Secara umum untuk menyalakan LED diperlukan resistor untuk pembatas arus, sehingga arus yang mengalir pada LED tidak melebihi batas maksimal LED tersebut.
Untuk LED matrix, diperlukan resistor untuk pembatas arus, serta transistor untuk penguat arus. Jika tidak meggunakan resistor, mak arus dapat terlalu besar, atau bervariasi tergantung jumlah LED yang menyala. Jika tidak menggunakan transistor, maka arus hanya mengandalkan kekuatan arus dari mikrokontroler yang dipakai, yang rata-rata hanya dapat memberikan 6 mA, padahal supaya menyala terang diperlukan 20 mA ~ 25 mA.
Berikut ini adalah foto dari contoh rangkaian yang tidak menggunakan resistor maupun transistor:
Pada foto tersebut nampak kecerahan LED tidak seragam. Kecerahan LED tergantung dari jumlah LED yang menyala bersamaan pada 1 baris.
Misal pada LED matrix yang kanan, baris teratas relatif redup karena 8 LED menyala semua, sedangkan baris ke-2 dan ke-3 terang karena dalam 1 baris hanya 2 LED yang menyala.
===
Secara umum LED memerlukan resistor untuk mengatur arus yang mengalir di dalamnya.
Berikut ini ada beberapa orang yang melakukan percobaan LED tanpa resistor, dengan berbagai kesimpulan:
- http://tinkerlog.com/2009/04/05/driving-an-led-with-or-without-a-resistor/
- http://cs.stanford.edu/people/nick/led-without-resistor/
- http://www.instructables.com/id/LEDs-for-Beginners/step5/One-LED-no-resistor/