas arus , maka adaptor otomatis mati sendiri kalau arus melebihi batas.
Transistor daya di dalam adaptor rusak, terutama pada adaptor tanpa pembatas arus
Jadi adaptor bisa rusak, atau alat tidak berfungsi normal. Untuk amannya, gunakan adaptor yang ampernya sesuai.
RISC-V adalah prosesor yang desainnya dibuat open source. Prosesor ini mulai diperkenalkan tahun 2010. Karena masih baru, belum banyak modul mikroprosesor berbasis RISC-V ini.
Berikut ini daftar modul sistem mikroprosesor dengan prosesor berbasis RISC-V
Perbedaan ESP32 dan ESP8266 adalah sebagai berikut
Parameter
ESP32
ESP8266
Prosesor / CPU
Xtensa :LX6 dual core / single core
Xtensa L:106 single core
clock processor
160 MHz
80 MHz
Memori Flash
ada versi dengan built in flash
tidak ada built in flash
Memori SRAM
Memori EEPROM
di flash memory
Wifi
HT40
HT20
Bluetooth
tidak ada
Bluetooth 4.2 dan BLE
SPI
4
2
I2C
2
1
I2S
2
2
UART
2
2
ADC
12 bit
10 bit
CAN
ada
tidak ada
Built in sensor
hall sensor, temperature sensor
tidak ada
ESP8266 NodeMCU (kiri), ESP32 DevkitC (tengah), ESP32 Lolin32 Lite (kanan)
Penjelasan Ringkas ESP32
ESP 32 adalah mikrokontroler yang memiliki banyak fitur pada prosesornya, dan dilengkapi dengan konektivitas Wi-Fi dan Bluetooth terintegrasi untuk berbagai macam aplikasi.
ESP32 mampu berfungsi dengan andal di lingkungan industri, dengan suhu pengoperasian mulai dari –40°C hingga +125°C. ESP32 dapat secara dinamis menghilangkan ketidaksempurnaan sirkuit eksternal dan beradaptasi dengan perubahan kondisi eksternal dengan dukungan rangkaian kalibrasi di dalamnya. Rangkaian kalibrasi ini memungkinkan WiFi pada ESP32 berfungsi tanpa perlu kalibrasi ekstra.
ESP32 dirancang untuk perangkat bergerak (mobile), perangkat elektronik yang dapat dikenakan (wearable electronics), dan aplikasi IoT. Konsumsi daya ESP32 dapat dibuat sangat rendah dengan kombinasi beberapa macam perangkat lunak khusus. ESP32 juga mencakup fitur-fitur canggih, seperti ‘clock gating‘ untuk mereduksi konsumsi daya, berbagai mode daya, dan penskalaan daya secara dinamis.
ESP32 dibuat sangat terintegrasi dengan sakelar pemilih antena di dalamnya, RF balun, power amplifier untuk radio, amplifier penerima radio dengan kebisingan rendah (low noise), filter, dan modul manajemen daya. ESP32 menambahkan fungsionalitas dan keserbagunaan yang banyak aplikasi dengan hanya memerlukan ruang kecil di PCB (Printed Circuit Board)
ESP32 dapat berfungsi sebagai sistem mandiri yang lengkap atau sebagai perangkat pembantu ke mikrokontroler lain, mengurangi overhead tumpukan komunikasi pada prosesor aplikasi utama. ESP32 dapat berinteraksi dengan sistem lain untuk menyediakan fungsionalitas Wi-Fi dan Bluetooth melalui antarmuka SPI/SDIO atau I2C/UART.
Modul ESP32 tersedia dalam berbagai versi, di antaranya adalah Lolin32 Lite dan DevkitC serta clone nya.
Penjelasan Ringkas ESP8266
ESP8266 adalah prosesor yang dibuat oleh Espressif. ESP8266 adalah pendahulu dari ESP32.
Berikut ini contoh kode UDP server dengan bahasa Python. Kode ini dapat dijalankan di Windows, Linux dan Raspberry Pi
import socket
# bind all IP
HOST = '0.0.0.0'
# Listen on Port
PORT = 44444
#Size of receive buffer
BUFFER_SIZE = 1024
# Create a TCP/IP socket
s = socket.socket(socket.AF_INET, socket.SOCK_DGRAM)
# Bind the socket to the host and port
s.bind((HOST, PORT))
while True:
# Receive BUFFER_SIZE bytes data
# data is a list with 2 elements
# first is data
#second is client address
data = s.recvfrom(BUFFER_SIZE)
if data:
#print received data
print('Client to Server: ' , data)
# Convert to upper case and send back to Client
s.sendto(data[0].upper(), data[1])
# Close connection
s.close()
Berikut ini contoh pembuatan aplikasi UDP client di ESP32 dengan compiler Arduino
#include <WiFi.h>
#include <WiFiUdp.h>
/* WiFi network name and password */
const char * ssid = "dd-wrt";
const char * pwd = "0000000000";
// IP address to send UDP data to.
