Pengukuran Kecepatan Putaran Dengan Tachogenerator

Berikut ini foto-foto percobaan pengukuran kecepatan putaran menggunakan motor DC kecil.

Berikut ini tampak atas setting percobaan. Motor DC di sebelah kanan sebagai penggerak, motor DC di atas (tertutup triplek) sebagai pengukur kecepatan.

tachogenerator

Berikut ini tampak atas setting percobaan

Berikut ini tampak samping setting percobaan

Berikut ini detail pemasangan motor DC .

tachogeneratorBerikut ini detail pemasangan motor DC .

Berikut ini tampak atas percobaan

Berikut ini tampak atas percobaan

Berikut ini output tegangan pada motor DC demgam setting 100 mV per div dan 50 ms per div.

Berikut ini output tegangan pada motor DC demgam setting 100 mV per div dan 50 ms per div. Arah putaran motor kebalikan dari yang sebelumnya.

Berikut ini percobaan mengukur tegangan pada motor DC kecil pada waktu berputar.

 

Modul DS1307 dan AT24C32

Maxim DS1307 adalah real time clock yang di dalamnya juga terdapat 56 byte RAM. Memori RAM ini dapat dipakai sebagai NVRAM (Non Volatile Read Only Memory).

Gambar

Berikut ini adalah modul DS1307 yang sudah dilengkapi juga dengan AT24

DS1307 real time clock
DS1307 real time clock

Berikut ini skema rangkaian modul DS1307 [ref]

Referensi

Ergonomi pada Human Machine Interface

 

HMI dengan touch screen dapat diakses sambil berdiri.

Penempatan HMI tidak boleh terlalu tinggi, tidak boleh terlalu rendah.

Ergonomi untuk penempatan HMI dengan akses sambil berdiri
HMI dengan akses berdiri

Tinggi yang direkomendasikan adalah antara 105 cm ~ 140 cm dari lantai. [ref]

Referensi

Percobaan Penjadwal Periodik FreeRTOS Dengan 2 Task

Berikut ini percobaan 2 task periodik pada FreeRTOS

Spesifikasi

Task1:

  • Waktu eksekusi 4 detik
  • Perioda 10 detik (10,8 detik terukur)

Task2:

  • Waktu eksekusi 1 detik
  • Perioda 2 detik

Perangkat Lunak

// 1 task periodik dengan FreeRTOS Arduino Nano (ATmega328)
// template umum FreeRTOS di Arduino Nano  https://github.com/feilipu/Arduino_FreeRTOS_Library/blob/master/examples/AnalogRead_DigitalRead/AnalogRead_DigitalRead.ino
// contoh pemakaian vTaskDelayUntil dan xTaskGetTickCount dari https://github.com/feilipu/avrfreertos/blob/master/MegaBlink/main.c

#include "Arduino_FreeRTOS.h"
#include <semphr.h>

#define LED1  2
#define LED2  3
#define LED3  4
#define LED4  5

static void TaskBlinkLED1(void *pvParameters);
static void TaskBlinkLED2(void *pvParameters);

// task handle diperlukan jika ingin mengakses parameter suatu task. optional
TaskHandle_t xHandle1 = NULL;

void TaskDummy(int LED_A, int LED_B, long int counter) {
  long int i;
  for (i = 0; i < counter; i++) {
    cli();
    digitalWrite(LED_A, LOW);
    digitalWrite(LED_B, HIGH);
    sei();
    asm("nop");
    cli();
    digitalWrite(LED_A, HIGH);
    digitalWrite(LED_B, LOW);
    sei();
    asm("nop");
  }
  digitalWrite(LED_A, LOW);  // matikan semua LED
  digitalWrite(LED_B, LOW);
}

void setup() {
  Serial.begin(115200);
  Serial.println("Start");
  // initialize digital pin LED_BUILTIN as an output.
  pinMode(LED1, OUTPUT);
  pinMode(LED2, OUTPUT);
  pinMode(LED3, OUTPUT);
  pinMode(LED4, OUTPUT);
  pinMode(LED_BUILTIN, OUTPUT);

