Produk SONOFF Untuk Pengukuran Energi

Produk SONOFF yang dapat dipakai untuk Untuk Pengukuran Energi adalah sebagai berikut

Produk-produk tersebut tidak memiliki fitur DIY (Do It Yourself) seperti MINIR2. Jadi jika ingin dipakai sebagai perangkat IoT (Internet of Things) sendiri, kita mesti mengganti firmware di dalamnya (flashing)

Berikut ini daftar teknik flashing untuk produk tersebut

SONOFF SPM
SONOFF SPM

 

SONOFF POWR3
SONOFF POWR3
SONOFF DUALR3
SONOFF DUALR3

Berikut ini foto SONOFF MINIR2, POWR2 dan POWR3

SONOFF MINI-R2 POWR2 POWR3

Daftar pencarian produk di toko online:

  • SPM-Main https://www.tokopedia.com/search?st=product&q=SPM-Main%20sonoff
  • POWR3 https://www.tokopedia.com/search?st=product&q=sonoff%20powr3
  • DUALR3: https://www.tokopedia.com/search?st=product&q=dualr3%20sonoff
  • POWR2: https://www.tokopedia.com/search?st=product&q=sonoff%20powr2

Referensi

 

Sonoff Mini R2

 

Berikut ini foto Sonoff Mini R2 bagian luar dan dalamnya. Benda ini kecil sekali, 1 kotak di foto adalah 1 cm.

Tampak atas
Tampak atas

 

 

Tampak bawah
Tampak bawah

 

 

bagian dalam tampak atas
bagian dalam tampak atas

 

 

bagian dalam tampak bawah
bagian dalam tampak bawah

 

Referensi

 

Sistem Elektronika Dengan Sinyal Analog & Digital

Suatu sinyal analog dapat diubah menjadi digital dan sebaliknya. Teknik ini memiliki beberapa manfaat. Pada tulisan ini hanya dibahas contoh aplikasi yang bersifat LTI (Linear Time Invariant).

Berikut ini contoh beberapa sistem yang di dalamnya terdapat sinyal analog dan sinyal digital:

  • Filter digital
  • Equalizer digital
  • Perekam digital
  • Komunikasi digital

Teori yang perlu dikuasai:

  • Rangkaian Analog
    • filter analog (LPF, HPF)
    • rangkaian amplifier (penjumlah, penguat)
    • power supply DC , termasuk regulator
  • Mikroprosesor & Interfacing
    • pemrograman mikroprosesor dengan bahasa C
    • input analog pada mikroprosesor
    • output analog pada mikroprosesor
    • ADC (Analog to Digital Converter)
    • DAC (Digital to Analog Converter_
    • interupsi pada mikroprosesor
    • error kuantisasi pada ADC/DAC
  • Pengolahan Sinyal Digital:
    • equalizer analog/digital
    • perancangan FIR berdasarkan respon frekuensi
    • multirate pada PSD
    • filter digital (LPF,HPF, BPF, BSF)
    • oversampling pada pengolahan sinyal digital
    • undersampling / decimation pada pengolahan sinyal digital

Filter Digital

Sistem filter digital dengan input analog dan output digital
Sistem filter digital dengan input analog dan output digital

Pada sistem ini sinyal analog diubah dulu menjadi digital, untuk kemudian dilakukan proses filtering (tapisan) secara digital. Setelah itu sinyal tersebut dikembalikan menjadi sinyal analog.

Jenis tapisan yang umum:

  • LPF: low pass filter
  • HPF: high pass filter
  • BPF: band pass filter
  • BSF: band stop filter

Proses tapisan (filter) dapat dilakukan di domain analog, namun dalam beberapa kasus terdapat kelebihan pada filter digital, sehingga lebih baik jika proses tapisan dilakuan di domain digital.

Equalizer Digital

Sistem equalizer digital dengan input analog dan output analog
Sistem equalizer digital dengan input analog dan output analog

Pada sistem ini sinyal analog diubah dulu menjadi digital, untuk kemudian dilakukan proses ekualisasi secara digital. Setelah itu sinyal tersebut dikembalikan menjadi sinyal analog.

