Short circuits, friction or lightening strikes can cause wind turbines to go up in flames. Photo Der Spiegel/DPA.
Keunggulan utama Pembangkit Listrik Tenaga Angin adalah karena menggunakan energi terbarukan, jadi secara teoritis pembangkit jenis ini dapat menghasilkan energi selamanya. Namun demikian, ada juga beberapa masalah teknis dan masalah lingkungan yang diakibatkan oleh pembangkit ini.
Berikut ini beberapa masalah lingkungan akibat pembangkit listrik tenaga angin
Pemandangan turbin yang berputar secara visual dapat menyebabkan pusing bagi yang melihatnya, bahkan ada yang sampai epilepsi.
Merusak pemandangan bagi sebagian orang.
Penelitian menunjukkan bahwa manusia dapat mendeteksi adanya gelombang akustik frekunsi rendah (8Hz), jauh di bawah ambang pendengaran (20 Hz).
Scan aktivitas otak terhadap suara 8 Hz
Jika kincir pembangkit listrik tenaga angin menghasilkan gelombang frekuensi rendah, ada kemungkinan orang-orang di sekitar kincir tersebut dapat terganggu oleh sinyal frekuensi rendah tersebut.
Selain itu juga ada beberapa masalah teknis dalam pembangkitan energi ini
Mana lebih murah, sepeda listrik atau motor ? Berikut ini beberapa hitungan kasar yang saya tahu:
Dari mailing list sepeda-listrik@yahoogroups ada yang berkomentar berikut:
Tipe Trekko sehari-harinya dipakai untuk mengantar gallon AQUA & GAS LPG 12KG ke rumah-rumah. Daya angkutnya 4 Gallon AQUA atau 3 GAS LPG 12KG. Penggunaan dari pkl 6:30 pagi NON-STOP hingga pkl 19:00 malam. Karena dipakai NON-STOP, maka setiap balik dari mengantar ke satu rumah, langsung di-charged. Kecepatan aktual maksimum: 55 Km/jam, Daya tempuh : 50 – 60 Km (Bila Baterai diisi penuh dan tidak di-charged selama pemakaian). Dari 3 unit tsb, 2 unit sudah dipakai selama 1,5 tahun dan belum pernah ganti baterai. Pemakaian listrik Rp1.500/100km. (Berdasarkan pembayaran listrik perbulan dengan kenaikan Rp90.000/bulan- nya (2 unit)). 1 Unit lagi masih baru. Sebelumnya
Keuntungan menggunakan sepeda motor listrik:
Biaya perawatan (service berkala ke bengkel, ganti oli mesin tidak ada,
Tidak perlu buat & bayar pajak tahunan (STNK),
Pengguna tidak perlu punya SIM C dulu,
Yang paling penting : Biaya bahan bakar jauh lebih hemat (sepeda motor bensin biasanya menggunakan bensin 2 liter (Rp9.000) per 100km),
Ramah Lingkungan (Bebas bunyi mesin & asap knalpot).
pemakaian sehari sekitar 20km, penggunaan listrik sehari tidak sampai 1 KWh Rp 125, telah diukur dengan KWh meter ternyata 1 hari sekitar 0.25 KWh. (1 KWh = Rp 500)
selama 2 tahun onderdil yang diganti:
peleg alumunium Rp 40000
kawat rem Rp 5000
ban dalam Rp 15000
Batere nampaknya sudah hampir tewas, jadi nampaknya sebentar lagi bakal keluar duit sekitar Rp 700 ribu Rp 840 ribu untuk ganti batere . (udah dicek ke dealer Betrix)
Saat ini banyak orang yang menawarkan cara-cara membuat powerbank buatan sendiri (DIY / Do It Yourself). Pada artikel ini diuraikan perbandingan rangkaian-rangkaian powerbank buatan sendiri tersebut.
Setelah saya perhatikan satu-persatu, ternyata macam-macam rangkaian powerbank buatan sendiri tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:
Kit powerbank dengan baterai 18650
Hanya baterai yang disambung-sambung
Baterai yang ditambah regulator series 5V seperti 7805
Baterai yang ditambah regulator DC-to-DC Converter untuk mengubah tegangan baterai menjadi 5 volt
Powerbank dari Baterai Yang Disambung-Sambung
Pada teknik ini baterai (biasanya tegangan 3.7 volt) disambung untuk memberikan tegangan 7.4 volt, kemudian tegangan 7.4 volt ini diberikan ke ponsel untuk charging. Menurut saya teknik ini kurang tepat karena ponsel zaman sekarang biasanya dicharge menggunakan tegangan USB yaitu 5 volt. Cara ini masih dapat dipakai jika di charger ponsel tersebut memang menggunakan tegangan 7,4 volt.
http://fajar74.blogspot.com/2013/07/membuat-power-bank-sederhana-untuk-hp.html : artikel ini nampaknya agak menyesatkan. Di fotonya hanya kabel disambung ke baterai yang memberikan output 7,4 volt, kemudian menyarankan pakai regulator supaya outputnya 5 volt, namun tidak memberikan detail teknis cara menyambungkan baterai dan regulator.