  xTaskCreate(
    TaskBlinkLED1
    ,  "Task1"  // A name just for humans
    ,  100  // This stack size can be checked & adjusted by reading the Stack Highwater
    ,  NULL
    ,  2  // Priority, with 3 (configMAX_PRIORITIES - 1) being the highest, and 0 being the lowest.
    ,  &xHandle1 );
xTaskCreate(
    TaskBlinkLED2
    ,  "Task2"  // A name just for humans
    ,  100  // This stack size can be checked & adjusted by reading the Stack Highwater
    ,  NULL
    ,  3  // Priority, with 3 (configMAX_PRIORITIES - 1) being the highest, and 0 being the lowest.
    ,  &xHandle1 );    
}

void loop() {
}

static void TaskBlinkLED1(void *pvParameters) // Main Red LED Flash
{
  TickType_t xLastWakeTime;
  /* The xLastWakeTime variable needs to be initialised with the current tick
    count.  Note that this is the only time we access this variable.  From this
    point on xLastWakeTime is managed automatically by the vTaskDelayUntil()
    API function. */
  xLastWakeTime = xTaskGetTickCount();
  while (1)
  {
    Serial.println(millis());
    Serial.println(xLastWakeTime); // cetak last wake time, untuk debugging. hanya untuk slow system

    TaskDummy(LED1, LED2, 10000L / 0.172 * 4 ); // 4 detik waktu eksekusi
    vTaskDelayUntil( &xLastWakeTime, ( 10000L / portTICK_PERIOD_MS ) ); // 10 detik perioda

  }
}

static void TaskBlinkLED2(void *pvParameters) // Main Red LED Flash
{
  TickType_t xLastWakeTime;
  /* The xLastWakeTime variable needs to be initialised with the current tick
    count.  Note that this is the only time we access this variable.  From this
    point on xLastWakeTime is managed automatically by the vTaskDelayUntil()
    API function. */
  xLastWakeTime = xTaskGetTickCount();
  while (1)
  {
    Serial.println(millis());
    Serial.println(xLastWakeTime); // cetak last wake time, untuk debugging. hanya untuk slow system

    TaskDummy(LED3, LED4, 10000L / 0.172 ); // 1 detik waktu eksekusi
    vTaskDelayUntil( &xLastWakeTime, ( 2000L / portTICK_PERIOD_MS ) ); // 2 detik perioda

  }
}

 

Pengukuran

Berikut ini adalah tampilan kedua buah task di layar osiloskop.

Sinyal warna kuning adalah Task 1

Sinyal warna biru adalah Task 2.

 

Pengukuran pewaktuan dengan osiloskop
Pengukuran pewaktuan dengan osiloskop

Referensi

Mesin Cuci Samsung WF8590NHW sebagai sebuah sistem embedded

Berikut ini mesin cuci WF8590NHW  dengan spesifikasi sangat sederhana: ” Top-Load dengan Diamond Drum – 6 Kg”. Sama sekali tidak disebut kemampuan prosesornya. Kalau dibongkar di dalamnya, terlihat sistem embedded di dalamnya menggunakan prosesor tipe TMP91FU62DFG. Prosesor tersebut memiliki kemampuan clock maksimum 20 MHz, ROM: 96K bytes (Flash ROM), RAM: 4K bytes.

Mesin cuci Samsung WF8590NHW
Mesin cuci Samsung WF8590NHW

Spesifikasi Mesin Cuci

Spesifikasi ringkas: Top-Load dengan Diamond Drum – 6 Kg

Sumber: Situs resmi Samsung WF8590NHW

Sistem Embedded

Berikut ini papan rangkaian pengendali mesin cuci tersebut. Ukuran papan rangkaian adalah panjang 26 cm, lebar 10 cm. Posisi papan rangkaian ini tepat di belakang panel. Pada papan rangkaian terlihat LED 7 segment di bagian kiri atas, LED ini sama dengan yang nampak di bagian atas depan mesin cuci.

Berikut ini tampilan panel atas yang terletak tepat di depan papan rangkaian tersebut.