Proses ekualisasi adalah proses mengubah komposisi frekuensi pada suatu sinyal (wikipedia)

Perekam Digital Dengan Input Output Analog

Sistem perekam digital
Sistem perekam digital

Pada sistem ini sinyal analog diubah dulu menjadi digital, untuk kemudian disimpan di suatu media. Setelah itu sinyal yang telah disimpan dapat dibaca dan dikeluarkan pada waktu lain. Setelah itu sinyal tersebut dikembalikan menjadi sinyal analog.

Sistem Komunikasi Digital Dengan Input Output Analog

Sistem komunikasi digital
Sistem komunikasi digital

Pada sistem ini sinyal analog diubah dulu menjadi digital, untuk kemudian dikirim oleh pemancar melalui suatu media komunikasi . Di penerima sinyal diubah lagi menjadi sinyal digital.. Setelah itu sinyal tersebut dikembalikan menjadi sinyal analog.

Komunikasi digital memiliki beberapa kelebihan dibandingkan komunikasi analog.

Ruang Lingkup Pengembangan Sistem Elektronika

Pengembangan suatu sistem elektronika melibatkan beberapa pekerjaan yang berbeda. Ada beberapa versi ruang lingkup pengembangan sistem elektronika menurut para ahli.

Berikut ini menurut buku Jens Lienig,Hans Bruemmer, Fundamentals of Electronic System Design.

Model Jens & Hans ini ruang lingkupnya luas, dari bagian terluar dari sistem elektronik, sampai ke dalam . Namun demikian tidak dibahas hal-hal yang terlalu spesifik , seperti misalnya mengenai model perangkat lunak untuk sistem yang menggunakan sistem mikroprosesor.

Berikut ini lebih spesifik ke sistem embedded, menurut buku Lee & Seshia, Introduction to Embedded Systems, a cyber-physical systems approach. Sistem embedded secara ringkasnya adalah sistem yang di dalamnya menggunakan komputer/mikroprosesor sebagai salah satu komponen utama, namun komputer/mikroprosesor ini tidak nampak.

Model dari Lee & Seshia ini nampaknya fokus ke mikroprosesor dan teknik pembuatan software di dalamnya. Tidak dibahas permasalahan hardware lainnya.

Berikut ini menurut buku Peter Marweddel, Embedded System Design, Foundations of Cyber-Physical Systems, and the Internet of Things, 3rd Edition.

Model dari Peter Marwedel ini sedikit lebih luas daripada model Lee & Seshia, namun masih lebih sempit dibandingkan model Jens & Hans.

Kesimpulan sementara:

  • Secara umum sistem elektronika perlu memperhatikan model Jens & Hans
  • Jika sistem elektronika yang dibuat menggunakan mikroprosesor & perangkat lunak, perlu menggunakan model Lee & Seshia atau model Peter Marwedel untuk detail di perangkat lunaknya.

Rangkaian Penggerak Relay Untuk Mikroprosesor

Mikroprosesor/mikrokontroler perlu rangkaian tambahan untuk dapat mengendalikan relay. Relay sering digunakan untuk mengendalikan perangkat yang arusnya cukup besar, dengan hanya menggunakan arus kecil pada kumparannya. Namun demikian arus untuk mengendalikan kumparan dapat mencapai puluhan miliampere, sedangkan output dari rangkaian digital dan mikroprosesor umumnya hanya sanggup beberapa miliampere. Untuk itu diperlukan penguat agar output beberapa miliampere dapat mengendalikan relay yang beberapa puluh miliampere.

Berikut ini beberapa rangkaian yang diperlukan untuk mengendalikan relay.

Pertama-tama adalah pengendali relay yang menggunakan transistor tipe BJT (Bipolar Junction Transistor). BJT tetap memerlukan arus kecil untuk mengendalikannya.