Baterai Dengan Rangkaian Regulator Seri
Prinsip kerja rangkaian ini adalah baterai sebagai sumber tegangan DC, kemudian tegangan baterai tersebut diturunkan menjadi 5 volt dengan menggunakan regulator seri. Tegangan masukan harus lebih besar daripada output yang diinginkan, dan perbedaan tegangan ini dibuang menjadi panas. Misal tegangan baterai 7,5 volt, tegangan output 5 volt, arus 1 A, maka akan ada energi yang dibuang menjadi panas sebesar (7,5-5) x 1 = 2,5 watt, sedangkan outputnya adalah 5×1 = 5 watt. Jadi efisiensinya maksimal sekitar 66,6% saja.
Komponen regulator LM317
Contoh rangkaian menggunakan regulator LM317 adalah sebagai berikut:
Rangkaian regulator seri dengan LM317 untuk powerbank
Pada rangkaian tersebut tegangan masukan adalah 12 volt. Untuk output 5volt tidak harus menggunakan input 12 volt, cukup dengan 5 volt + 2.5 volt = 7,5 volt. BatereaiLi-Ion biasanya 3.7 volt, jadi sering orang pakai baterai ini diseri menjadi 7.4 volt.
Rangkaian dasar regulator LM7805
Contoh rangkaian powerbank lain adalah yang menggunakan komponen LM7805 sebagai berikut:
Pada teknik ini, digunakan suatu rangkaian khusus yang dapat mengubah tegangan DC dari suatu tegangan ke tegangan lain yang lebih tinggi maupun lebih rendah. Cara ini lebih efisien dibandingkan cara sebelumnya, di mana efisiensi yang dicapai bisa mencapai 80% ~ 90%
Teknik terbaru untuk membuat sendiri powerbank adalah dengan membeli kit casis powerbank DIY (Do It Yourself) yang di dalamnya menggunakan baterai 18650. Casis ini di dalamnya sudah menggunakan DC to DC converter untuk pengisian baterai maupun untuk menghasilkan tegangan 5 volt untuk mengisi smartphone, sehingga didapat efisiensi energi yang tinggi, umumnya di atas 90%. Proses perakitan juga tidak serepot teknik sebelumnya, karena tinggal memasukkan baterai 18650 yang ukurannya cukup standar. Hanya perlu diperhatikan detail ukurannya, karena ternyata dalam prakteknya baterai 18650 ada sedikit variasi ukuran.
Jumlah baterai bervariasi, makin banyak baterai tentunya makin besar kapasitas. Jenis baterai 18650 yang dipakai juga tergantung selera, apakah mau pakai yang kualitas baik dengan kapasitas tinggi namun harganya mahal, atau pakai yang kapasitas kecil namun harganya murah. Kalau baterainya sudah rusak juga tinggal diganti saja baterai 18650nya, sedangkan casis powerbanknya dapat dipakai kembali.
Casis powerbank dengan 5 baterai 18650Chasis powerbank dengan 8 baterai 18650
Kapasitas total adalah jumlah dari kapasitas baterai 18650 yang digunakan. Jika misalnya menggunakan 5 sel 18650 dengan masing-masing 5200 mWh, maka kapasitas total adalah 5200 mWh x 5 = 93250 mWh = 93,250 Wh, sedikit di bawah batas 100 Wh untuk baterai yang boleh masuk kabin pesawat.
Baterai 18650 4200 mWh
Kesimpulan
Dari hasil uraian rangkaian-rangkaian di atas dan perbandingan antar rangakain tersebut, maka dapat disimpulkan:
Jika anda membuat powerbank sendiri, baca dulu baik-baik spesifikasi ponsel anda, terutama berapa tegangan charger yang diperlukan
Teknik tanpa regulator dapat dipakai jika ponsel dapat menerima tegangan 7,4 volt dari baterai
Regulator seri LM7805 dan LM317 dapat memberikan tegangan 5 volt dengan mudah, namun efisiensi rendah (66,6 %)
Regulator dengan DC DC converter memberikan tegangan 5 volt dengan efisiensi tinggi (80 % ~ 90%).