Panel mesin cuci
Panel mesin cuci

Mesin cuci ini menggunakan mikroprosesor buatan Toshiba tipe TMP91FU62DFG

Papan rangkaian prosesor di mesin cuci WF8590NHW
Papan rangkaian prosesor di mesin cuci WF8590NHW
Prosesor TMP91FU62DFG
Prosesor TMP91FU62DFG

Spesifikasi Prosesor TMP91FU62DFG

High-speed 16-bit CPU (900/L1 CPU)

  • Instruction mnemonics are upward-compatible with TLCS-900,900/H,900/L
  • 16 Mbytes of linear address space
  • General-purpose registers and register banks
  • 16-bit multiplication and division instructions; bit transfer and arithmetic instructions
  • Micro DMA: 4 channels (800ns/2 bytes at 20MHz)
  • Minimum instruction execution time:200ns (at 20MHz)
  • Built-in memory
    – ROM: 96K bytes (Flash ROM)
    – RAM: 4K bytes
  • 8-bit timers: 4 channels
  • 16-bit timers: 4 channels
  • General-purpose serial interface: 4 channels
    – UART/Synchronous mode: 3 channels
    – I2C bus mode: 1 channels
  • 10-bit AD converter (Built-in Sample hold circuit): 16 channels
  • Special timer for CLOCK
  • Watchdog timer
  • Program patch logic: 6 banks
  • Interrupts: 48 interrupts
    – 9 CPU interrupts: Software interrupt instruction and illegal instruction
    – 30 internal interrupts: 7 priority levels are selectable
    – 9 external interrupts: 7 priority levels are selectable (among 1 interrupts are selectable edge mode)
  • Input/output ports: 69 pins
  • Standby function: Three HALT modes: IDLE2 (Programmable), IDLE1 and STOP
  • Clock controller
    – Clock gear function: Select a High-frequency clock fc/1 to fc/16
    – Oscillator for CLOCK (fs = 32.768 kHz)
  • Operating voltage
    Flash read operation
    > Vcc=4.5 V – 5.5 V (fc max = 20MHz)
    Flash write/erase operation
    > Vcc=4.75 V – 5.25 V (fc max = 20MHz)
  • Package
    – LQFP80-P-1212-0.50E (TMP91FU62FG)
    – QFP80-P-1420-0.80B (TMP91FU62DFG)

Referensi

 

 

Contoh Sistem Embedded

Berikut ini beberapa contoh sistem embedded yang sering dijumpai sehari-hari.

  • Mesin cuci front loading otomatis
  • Pulse oxymeter, alat pengukur kadar saturasi oksigen dalam darah.
  • Senter LED
Contoh sistem embedded: mesin cuci front loading otomatis, pulse oxymeter, senter LED
Contoh sistem embedded

Contoh Sistem Non Embedded

Sebagai perbandingan, berikut ini contoh sistem yang bukan sistem embedded. Berikut ini contoh mesin cuci manual top loading dua tabung, di mana semua operasi dilakukan manual

 

Diagram blok mesin cuci top loading
Diagram blok mesin cuci top loading

Timer menggunakan mekanik / elektromekanik, tidak ada komponen mikroprosesor sehingga praktis tidak ada komputasi di dalamnya

Pada mesin cuci ini ada 2 motor terpisah, yaitu motor pencuci dan motor pengering. Pengisian dan pembuangan air menggunakan katup mekanik, dengan pembukaan dan penutupan dilakukan secara manual.

Timer pencuci fungsinya menyalakan motor pencuci selama beberapa menit, ditentukan oleh orang yang mencuci. Selama pencucian, arah putaran motor dapat berubah-ubah arah supaya pencucian lebih baik dibandingkan kalau putaran motor hanya satu arah.

Timer pengering fungsinya menyalakan motor pengering selama beberapa menit, ditentukan oleh orang yang mencuci. 

Fitur otomatis pada mesin cuci ini hanya pada timer pencuci, timer pengering dan sensor pintu pengering yang otomatis menghentikan motor pengering jika pintu penutup pengering dibuka dalam keadaan motor menyala.