Pada rangkaian-rangkaian ini, BJT hanya ada dalam 2 kondisi: OFF dan saturasi, tidak pernah dalam keadaan aktif. Hal ini untuk mengurangi disipasi daya pada BJT, karena pada kondisi OFF dan saturasi adalah keadaan di mana disipasi daya transistor minimal.

NPN Sederhana

Relay dengan transistor NPN
Relay dengan transistor NPN

NPN Darlington

Relay dengan NPN Darlington
Relay dengan NPN Darlington

PNP Sederhana

Relay dengan transistor PNP
Relay dengan transistor PNP

Berikut ini beberapa variasi menggunakan model emitter follower, di mana beban relay dipasang di emitter. Rangkaian-rangkaian ini dapat berfungsi, namun tidak praktis karena untuk NPN akan memerlukan tegangan basis yang lebih besar daripada VCC, sedangkan pada PNP akan memerlukan tegangan basisi yang lebih kecil dari GND, alias perlu tegangan negatif.

NPN Emitter Follower

Relay dengan NPN emitter follower
Relay dengan NPN emitter follower

NPN Emitter Follower Darlington

Relay dengan NPN Darlington emitter follower
Relay dengan NPN Darlington emitter follower

PNP Emitter Follower

Relay dengan NPN emitter follower
Relay dengan NPN emitter follower

PNP Emitter Follower

Relay dengan transistor PNP emitter follower
Relay dengan transistor PNP emitter follower

Berikut ini beberapa cara mengendalikan relay dengan MOSFET. Keuntungan MOSFET adalah dikendalikan tegangan berbeda dengan transistor BJT yang dikendalikan arus, sehingga praktis tidak memerlukan arus pada inputnya, cocok untuk komponen yang arusnya kecil.

Relay dengan MOSFET n-channel
Relay dengan MOSFET n-channel

Relay dengan MOSFET p-channel
Relay dengan MOSFET p-channel

Input pengendali rangkaian relay dapat berasal dari berbagai sumber. Pada contoh berikut ini sumbernya adalah gerbang logika AND. Pada prakteknya dapat diganti dengan gerbang logika apa saja. Yang perlu diperhatikan adalah berapa tegangan pada kondisi HIGH, berapa tegangan pada kondisi LOW, serta berapa arus maksimal yang diperbolehkan dari output gerbang logika tersebut.

Relay dengan input dari rangkaian logika digital
Relay dengan input dari rangkaian logika digital

Selain dari gerbang logika, dapat juga disambungkan dengan output dari mikroprosesor / mikrokontroler. Tekniknya sama dengan menyambungkan ke gerbang logika, karena prinsipnya mikroprosesor isinnya juga gerbang logika.

Relay dengan input dari mikrokontroler
Relay dengan input dari mikrokontroler

Jika tidak ingin repot dengan membuat rangkaian transistor, kita dapat memakai modul relay yang sudah jadi. Berikut ini contohnya. Detail di artikel “Modul Relay 5 volt

Modul relay HW-316

Referensi

Sistem Komputer

View Post

Definisi Sistem Komputer

Menurut Webopedia:

A complete, working computer. Computer systems will include the computer along with any software and peripheral devices that are necessary to make the computer function. Every computer system, for example, requires an operating system.

Menurut PC Magazine

The complete computer made up of the CPU, memory and related electronics (main cabinet), all the peripheral devices connected to it and its operating system.

Menurut The Free Dictionary

a system of one or more computers and associated software with common storage

Menurut Business Directory

A system of interconnected computers that share a central storage system and various peripheral devices such as a printers, scanners, or routers. Each computer connected to the system can operate independently, but has the ability to communicate with other external devices and computers

Sistem komputer terdiri dari hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak). Ada juga yang memasukkan manusia sebagai bagian dari komputer, namun kebanyakan komputer dapat bekerja mandiri tanpa intervensi manusia jika hardware dan softwarenya sudah dipasang.