Kalau tidak mau repot, cari saja kit powerbank 18650 yang sudah dilengkapi wadah baterai dan DC to DC converter dengan efisiensi tinggi.
Berikut ini foto beberapa kapasitor yang sering dipakai untuk motor listrik 220V. Motor listrik jenis sangkar / cage memerlukan kapasitor. Ukuran kapasitor tergantung jenis motornya. Jika kapasitor tersebut rusak, mesti diganti dengan yang nilai uF (mikrofarad) nya sama, kalau nilai uF nya berbeda, nanti kecepatan putar motornya akan berbeda.
Motor listrik AC 220V ini di rumah tangga sering dipakai di mesin cuci dan pompa air.
Dalam membuat PCB sebuah rangkaian, sangat diperlukan ukuran komponen yang tepat, jika tidak maka dapat terjadi:
ukuran komponen tidak sesuai dengan lubang yang sudah disiapkan di PCB.
ruang di PCB tidak cukup untuk komponen sehingga komponen tidak dapat dipasang.
Berikut ini beberapa contoh ukuran komponen yang tidak pas dengan lubangnya.
Ukuran komponen tidak tepat
Ukuran komponen tidak tepat
Supaya masalah ini tidak terjadi, komponen mesti diukur sebelum kita merancang PCB, dan setelah desain PCB jadi mesti dicocokkan dengan mencetak PCB dengan ukuran 100% untuk dibandingkan dengan ukuran komponen sesungguhnya
JL. Cibingbin No.99 RT. 03 RW.03 Cimareme Padalarang
Bandung 40553, Jawa Barat
Indonesia
tidak ada
PCB & assembly skala besar
Komentar perbandingan pembuatan PCB:
setelah berkali kali saya buat pcb, dan membandingkan setiap tempat punya keunggulan masing2. Multi karya:
harga lebih murah, tapi pengerjaan ga bisa cepat(masuk single pagi, baru bisa di ambil besoknya), jalur terkadang masih suka ada sisa tembaga yg tidak kita kehendaki, tidak menerima modifikasi desain, pelayannya jutek lagi. Spectra:
harga sedikit lebih mahal, tapi cepat (masuk single pagi, sore sudah bisa di ambil), selalu tepat waktu, pelayannya sangat ramah,jalur bisa kecil (saya pernah bikin 3mil, 5mil, 7 mil, yang gagal cuma 3 mil. ga nyangka selc j ga sanggup bikin 5 mil), tp kadang ada lubang yg tidak di bor karena desain yg sudah di convert oleh desainer di spectra,throughhole kurang bagus, banyak variasi warna masking, bisa minta desain kan dr pcb hingga menjadi pcb lg, buka dari jam7 – 5, Selc:
jalur pcb dan throughhole bagus, tapi harga selangit (terutama di film), pengerjaan tidak bisa tepat waktu, untuk single masking j butuh 1 minggu, kadang delay jadi 2 minggu..tp katanya udah mulai mu beralih ke multilayer jadi harganya mahal.
itu semua pengalaman saya setelah 3taun buat pcb dari beberapa tempat, sekarang terserah mana yang anda kejar, semoga bisa menjadi masukan.. trima kasih
Komentar dari SELC:
Kami ingin berterima kasih & memberi masukan atas komentar di atas.
Meskipun ada penjelasan di bawah ini, perusahaan mana yang Anda pilih, kami percaya & menghargai keputusan Anda.
Pihak SELC tidak berani memberi standard yang berlebihan, jika tingkat kegagalan-nya di atas 10% dari jumlah yang diproduksi.
Bukan berarti tidak sanggup 5 mil, namun pertimbangan ‘repeatability’ & ‘conformity’ produksi.
Begitu pula dengan jangka waktu pengerjaan. Kami mencegah janji berlebihan jika terjadi:
– Produksi cacat harus diganti baru, dan membutuhkan waktu pengerjaan kembali.
– Rusak-nya mesin produksi dan JIKA membutuhkan waktu perbaikan mesin lebih dari satu hari.
– Pesanan di atas kapasitas mesin produksi yang ada.
Jika tidak ada masalah di atas & lainnya, diragukan penundaan 2 minggu untuk jumlah pembuatan hanya di bawah 6 buah, terutama single layer.