Mesin cuci ini tidak mengandung prosesor ataupun pengolah informasi , sehingga dapat dikatakan sistem ini bukan termasuk sistem embedded

Mesin Cuci Front Loading Otomatis

 

Mesin cuci front loading
Mesin cuci front loading

 

Diagram blok mesin cuci front loading
Diagram blok mesin cuci front loading

Berikut ini ilustrasi mesin cuci front loading otomatis. Tabung pencuci digerakkan oleh motor. Ada katup pengisian air, ada pompa pembuangan air. Semuanya dikendalikan secara otomatis dengan mikroprosesor. Sensor yang dipakai antara lain sensor kecepatan motor, sensor temperature air, sensor ketinggian air, sensor pintu. Pengaturan cukup dengan menekan tombol-tombol di panel. Status mesin cuci ditampilkan pada sebuah display LCD. Dari diagram bloknya saja sudah Nampak bahwa system ini cukup kompleks. Bagi pengguna, yang penting adalah bahwa mesin ini dapat mencuci baju dengan baik. Pengguna tidak mencari mesin cuci berdasarkan kecepatan CPU, kapasitas memori dan sebagainya.

Ada juga kunci pintu supaya tidak dapat dibuka setelah mesin dinyalakan.

Mesin cuci ini termasuk CPS (Cyber Physical System), karena ada benda fisik (physical) yang diatur, yaitu tabung pencuci dan air di dalamnya. Tabung pencuci diatur kecepatan putarannya, sedangkan air diatur ketinggian dan temperaturnya.

Aktuator pada mesin cuci ini adalah sebagai berikut

  • panel display LCD
  • Buzzer
  • katup air
  • motor listrik pencuci & pengering
  • pompa pembuang air

Sensornya pada mesin cuci ini adalah sebagai berikut

  • sensor ketinggian air
  • sensor temperatur air
  • sensor kecepatan putaran motor
  • sensor pintu (terbuka atau tertutup)
  • tombol pada panel

Berikut ini tahap proses mesin cuci pada pencucian normal

  • Cucian dimasukkan (secara manual)
  • Pintu ditutup (secara manual)
  • Jenis pencucian dipilih oleh pengguna & proses dimulai
  • Pintu dikunci otomatis
  • Masukkan air & sabun (air otomatis, sabun manual)
  • Cuci dengan diputar bolak-balik dengan kecepatan tertentu
  • Buang air cucian & pompa air keluar
  • Cucian dibilas dengan air untuk membersihkan sabun
  • Keringkan dengan putaran tinggi & pompa air keluar
  • Tunggu sampai tabung berhenti berputar
  • Buka kunci pintu (otomatis)

Dalam prakteknya tahap-tahap di atas lebih kompleks, karena ada beberapa mode pencucian (pencucian cepat 29 menit, pencucian lama 2 jam, pengeringan saja, dan sebagainya) dan juga ada kemungkinan terjadinya kesalahan/gangguan pada waktu pencucian. Contoh gangguan adalah air tidak mengisi dengan baik, pompa pembuangan macet dan sebagainya

Pulse Oxymeter

Berikut ini alat pulse oximeter yang populer untuk mengukur denyut jantung dan kadar oksigen dalam darah.

Pulse oxymeter
Pulse oxymeter
Diagram blok pulse oxymeter
Diagram blok pulse oxymeter

Alat ini merupakan salah satu perangkat untuk mengukur kondisi pasien covid19 dan orang yang ada gangguan asthma.

Prinsip kerja alat ini adalah mengukur intensitas cahaya yang menembus jari tangan pada 2 buah Panjang gelombang yang berbeda

Ada sumber cahaya yang diatur oleh mikroprosesor. Intensitas cahaya yang menembus jari tangan diukur oleh sensor cahaya. Fluktuasi cahaya tersebut diproses dengan suatu algoritma di mikroprosesor. Data denyut jantung dan kadar oksigen yang didapat kemudian ditampilkan pada display

Pada system ini tidak ada pengendalian, jadi system ini tidak termasuk CPS, namun system ini termasuk ke system embedded

Mikroprosesor hanya memilih sensor mana yg aktif dengan mengatur sumber cahaya.

