Salah satu parameter yang perlu diukur pada motor bakar adalah tekanan kompresi. Pertanyaan yang akan dicoba dijawab: apakah sensor tekanan air dapat dipakai mengukur tekanan kompresi , mengingat pengukur tekanan ini sangat berguna untuk dipakai di bengkel motor.
Pertama mari cek dulu apa yang terjadi pada kompresi motor bakar.
Ketika terjadi kompresi, maka tentu saja tekanan akan meningkat, dan juga temperatur ruang bakar meningkat. Peningkatannya dapat dihitung dengan rumus P.V = n.R.T , namun hasil pengukuran mungkin tidak tepat 100% dengan perhitungan karena ada ketidak idealan di sana-sini.
Tekanan awal ruang bakar adalah 1 atmosfer, ketika kompresi tekanan akan naik sesuai dengan rasio kompresi. Motor biasanya rasio kompresi antara 9,5 sampai 11,6, sehingga anggap saja tekanan akan naik dari 1 atmosfer menjadi 11,6 atmosfer. Temperatur juga akan naik, dari beberapa referensi angka temperatur sekitar 300 derajat Celcius.
Selanjutnya mari cek spesifikasi sensor tekanan air yang dimaksud. Datasheetnya kurang lebih seperti pada tautan berikut: https://media.digikey.com/pdf/Data%20Sheets/Seeed%20Technology/114991178_Web.pdf
Spesifikasi penting menurut datasheet tersebut:
- Wokring Voltage: DC 5±0.5V
- Working Current: ≤10mA (DC 5V)
- Working Voltage: DC 0.5~4.5V
- Working Pressure Rate Range: 0~1.2Mpa
- Max. Pressure: 2.4Mpa
- Destructive pressure: 3.0Mpa
- Working Temperature: -20~+ 105Ԩ
- Storage Temperature: -20~+ 105Ԩ
- Measurement Accuracy: ±1.5%FS
- Response Time: ≤2.0ms
- IP65
- Cycle Life: 1,000,000 pcs
Batas tekanan adalah 1,2 Mpa, atau 1,2 x 9,86923 = 11.843976 Atmosphere , sedangkan tekanan kompresi adalah 11,6 atmosfer, jadi sensor ini masih memenuhi syarat dari sisi temperatur.
Batas temperatur adalah 105 derajat Celcius, jadi sensor ini tidak dapat dipakai karena temperatur ruang bakar dapat mencapai 300 derajat Celcius.