Sampai hari ini (10 Oktober 2011), harga pembuatan PCB per-cm2-nya tidak mengalami perubahan sejak tahun 2004; kecuali harga artwork
film berubah karena perubahan bahan, semula menggunakan ketebalan bahan 4 mil menjadi 7 mil. Atas perubahan ini, kami merasakan peningkatan kualitas yang signifikan pada kualitas jalur PCB, spasi antar jalur & efesiensi produksi.
Harga jual tergantung bahan baku & biaya produksi, maaf, bukan karena peralihan dari single layer, double layer & multilayer.
Ada 2 instansi pemerintah (BUMN & Non-BUMN) meminta pembuatan PCB multilayer, kami berusaha mendukungnya. Begitu pula untuk pelanggan lain. Penerimaan pesanan single layer & double layer masih tetap seperti biasa.
Dari semua hal di atas, kami-pun menyadari masih jauh dari sempurna, namun berusaha sebaik-baiknya.
Semoga penjelasan ini mencegah terjadi kesalah-pahaman. Terima kasih.
Charles Tjandra
SELC Sumber Elektronik
Jalan Jakarta No. 36A, Bandung 40272, Indonesia
Tel. +62 (22) 7215656, 7210909
Fax. +62 (22) 7230799
Dalam tulisan ini akan dibandingkan beberapa produk board Arduino yang mudah diperoleh di Indonesia. Arduino UNO ini sangat populer, sehingga banyak perusahaan lain yang membuat clone dari Arduino UNO ini. Daftar lengkap produk Arduino original dapat dilihat di daftar produk Arduino di website Arduino. Sebagai referensi harga saya menggunakan harga di Central Electronic Jaya Plaza dan situs online Deal Extreme
Di tabel berikut ini dapat dibandingkan beberapa produk Arduino UNO dan clonenya:
Dari pengalaman menggunakan board Arduino UNO R2 dan Arduino UNO R3 original , sejauh ini tidak ditemukan masalah, dengan komputer desktop PC Windows, laptop Windows maupun laptop Mac Book Pro. Untuk Arduino clone, dari beberapa pengalaman kawan didapat ada yang bagus, ada yang mudah rusak.
Menurut datasheetnya, daya tahan lampu ini adalah 3 tahun:
“It consumes up to 80% less energy than the incandescent light bulb and lasts for 3 years.“
Selain itu disebutkan juga statistik daya tahan lampu ini:
Life to 50% failures 8000 hr
Mengingat lampu ini mati dalam waktu kurang lebih 1,6 tahun dan 6876 jam, maka saya simpulkan lampu yang mati ini umurnya di bawah rata-rata yang seharusnya. Kurang jelas juga apakah lampu ini ada garansinya pada waktu pembelian.
LED 7 segment adalah kumpulan 7 buah LED yang disusun untuk membentuk angka, biasanya dipakai untuk menampilkan angka 0 sampai 9. Meskipun namanya ‘7 segment’ , namun dalam prakteknya biasanya modul 7 segment ini berisi 8 buah LED, 7 untuk menampilkan angka, 1 lagi untuk titik desimal.
Modul LED 7 segment ini ada 2 macam, common anoda dan common katoda. Pada common anoda (CA) semua anoda LED digabung jadi satu, sedangkan pada common katoda (CC), semua katoda LED digabung menjadi satu.
Jumlah LED sesungguhnya dapat lebih dari 8. Pada 7 segment yang kecil-kecil, biasanya masing-masing segment cukup menggunakan 1 LED saja, sedangkan pada display yang besar seringkali digunakan lebih dari 1 LED untuks setiap segment maupun titik. Hal ini perlu diperhatikan ketika kita menghitung nilai resistor seri untuk pembatas arus. Jumlah LED yang berbeda memerlukan nilai resistor yang berbeda juga.