Algoritma pengukuran denyut jantung contohnya di artikel analisis-sinyal-detak-jantung/

Referensi

 

 

Pengertian Cyber Physical System

Cyber Physical System (Sistem Fisik Siber) adalah sistem yang terdiri dari subsistem fisik , komputasi dan jaringan komunikasi

Pada sistem embedded, suatu mikroprosesor atau pengolah informasi lainnya dihubungkan dengan suatu system fisik. Keadaan dari system fisik dibaca oleh mikroprosesor, kemudian program di mikroprosesor mengatur system fisik. Pada system yang sederhana, kombinasi ini dapat diprogram dengan mudah. Namun pada system yang lebih kompleks, interaksi antara komputasi dan fisik ini cukup rumit. Pada tahun 2006, mulai muncul istilah ‘Cyber Physical System’, sebagai disiplin ilmu baru untuk membahas permasalahan ini.

Cyber Physical System
Cyber Physical System

Definisi Cyber Physical System

Berikut ini definisi Cyber Physical System pada beberapa literatur. 

Terjemahan bebasnya:

Definisi 1: Cyber Physical System (Sistem Fisik Siber) adalah sistem yang terdiri dari subsistem fisik , komputasi dan jaringan komunikasi

Definisi 2: Sistem Fisik Siber terdiri dari kumpulan perangkat komputasi yang berkomunikasi satu sama lain dan berinteraksi dengan dunia fisik melalui sensor dan aktuator dalam suatu umpan balik.

Definisi 3: Sistem Fisik Siber menggabungkan kemampuan siber (komputasi) dengan kemampuan fisik untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh salah satu darinya saja (fisik atau komputasi)

Definisi 4: Istilah siber fisik merujuk ke gabungan erat dan koordinasi antara komputasi dan sumber daya fisik.

Definisi 5: Sistem Fisik Siber adalah sistem yang direkayasa yang dibuat dan tergantung pada integrasi erat antara komponen komputasi dan komponen fisik. Sistem Fisik Siber menggabungkan secara erat perangkat komputasi, aktuator dan kendali, infrastruktur jaringan komunikasi dan pemindaian dunia fisik.

Definis 6: Sistem Fisik Siber adalah gabungan antara komputasi dengan proses fisik

Jadi ada 3 elemen pada suatu CPS: cyber yaitu komputasi, physical yaitu system fisik yang diatur/dikendalikan, komunikasi yang menghubungkan antara beberapa komputasi yang terdistribusi dan menghubungkan antara komputasi dan physical.

Lee & Seshia menyebutkan adanya networking, artinya ada komunikasi di dalamnya. Rajeev Alur menyebutkan adanya komunikasi antar perangkat komputasi yang dipakai. NSF pada tahun 2010 tidak menyebutkan komunikasi, namun pada tahun 2021 mencantumkan ‘networking infrastructure‘ pada penjelasannya.

Berikut ini ilustrasi system CPS dengan memasukkan elemen komunikasi.

Cyber Physical System dengan komunikasi
Cyber Physical System dengan komunikasi

Adanya komunikasi membuat perilaku system lebih kompleks, karena ada factor waktu jeda pada pengiriman data.

Komputasi dan komunikasi ini dipelajari dalam ilmu distributed systems atau distributed computing.

Pada pembahasan ini kita tidak membahas aspek komunikasi ini.

Berikut ini adalah sistem CPS dengan memasukkan aktuator dan sensor.

Sistem Siber Fisikal / Sistem Siber Fisikal / Cyber Physical System
Sistem Siber Fisikal

Fungsi aktuator adalah mengubah besaran listrik menjadi besaran fisik. Fungsi sensor adalah mengubah besaran fisik menjadi besaran listrik. Keseluruhan sistem membentuk umpan balik tertutup (closed feed back loop)

Sistem Kendali Closed Loop.

Berikut ini diagram sebuah system kendali . Pada system kendali ini ada benda physical yang dikendalikan, komputasi sebagai pengendali, input biasanya dari pengguna / manusia, dan output.

Sistem kendali umpan tertutup sebagai CPS
Sistem kendali umpan tertutup sebagai CPS

Pada system kendali diinginkan output mengikuti input. Pada system ini terdapat umpan balik dari output ke komputasi, sehingga system ini juga disebut system kendali umpan tertutup, atau closed loop control.

Perilaku system kendali seperti ini dipelajari secara detail di kuliah system kendali. Di kuliah system kendali titik beratnya di analisis matematis dari system kendali tersebut.