// it can be ip address of the server or
// a network broadcast address
// here is broadcast address
const char * udpAddress = "192.168.1.100";
const int udpPort = 44444;
//create UDP instance
WiFiUDP udp;
void setup(){
Serial.begin(115200);
//Connect to the WiFi network
WiFi.begin(ssid, pwd);
Serial.println("");
// Wait for connection
while (WiFi.status() != WL_CONNECTED) {
delay(500);
Serial.print(".");
}
Serial.println("");
Serial.print("Connected to ");
Serial.println(ssid);
Serial.print("IP address: ");
Serial.println(WiFi.localIP());
}
void loop(){
//data will be sent to server
uint8_t buffer[50] = "hello world";
//This initializes udp and transfer buffer
udp.beginPacket(udpAddress, udpPort);
udp.write(buffer, 11);
udp.endPacket();
memset(buffer, 0, 50);
//processing incoming packet, must be called before reading the buffer
udp.parsePacket();
//receive response from server, it will be HELLO WORLD
if(udp.read(buffer, 50) > 0){
Serial.print("Server to client: ");
Serial.println((char *)buffer);
}
//Wait for 1 second
delay(1000);
}
Pada artikel ini diuraikan lampu kedip yang dapat dimatikan dan dinyalakan dengan 2 buah tombol push button.
Deskripsi sistem
Proses menggunakan input 2 tombol pushbutton, pb1 dan pb2. Lalu ada output 1 buah LED. Jika pb1 ditekan, maka LED menyala selama 10 detik, kemudian padam sendiri. Jika pb2 ditekan, maka LED langsung padam, meskipun dia menyala kurang dari 10 menit.
Model State Chart / Finite State Machine
Berikut ini model FSM dari sistem tersebut
FSM ini menggunakan konsep mesin Mealy, artinya output berubah tergantung input dan state saat itu. Jadi perubahan output mesti dinyatakan secara eksplisit pada setiap transisi.
FSM yang dipakai menggunakan konsep ‘extended state machine’ untuk memungkinkan delay 10 menit. Delay 10 menit kalau dibuat dengan FSM biasa akan memerlukan banyak sekali state. Untuk menghemat jumlah state, maka digunakan variabel ‘counter’ untuk menggantikan state yang banyak.
Kondisi awal sistem adalah LED mati (OFF), untuk itu ditandai dengan trainsisi “true / LED=OFF”. ‘true’ artinya transisi ini terjadi tanpa syarat. ‘LED=OFF’ artinya LED mati.
Ada 2 state pada sistem, yaitu OFF dan ON. OFF artinya lampu mati, ON artinya lampu menyala.
Pada state OFF, lampu tetap mati selama tombol PB1 tidak ditekan. Hal ini ditandai dengan transisi ‘PB=0 / LED=OFF’. PB=0 adalah syarat transisi tersebut.
Pada state OFF, jika tombol PB1 ditekan maka akan terjadi transisi ke state ON, dan lampu menyala. Hal ini dinyatakan dengan transisi ‘PB1=1 / LED=ON’. Transisi ini juga mereset variabel ‘counter’ menjadi 0 , untuk persiapan memulai proses menunggu maksimum 10 menit.
Setelah lampu menyala, maka lampu akan menyala selama 10 menit jika tombol PB2 tidak ditekan. Hal ini dilakukan dengan transisi ‘PB2=0 / LED=0, counter=counter+1’. Tiap kali tombol PB2 tidak ditekan, angka pada counter dinaikkan 1. Jika angka counter sudah melewati batas tertentu (10 menit), maka terjadi transisi ke state OFF. Hal ini dilakukan dengan transisi ‘counter>10*60 / LED=OFF’, artinya ini adalah transisi bersyarat nilai variabel ‘counter’. Perubahan ke state OFF juga dapat terjadi jika tombol PB2 ditekan. Untuk itu ditambahkan ‘or’ pada syarat transisi dari ON ke OFF.