Pada gambar berikut dapat dilihat rangkaian dalam sebuah LED 7 segmen yang menggunakan 2 LED pada setiap segmen, dan hanya 1 LED pada titik desimal. Perlu diperhatikan bahwa untuk LED 7 segmen ini diperlukan nilai resistor yang berbeda untuk segmen 2 LED dan titik yang hanya 1 LED. (Sumber: http://www.mpja.com/1in-7-Segment-LED-Common-Cathode-Display-Red/productinfo/15121%20OP/)
Tegangan dan Arus maksimal pada masing-masing LED dapat dibaca pada datasheet komponen, namun jika datasheet tidak tersedia, biasanya saya menggunakan aturan berikut ini:
Ukur dulu tegangan maju pada setiap segmen, untuk mengetahui berapa tegangan yang diperlukan untuk menyalakan suatu segmen. Caranya dengan menghubungkan resistor sekitar 220~330 ohm dan power supply 5V sampai segmen menyala. Kemudian ukur tegangan maju pada segmen tersebut. Jika nilainya sekitar 2V, berarti pada segmen itu hanya ada 1 LED. Jika sekitar 4V, maka ada 2 LED. Tegangan maju ini tergantung juga pada warna LED, sehingga biasanya tidak persis 2 volt.
Arus maksimal pada sebuah LED biasanya adalah 20 mA, jadi jika kita pakai nilai arus 20 mA biasanya cukup aman. Hanya LED khusus saja yang bisa lebih dari 25 mA, sedangkan bright LED bisa mencapai 100 mA dengan pendinginan yang bagus. Untuk amannya, anggap saja arus maksimal pada LED 7 segment adalah 20 mA.
Beberapa waktu lalu saya membeli modul sensor warna di Jaya Plaza. Kemasannya seperti pada gambar di bawah ini:
Color light sensor dalam bungkusan
Berikut ini adalah tampak atas modul sensor warna tersebut. Modul sensornya kecil sekali sehingga sangat sulit disolder, maka lebih mudah membeli kit ‘breakout board’ yang sudah diberi lubang-lubang dengan jarak 100 mil yang mudah untuk dipasangi konektor sisir. Setelah itu dapat dipasang di breadboard untuk percobaan atau dipasang di PCB kita sendiri.
Color light sensor tampak atas
Berikut ini adalah tampak bawah modul tersebut. Nampak ada logo yang mirip logo Sparkfun.
Color light sensor tampak belakang
Modul ADJD-S371 secara penampakan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu sumber cahaya LED dan sensor warna. Pada gambar di bawah ini nampak LED yang berwarna kekuningan.
Sensor warna ADJD-S371 memperlihatkan LED
Berikut ini bagian sensor warna, nampak ada kotak berwarna merah biru hijau (RGB), kemungkinan itu adalah bagian yang berfungsi mendeteksi warna.
Close up sensor ADJD-S371 bagian penerima cahaya
Pada modul tersebut tidak ada keterangan apapun mengenai tipe komponen yang dipakai. Kode di bungkus (SEN0067) juga tidak membantu. Pencarian di situs DFROBOT juga tidak menghasilkan apa-apa. Akhirnya dilakukan pencarian dengan kata kunci ‘color light sensor’ dan ‘sparkfun’ mengingat ada logo yang mirip logo sparkfun. Akhirnya didapat komponen yang memiliki penampakan mirip adalah “Color Light Sensor Evaluation Board” dari Sparkfun. Bentuknya tidak mirip 100%, tapi cukup mirip. Kemungkinan modul ini batch yang berbeda dari Sparkfun atau mungkin malah clone made in China.
Color light sensor dari Sparkfun
Dari website Sparkfun tersebut didapat beberapa contoh aplikasi penggunaan modul tersebut. Tahap berikutnya adalah melakukan percobaan sensor warna ini dengan menggunakan modul Arduino. Sementara ini sampai di sini saja dulu.
Pada tulisan ini dibahas percobaan menggunakan phototransistor MAL100. Mengapa MAL100 , bukan phototransistor tipe lain? Alasannya sederhana, ketika ke toko Tulus di Jaya Plaza, jenis inilah yang ditawarkan ke saya ketika saya menanyakan tentang phototransistor.
Phototransistor ini ukurannya kecil sekali, berikut ini dibandingkan dengan koin Rp 500,-.
MAL100 dibandingkan dengan koin Rp 500
Kemasannya mirip transistor kaleng biasa. Menurut datasheetnya komponen ini menggunakan kemasan TO-18. Hanya saja bedanya dengan transistor biasa, kalau transistor biasa kemasannya biasanya dibuat kedap cahaya supaya cahaya tidak mengganggu penguatan transistor, sedangkan pada MAL100 ini justru silikon transistor mesti dapat terkena cahaya, sehingga bagian atasnya nampak menggunakan bahan transparan, kemungkinan menggunakan plastik.