Sistem Kendali Open Loop

Berikut ini contoh system kendali tanpa umpan balik. Keadaan dari system fisik tidak dimasukkan lagi ke komputasi. Sistem ini dapat berfungsi baik jika perilaku physical diketahui dengan baik dan tidak ada gangguan dari luar.

Sistem kendali open loop
Sistem kendali open loop

Menurut definisi CPS, system ini tidak termasuk dalam CPS. Sistem ini masih termasuk system embedded karena ada elemen komputasi di dalamnya.

Sistem Monitoring

Sistem embedded untuk monitoring
Sistem embedded untuk monitoring

Ada juga system embedded yang tidak punya input, namun hanya mengolah sinyal keluaran dari suatu benda fisik. Contohnya adalah pada alat pengukur dan perekam data. Alat ini hanya mengukur besaran fisik suatu benda, kemudian mencatat , menganalisis, mengirim ke tempat lain atau menampilkan besaran tersebut. Contohnya misalnya IoT atau internet of things untuk mencatat parameter cuaca seperti temperature, kelembaban dan curah hujan.

Menurut definisi CPS di atas, sistem monitoring ini tidak termasuk dalam CPS. Sistem ini masih termasuk system embedded karena ada elemen komputasi di dalamnya.

Algoritma Cyber Physical System

CPS melibatkan suatu sistem kendali di dalamnya, sehingga diperlukan suatu algoritma sistem kendali.

Algoritma sistem kendali yang dapat dipakai antara lain sebagai berikut

  • Model Continuous Dynamics, Model berbasis dinamika kontinu, biasanya dibuat menggunakan persamaan diferensial. Contoh yang sering dipakai adalah kendali berbasis PID (Proportional Integral Derivative)
  • Model Discrete Dynamics, yaitu model yang berbasis dinamika sistem discrete event. Contohnya adalah pemodelan dengan State Chart, dan perangkat lunaknya dibuat dengan model Finite State Machine (FSM).
  • Model Hybrid, menggabungkan antara continuous dynamics dengan discrete dynamics.

Penutup

Pada pembahasan ini kita hanya membahas terutama aspek komputasi dan physical saja. Aspek komunikasi tidak dibahas.

Referensi

 

Manual Pengendali Temperatur DEI Taiwan

Manual perangkat kendali temperatur buatan DEI Energy Solution Technology Co., Ltd

Website: www.dei.com.tw

DEI-815E panel
DEI-815E panel

Cooling Application

Freezing Application

Super Low Temperature Application

DEI Wiring Connections

Cooling Application

Freezing Application

Freezing / Refrigeration

Name Operation Manual Wiring Diagram  
DEI-104FC DEI-104FC-5INS00624 DEI-104FC-5LAB00855  
DEI-104FE      
DEI-107FE      
DEI-109E      
DEI-617S/617D/817      
DEI-625E      
DEI-635E      
DEI-815E      
DEI-819E      
DEI-855E      
DEI-868i      
       
       

Source

Penggunaan Adaptor Yang Ampernya Lebih Besar daripada Yang Diperlukan

Perangkat elektronik memerlukan sumber daya listrik. Salah satu sumber daya yang sering dipakai adalah adaptor. Kebutuhan listrik perangkat biasanya dinyatakan dalam tegangan dan arus, misal 12 volt, 5 ampere. Salah satu permasalahan yang sering membingungkan adalah bagaimana kalau adaptor yang tersedia tegangannya cocok, namun ampernya lebih besar dari yang diperlukan.

Persoalan

Contoh persoalannya sebagai berikut:

Maaf mau tanya tentang adaptor.
Apakah adaptor 12 volt 5 Ampere (anggap saja murni 5 ampere), itu artinya dia mengeluarkan tegangan 12 volt dan arus konstan 5 ampere ?
Atau arus yg dikeluarkan hanya sesuai kebutuhan beban yg dilalui ?
Misal bebannya lampu 12 volt 1A, jika di beri adaptor 12 volt 5 A, maka output adaptor tersebut hanya 12 volt 1A sesuai beban nya ?

Atau malah sebaliknya, lampu nya bisa rusak karena keluaran dari adaptor full 5 Ampere.

