Survey Kit Pelatihan Kendali Motor DC

Berikut ini adalah beberapa contoh kit pelatihan kendali motor DC untuk keperluan laboratorium. Metode pencarian adalah melalui search dengan kata kunci “DC motor control trainer”. Tujuan survey ini untuk membandingkan dengan modul praktikum kendali motor DC yang dibuat sendiri.

Quanser Engineering Trainer, DC Motor Control

Contoh pertama adalah Quanser Engineering Trainer , DC Motor Control. Produk ini dipakai oleh Lund University.

Photograph Of The QET DC Motor Control Trainer (DCMCT)
Screen Capture Of The QICii Software

Screen Capture Of The Haptic Ball And Beam System

Referensi

Quanser QNET 2.0 DC Motor Board

Produk berikutnya adalah Quanser QNET 2.0 DC Motor Board.  Tautan ke produk ada di: https://www.quanser.com/products/qnet-2-0-dc-motor-board/ . Datasheet produk ini ada di : https://www.quanser.com/wp-content/uploads/2017/04/QNET-2.0-DC-Motor-Datasheet-v1.0.pdf

QNET 2.0 DC Motor Board

Harganya sekitar INR 80000 menurut https://www.zauba.com/import-qnet-hs-code.html , kalau dirupiahkan sekitar Rp 16 juta (asumsi 1 INR = 200 IDR)

Perangkat ini mesti disambungkan dengan NI ELVIS supaya dapat dipakai untuk praktikum.

DC Motor Control Trainer

Contoh ketiga adalah DC Motor Control Trainer buatan Leybold: https://www.leybold-shop.com/d-c-motor-control-trainer-70-005-230.html

DC Motor Control Trainer

Motor Control Trainer

DC Motor Control Module

Pengendali Motor DC

Motor DC memerlukan pengendali, dapat berupa sistem kendali digital, ataupun sistem kendali analog.

Pengendali Analog Feedback

Contoh pertama: pengendali analog feedback dibahas di paper: “Analog Electronic Test Board for an Estimation of Time Characteristics of the Basic Element of Automatic Control Systems”
https://www.researchgate.net/publication/267192656_Analog_Electronic_Test_Board_for_an_Estimation_of_Time_Characteristics_of_the_Basic_Elements_of_Automatic_Control_Systems

Perangkat AETB

Referensi:

  • Mechatronics: Ideas for Industrial Applications, Advances in Intelligent Systems and Computing Volume 317

PID Control Sederhana

Contoh Kedua: Rangkaian berikut ini adalah PID control sederhana, dari situs https://www.nutsvolts.com/magazine/article/the_pid_controller_part_1.

Ide rangkaian dari buku Michael Jacob, Industrial Control Electronics: Applications and Design , Prentice Hall 1988

Referensi

Analog PID Control Using Op-Amps

Berikut ini contoh rangkaian pengendali PID dengan menggunakan op-amp

Sumber: https://neelpmehta.wordpress.com/analog-pid-control-using-op-amps/

PID Analog Controller

Literatur: Sabri Cetinkunt, Mechatronics with Experiments, Wiley 2015

Perangkat Pengembangan Mikrokontroler ATMega

Berikut ini perangkat pengembangan sistem mikrokontroler ATMega yang saya pakai:

  • Komputer laptop/desktop untuk melakukan kompilasi dan upload program
  • Rangkaian sistem mikrokontroler ATMega8535 yang dilengkapi dengan konektor ISP (In System Programming). Deskripsi rangkaian ini dapat dibaca di artikel rangkaian sederhana ATMega8535
  • Antar muka USB to Serial adapter, perangkat ini dipakai untuk menghubungkan konektor serial di rangkaian ATMega dengan konektor USB di komputer PC. Jika menggunakan desktop PC yang ada port serialnya, perangkat USB to serial adapter ini tidak diperlukan. Output dari port serial mikrokontroler sangat berguna untuk mengetahui jalannya program di dalam mikrokontroler tersebut.
  • Kabel serial RS-232 jenis ‘straight’
  • Adaptor dari jala-jala listrik ke DC 12V
  • Programmer USB-ISP merek DI-USB AVR ISP V2 (DIM.024)  buatan Depok Instruments. Dapat dibeli di Jaya Plaza Bandung. Berbagai macam programmer AVR lain dapat dibaca di artikel tentang programmer AVR secara umum dan di artikel tentang progammer AVR buatan Indonesia.

perangkat-pengembangan-mikrokontroler-IMG_5695

Rangkaian mikrokontroler:

rangkaian-prosesor-atmega8535-sederhana-IMG_5685

Implementasi dengan PCB single layer. Konektor DB9 untuk RS232 dari jenis female, dan diletakkan di pinggir PCB supaya kabel serial dapat dipasang tanpa menabrak PCB.

Fiturnya:

  • Mikrokontroler ATMega8535, bisa juga diganti dengan ATMega16 karena pin nya sama
  • Crystal 16MHz
  • Port serial untuk input output
  • 8 buah LED dihubungkan ke port C untuk debugging
  • Port ISP
  • Masing-masing port A , port B , port C dan port D dikeluarkan ke sebuah konektor 10 pin, sehingga memudahkan jika rangkaian ini dipakai untuk keperluan khusus.
  • LED hijau untuk power ON.

Penampakan modul mikrokontroler dari sudut lain:

rangkaian-mikrokontroler-atmega8535-IMG_5686

 

Pada bagian kiri bawah nampak 3 macam konektor power 12V. Konektor yang warna putih dan hitam mempunyai keunggulan tidak dapat dipasang terbalik, sehingga memudahkan pada waktu percobaan. Pada akhirnya yang paling sering dipakai adalah konektor DC warna hitam, karena lebih kuat. Konektor putih kelemahannya adalah kabelnya mudah putus.

Modul programmer:

programmer-usb-isp-avr-IMG_5691