Close up phototransistor MAL100
Jika dizoom close up nya, nampak kawat penghubung dari kaki transistor ke keping silikon transistornya. Cuma belum tahu juga mana yang B,C dan E. Nanti mesti tanya ke pakar device dulu untuk tahu konfigurasi transistor yang dipakai sebagai sensor cahaya
RCCB atau Residual Current Circuit Breaker adalah alat yang fungsinya memutus aliran listrik secara otomatis jika ada aliran listrik jala-jala yang bocor ke luar dari kabel yang seharusnya. Penyebab utama aliran listrik bocor dalam hal ini adalah kalau ada kabel listrik yang terpegang oleh seseorang, atau ada hubung singkat dalam suatu peralatan listrik. Aliran bocor semacam ini berbahaya, karena kalau arus listrik dari jala-jala melewati seseorang dapat mematikan, sedangkan kalau ada aliran bocor pada perangkat, hal ini dapat menyebabkan kebakaran.
GPAS (Gawai Proteksi Arus Sisa)
RCCB ini menurut istilah resmi di Indonesia disebut sebagai Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS), menurut dokumen SNI 0225:2011 (Persyaratan Umum Instalasi Listrik PUIL 2011). Nama lainnya adalah Sakelar Pemutus Arus Sisa (SPAS), menurut dokumen PUIL 2000.
Perangkat dengan fungsi serupa dengan GPAS adalah sebagai berikut
RCD (Residual Current Device)
ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
RCBO (RCCB with Over current protection).
MCB (Miniature Circuit Breaker) atau sekring juga berfungsi membatasi arus, namun tidak dapat menggantikan peranan GPAS. Arus bocor yang terjadi kalau kabel terpegang manusia relatif kecil dibandingkan batas arus pada MCB. Arus AC dari jala-jala sebesar 30 mA sudah cukup untuk mengganggu fungsi jantung pada manusia [http://web.physics.ucsb.edu/~phys13CH/electrical_safety.pdf] sedangkan pembatasan arus di MCB ordenya adalah dalam satuan ampere. Jadi adanya arus bocor ini tidak akan menyebabkan MCB/sekring turun, namun sudah dapat membahayakan. Jadi pada instalasi listrik, diperlukan MCB dan GPAS secara bersama-sama.
(Catatan: 1 ampere sama dengan 1000 mili ampere)
GPAS ini penting untuk keselamatan pengguna, namun demikian pemasangan GPAS di Indonesia tidak wajib. Berikut ini beberapa negara yang mewajibkan pemasangan GPAS [sumber]:
Australia
Austria
Belgia
Brazil
Jerman
India
Italia
Selandia Baru
Amerika Serikat
Norwegia
Afrika Selatan
Turki
Inggris
Walaupun tidak wajib, menurut saya sebaiknya GPAS ini dipasang di setiap rumah / kantor yang mampu, mengingat resiko listrik cukup besar. Harga GPAS ini di Indonesia antara Rp 100 ribu sampai Rp 700 ribu, tergantung merek, jumlah fasa, dan arus maksimum. Merek harga atas di antaranya adalah Schneider, sedangkan yang lebih murah seperti Hager.
Berbagai GPAS / RCBO / ELCB / RCCB di toko online
Untuk penggunaan rumahan, biasanya dipakai batas arus 30 mA, sedangkan untuk pabrik/kantor yang besar, biasanya dipakai batas arus 300 mA. Arus 300 mA ini sudah cukup mematikan, jadi untuk di pabrik/ kantor lebih ke arah mencegah arus pendek penyebab kebakaran.
Schneider Electric DOM16790
Berikut ini foto-foto RCCB merek Schneider yang sempat saya beli untuk dipakai di rumah. Benda ini sukses mendeteksi adanya arus bocor di pompa air saya.
Residual Current Circuit Breaker Schneider
RCCB ini berfungsi sebagai GPAS dengan batas arus bocor 30 mA , dan juga sebagai MCB (miniature circuit breaker) 25 A, jadi barang ini sebenarnya adalah RCBO. Fungsi MCB ini praktis tidak dipakai, karena di rumah arus maksimum adalah 10 A , sesuai dengan kapasitas listrik terpasang 2200 VA, jadi arus di rumah tidak akan melebihi 10 ampere.
Salah satu teknologi display yang sering dipakai adalah dengan LED matrix. Tampilannya cukup terang, dan harganya relatif murah dibandingkan dengan monitor. Namun demikian kadang-kadang display LED matrix ini dapat juga mengalami kerusakan, terutama kalau ditempatkan di tempat yang agak ekstrim temperatur maupun kelembabannya, lebih lagi jika sampai kena air yang bocor.