Jawaban

Adaptor yg banyak dijual umumnya dapat dipandang sebagai sumber tegangan. Artinya adaptor menjaga tegangan konstan, sementara arus berubah sesuai keperluan. Adaptor punya batas arus maksimum, di atas batas itu tegangan tidak bisa dijaga (turun) atau sekringnya putus.

Jadi penggunaan adaptor yang arusnya lebih besar daripada yang diperlukan tidak menjadi masalah. Adaptor akan memberikan tegangan sesuai dengan yang disebutkan (misal 12 volt), sedangkan arus yang disediakan akan disesuaikan dengan arus yang diperlukan oleh perangkat elektronik tersebut. Biasanya arus yang diperlukan akan berubah-ubah tergantung apa yang sedang dikerjakan oleh perangkat tersebut.

Apa yang terjadi kalau adaptor dengan arus besar dihubungkan ke beban yang arusnya lebih kecil dari arus adaptor? Pada kasus ini adaptor akan mengeluarkan tegangan sesuai spesifikasinya, misal 12 volt, sedangkan arusnya disesuaikan dengan kebutuhan dari beban. Jika beban perlu 1 ampere sedangkan adaptor 5 ampere, maka arus yang keluar hanya akan di 1 ampere saja.

Apa yang terjadi kalau adaptor dengan dihubungkan ke beban yang arusnya lebih besar daripada kemampuanarus adaptor? Pada kasus ini dapat terjadi beberapa kemungkinan:

  • Pada adaptor yang bagus dengan pengaman arus lebih: adaptor jenis ini jika arus yang diminta terlalu besar, maka arusnya akan dibatasi. Konsekuensinya tegangan keluaran akan turun.
  • Pada adaptor yang bagus dengan pengaman tipe foldback: adaptor jenis ini jika arus yang diminta terlalu besar, maka arusnya akan diperkecil dan juga tegangan akan dikurangi. Adaptor perlu direset / dimatikan dulu supaya dapat kembali ke kondisi semula.
  • Adaptor dengan fuse/sekering resettable: fuse akan memanas dan akan akan mengurangi arus. Kalau fuse dingin, adaptor kembali ke keadaan semula.
  • Adaptor dengan sekering biasa: sekering akan putus dan perlu diganti baru
  • Adaptor tanpa pengaman: dapat terjadi panas berlebih yang merusak adaptor, atau ada komponen yang rusak/ terbakar.

Perbandingan power supply omron 12 volt
Perbandingan power supply omron dengan power supply lain

Referensi

Permainan Pong Jaman Dulu

Sebelum ada mikrokontroler, jika kita ingin bikin game, maka seluruh algoritma dan logika game tersebut mesti dibuat dengan menggunakan rangkaian gerbang TTL. Contohnya adalah rangkaian game PONG,

Berikut ini tampilan game PONG:

Tampilan game PONG

Berikut ini rangkaian elektronik permainan PONG

 

Rangkaian permainan PONG

Rangkaiannya nampaknya ruwet. Kalau jaman sekarang, game PONG dapat dibuat dengan cepat menggunakan Arduino dan display LCD matrix / OLED sederhana.

Referensi:

  • https://blog.adafruit.com/2019/04/08/pong-making-a-game-with-74-series-logic-chips-atari-pong-gaming-history-pcb/
  • Analisis rangkaian tahap demi tahap: http://www.pong-story.com/LAWN_TENNIS.pdf
  • https://www.theverge.com/2012/12/16/3772952/original-pong-arcade-recreated-without-software-video

 

 

Charger Serbaguna IMAX B6AC

Jika kita memiliki batere yang dapat isi ulang (rechargeable), salah satu masalahnya adalah bagaimana mengisinya. Banyak charger yang dijual , dengan berbagai kualitas dan penggunaan. Ada yang mempunyai algoritma yang benar, dalam arti arus dan tegangan sesuai dengan seharusnya dan kalau batere sudah penuh langsung berhenti. Ada charger yang asal-asalan, tidak ada fitur pembatasan arus yang betul, sehingga ketika batere penuh maka tetap mengisi sehingga batere bisa rusak.

Ada charger yang hanya dapat dipakai untuk 1 tipe saja, misal NiCD, NiMH, LiPo dan sebagainya.