Perangkat Keras
Rangkaian lampu on-off
Prosesor menggunakan Arduino Nano ATmega328
Lampu dengan LED merah, diseri dengan resistor 1 kilo ohm
Input 2 buah push button dengan konfigurasi active low.
Perangkat Lunak
Versi Interupsi
// lampu on-off dengan 2 tombol model FSM dan timer one
// https://www.arduino.cc/reference/en/libraries/timerone/
// To install, cari library timerone dari Sketch -> Include Library -> Manage Libraries
#include <TimerOne.h>
#define STATE_INITIAL 100
#define STATE_ON 101
#define STATE_OFF 102
#define SWITCH_PB1 3
#define SWITCH_PB2 2
#define LED_OUTPUT 4
#define TIMEOUT 100
int state = STATE_INITIAL;
int counter=0;
void setup() {
int output = 0;
pinMode(LED_BUILTIN, OUTPUT);
pinMode(LED_OUTPUT, OUTPUT);
pinMode(SWITCH_PB1, INPUT_PULLUP);
pinMode(SWITCH_PB2, INPUT_PULLUP);
Serial.begin(115200);
Serial.println(__FILE__);
fsm_output(output);
Timer1.initialize(100000); // delay dalam microsecond
Timer1.attachInterrupt(ISR_Timer1);
}
void loop() {
}
void fsm(int *state, int *out, int pb1, int pb2, int *counter) {
switch (*state) {
case STATE_INITIAL: { // initial state
*state = STATE_OFF;
*out = 0;
break;
}
case STATE_ON: {
if (pb2 == 0) {
// tetap
if (*counter >= TIMEOUT) {
*state = STATE_OFF;
*out = 0;
} else {
*counter = *counter + 1; // tunggu timeout
*state = STATE_ON;
*out = 1;
}
} else {
*state = STATE_OFF;
*out = 0;
}
break;
}
case STATE_OFF: {
if (pb1 == 0) {
// tetap
*state = STATE_OFF;
*out = 0;
} else {
*counter = 0;
*state = STATE_ON;
*out = 1;
}
break;
}
}
}
void fsm_output(int output_value) {
if (output_value == 1) {
digitalWrite(LED_OUTPUT, HIGH);
} else {
digitalWrite(LED_OUTPUT, LOW);
}
}
void ISR_Timer1(void)
{
int output = 0;
int pb1, pb2, switch1, switch2;
switch1 = digitalRead(SWITCH_PB1);
switch2 = digitalRead(SWITCH_PB2);
if (switch1 == 1)
pb1 = 0;
else {
pb1 = 1;
}
if (switch2 == 1)
pb2 = 0;
else {
pb2 = 1;
}
fsm(&state, &output, pb1, pb2, &counter);
fsm_output(output);
Serial.print("state: ");
Serial.print(state);
Serial.print(" pb1: ");
Serial.print( pb1);
Serial.print(" pb2: ");
Serial.print( pb2);
Serial.print(" counter: ");
Serial.print( counter);
Serial.print(" output: ");
Serial.print( output);
Serial.println();
}
Versi Delay
Berikut ini code tanpa interupsi, hanya menggunakan delay()
// lampu on-off dengan 2 tombol model FSM dan delay
#define STATE_INITIAL 100
#define STATE_ON 101
#define STATE_OFF 102
#define SWITCH_PB1 3
#define SWITCH_PB2 2
#define LED_OUTPUT 4
#define PERIOD_MS 10 // perioda delay dalam milisecond
#define TIMEOUT 10 // TIMEOUT dalam detik
int state = STATE_INITIAL;
int counter = 0;
void setup() {
int output = 0;
pinMode(LED_BUILTIN, OUTPUT);
pinMode(LED_OUTPUT, OUTPUT);
pinMode(SWITCH_PB1, INPUT_PULLUP);
pinMode(SWITCH_PB2, INPUT_PULLUP);
Serial.begin(115200);
Serial.println(__FILE__);
fsm_output(output);
}
void loop() {
mainloop();
delay(PERIOD_MS);
}
void fsm(int *state, int *out, int pb1, int pb2, int *counter) {
switch (*state) {
case STATE_INITIAL: { // initial state
*state = STATE_OFF;
*out = 0;
break;
}
case STATE_ON: {
if (pb2 == 0) {
// tetap
if (*counter >= TIMEOUT * 1000 / PERIOD_MS) {
*state = STATE_OFF;
*out = 0;
} else {
*counter = *counter + 1; // tunggu timeout
*state = STATE_ON;
*out = 1;
}
} else {
*state = STATE_OFF;
*out = 0;
}
break;
}
case STATE_OFF: {
if (pb1 == 0) {
// tetap
*state = STATE_OFF;
*out = 0;
} else {
*counter = 0;