Jika kita punya berbagai macam batere dengan berbagai macam tegangan, salah satu solusi praktis adalah menggunakan charger serbaguna seperti IMAX-B6AC. Charger ini dapat diatur untuk mengisi berbagai macam tipe batere, dan juga dapat disesuaikan dengan jumlah sel yang dipakai.

Misal pada gambar di bawah ini, IMAX B6AC dipakai untuk mengisi aki motor tipe Lead Acid, dengan tegangan 12 volt ( artinya 6 sel seri), dengan arus pengisian maksimum adalah 0.5 ampere.

Mengisi aki dengan charger IMAX B6AC
Mengisi aki dengan charger IMAX B6AC

Berikut ini IMAX B6AC untuk mengisi aki motor Yuasa

Aki Yuasa diisi menggunakan Imax B6AC
Aki Yuasa diisi menggunakan Imax B6AC
IMAX B6AC dengan setting Pb (aki timah hitam)
IMAX B6AC dengan setting Pb (aki timah hitam)

Charger ini sudah ada versi barunya, yaitu iMAX B6AC V2

iMAX B6AC V2 Charger

Referensi

Pengendali Temperatur Untuk Pendingin Display Cooler

Mesin pendingin (chiller, kulkas, refrigerator) memerlukan alat pengatur agar temperatur di dalamnya sesuai dengan yang kita inginkan. Jika alat pengaturnya rusak, tentunya mesti mencari penggantinya. Pada artikel ini dibahas beberapa alternatif modul pengatur temperatur yang dapat dipakai untuk chiller.


Lemari pendingin atau display cooler / showcase cooler

Berikut ini beberapa modul pengendali temperatur yang tersedia di pasaran online di Indonesia:

  • STC-1000, harga Rp 135+ ribu
  • STC-8080, harga Rp 300+ ribu
  • STC-9200, harga Rp 450+ ribu
  • DEI-104F, harga Rp 350 ~ 450 ribu
  • DEI-185E, harga Rp 1,250 juta

STC-1000

Fitur dari STC-100 adalah sebagai berikut:

  • Mengatur pemanasan
  • Mengatur pendinginan
  • Compressor delay
  • Tidak ada fitur defrost

STC-1000 harganya lumayan murah, mampu mengendalikan pendinginan dan pemanasan. Kelemahannya adalah tidak ada fitur defrost untuk pendinginan.

Fitur pemanasan tidak diperlukan jika STC-1000 dioperasikan untuk chiller/refrigerator, namun diperlukan jika STC-1000 dipakai misalnya sebagai pengendali temperatur pada alat penetas telur.

STC-8080A+

Fitur dari STC-8080A+ adalah sebagai berikut

STC-8080A
  • Pendinginan: dapat mengendalikan kompresor untuk pendingin, serta fitur ‘compressor delay’ untuk jeda waktu minimal antara kompressor mati sampai kompresor hidup lagi. Waktu ‘compressor delay’ dipatok di 3 menit. Compressor delay dapat diatur di model STC-8080H
  • Defrost: menghilangkan gumpalan es di sirip pendingin. Output relay untuk defrosting tersedia.

STC-9200

Fitur dari STC-9200 adalah sebagai berikut

  • Pendinginan: dapat mengendalikan kompresor untuk pendingin, serta fitur ‘compressor delay’ untuk jeda waktu minimal antara kompressor mati sampai kompresor hidup lagi. Waktu ‘compressor delay’ dapat diatur
  • Defrost: menghilangkan gumpalan es di sirip pendingin. Output relay untuk defrosting juga disediakan.
  • Fan: mengatur sirkulasi udara di dalam lemari pendingin

DEI-104F

DEI-104F
DEI-104F

Fitur

  • Pendinginan: dapat mengendalikan kompresor untuk pendingin, serta fitur ‘compressor delay’ untuk jeda waktu minimal antara kompressor mati sampai kompresor hidup lagi. Waktu ‘compressor delay’ dapat diatur antara 0 sampai 30 menit
  • Defrost: menghilangkan gumpalan es di sirip pendingin. Output relay untuk defrosting tidak ada. Periode defrost dapat diatur 0 sampai 99 jam.

DEI-815E

Literatur