*state = STATE_ON;
*out = 1;
}
break;
}
}
}
void fsm_output(int output_value) {
if (output_value == 1) {
digitalWrite(LED_OUTPUT, HIGH);
} else {
digitalWrite(LED_OUTPUT, LOW);
}
}
void mainloop(void)
{
int output = 0;
int pb1, pb2, switch1, switch2;
switch1 = digitalRead(SWITCH_PB1);
switch2 = digitalRead(SWITCH_PB2);
if (switch1 == 1)
pb1 = 0;
else {
pb1 = 1;
}
if (switch2 == 1)
pb2 = 0;
else {
pb2 = 1;
}
fsm(&state, &output, pb1, pb2, &counter);
fsm_output(output);
// cetak jika ada perubahan state , atau sudah 1 detik berlalu
static int prev_state = 0;
static int display_counter = 0;
if (prev_state != state || display_counter > 1000 / PERIOD_MS) {
Serial.print("state: ");
if (state == STATE_ON) {
Serial.print("ON ");
} else if (state == STATE_OFF) {
Serial.print("OFF ");
} else {
Serial.print(state);
}
Serial.print(" pb1: ");
Serial.print(pb1);
Serial.print(" pb2: ");
Serial.print(pb2);
Serial.print(" c: ");
Serial.print( counter);
Serial.print(" out: ");
Serial.print(output);
Serial.println();
prev_state = state;
display_counter = 0;
}
display_counter++;
}
Contoh Aplikasi Cyber Physical System (CPS) di berbagai bidang adalah sebagai berikut:
Bidang Manufakturing dan Produksi meliputi bidang manufaktur yang lincah, konektivitas pada jalur pasokan
Aplikasi CPS pada manufaktur dan produksi:
Intelligent controls: Kendali cerdas
Otomasi proses dan perakitan
Robot yang dapat bekerja secara aman dengan manusia
Bidang transportasi dan pergerakan meliputi kendaraan otonom dan kendaraan cerdas, baik di darat, udara, perairan dan angkasa luar; Komunikasi antar kendaraan dan kendaraan ke infrastruktur transportasi.
Sistem kendaraan dengan ‘drive by wire’, artinya kendali pada kendaraan tidak langsung oleh manusia namun dibantu dengan perangkat komputer
mobil dengan kecerdasan
Sistem kendali lalu lintas yang interaktif
Sistem transportasi udara generasi selanjutnya
Energi meliputi sistem kelistrikan, sumber energi terbarukan, produksi minyak dan gas
Jaringan listrik cerdas
Sistem pengisian listrik pada kendaraan
Jaringan distribusi minyak dan gas dengan kecerdasan
Konsep smart power grid masa depan
Infrastruktur sipil meliputi jembatan, bendungan, pengolahan air bersih dan air limbah
Monitoring secara aktif dan sistem kendali , misal pada jembatan dan bendungan
Jaringan air dan limbah dengan kecerdasan
Kesehatan meliputi perangkat kesehatan, perangkat kesehatan pribadi, diagnosa penyakit dan pencegahan penyakit.
Aplikasi CPS pada bidang kesehatan:
Jaringan komunikasi personal (untuk alat kesehatan pada seseorang)
Sistem untuk membantu kesehatan
Sensor yang dapat dikenakan pada manusia dan perangkat yang dipasang di dalam tubuh
Bangunan dan Struktur meliputi bandungan perumahan dan komersil dengan performansi tinggi
Aplikasi CPS pada bangunan dan struktur:
Pengendalian seluruh aspek pada bangunan
Perangkat HVAC cerdas
Sistem otomasi bangunan
Perabot dan perangkat rumah/kantor yang tersambung ke jaringan
Jembatan dengan kecerdasan
Pertahanan dan Keamanan meliputi perangkat tentara, persenjataan, perangkat logistik, sensor otonom bawah air
Aplikasi CPS pada pertahanan & keamanan:
senjata cerdas, dalam arti berpandu dan presisi
perangkat komputasi dan sensor yang dapat dikenakan oleh prajurit
Kendaraan cerdas tidak berawak
Rantai pasokan dan logistik
Keadaan Darurat meliputi perangkat bagi responden pertama, perangkat komunikasi , perangkat pemadam api.