Perangkat keras komputer terdiri dari komponen utama berikut ini:

  • Central Processing Unit (CPU), berfungsi sebagai pengolah utama
  • Memori, yang berisi data dan program
  • Perangkat input untuk memasukkan informasi ke dalam komputer
  • Perangkat output untuk mengeluarkan informasi dari komputer

Selain komponen utama tersebut di atas, diperlukan juga komponen-komponen lain yang jarang disebut ketika membahas komputer:

  • Sumber daya / power supply, bisa dari jala-jala listrik PLN, ataupun dari batere dan lain sebagainya
  • Casing dan pendukung mekanik lainnya

Blok diagram perangkat keras suatu sistem komputer dapat dilihat pada gambar berikut:

Pada gambar tersebut perangkat sistem komputer terdiri dari CPU, memori, input-output yang secara internal terhubung oleh bus data, bus alamat dan bus kendali. Hubungan ke luar dilakukan oleh periferal input (sensor) dan periferal output (aktuator). Sistem di luar sistem komputer tersebut dinyatakan sebagai lingkungan (berwarna kuning).

Software yang dipakai dalam suatu sistem komputer antar lain adalah sebagai berikut:

  • Firmware : software yang sudah menempel di perangkat keras komputer. Pada komputer desktop biasa firmware ini dikenal sebagai software BIOS (Basic Input Output Software)
  • Sistem Operasi: Software pertama yang dijalankan setelah firmware, dan akan menjadi dasar dari software aplikasi. Contohnya adalah sistem operasi Windows, Linux, Ubuntu, MacOS, dan sebagainya.
  • Aplikasi: software yang melakukan fungsi yang kita inginkan. Misalkan aplikasi desktop seperti Microsoft Office, Web Browser, dan lain sebagainya.

Pada beberapa sistem komputer yang sederhana, pemisahan software seperti di atas tidak ada, jadi softwarenya hanyalah sebuah aplikasi tanpa firmware maupun sistem operasi.

Susunan software tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

Pada bagian paling bawah adalah hardware sistem komputer. Di atasnya adalah BIOS untuk komputer, dan ada juga firmware/BIOS untuk hard drive/hard disk. Ya, hard disk komputer pun di dalamnya ada softwarenya.

Di atas BIOS adalah software sistem operasi, seperti Windows, MacOS dan Linux. Baru di atasnya adalah aplikasi-aplikasi.

Contoh Sistem Komputer

Beberapa sistem komputer yang ada di sekitar kita dan mudah terlihat:

  • Komputer desktop
  • Komputer notebook / laptop

Beberapa sistem komputer yang ada di sekitar kita namuin agak susah terlihat

  • Komputer server yang umumnya ada di sebuah datacenter khusus
  • Sistem Embedded / Sistem benam, yaitu komputer yang sudah tergabung dengan sistem lain dan hanya melakukan 1 pekerjaan saja. Contohnya komputer yang dipakai dalam mesin cuci, telepon genggam, smartphone, printer, dan sebagainya
  • Mikrokomputer: komputer yang sederhana dan sangat kecil sehingga seluruh komponen dapat dimasukkan ke dalam 1 buah rangkaian terintegrasi.

Berikut ini contoh sistem komputer notebook (sumber)

Berikut ini contoh sistem komputer berupa sebuah smartphone Samsung Galaxy S4 . Detailnya dapat dibaca di artikel Samsung Galaxy S4.

Sistem komputer Samsung Galaxy S4
Sistem komputer Samsung Galaxy S4

Berikut ini contoh sistem komputer kecil yang umum dipakai sebagai sistem embedded. Penjelasan lebih detail tentang sistem komputer tersebut dapat dibaca di artikel “Perbandingan kecepatan IO Digital pada Arduino

Sistem komputer kecil Arduino dan Arduino kompatibel
Sistem komputer kecil Arduino dan Arduino kompatibel

Berikut ini komponen ATMEGA168 dari Atmel yang di dalamnya sudah berisi CPU, memori dan beberapa periferal. Untuk menjalankan komponen tersebut sebagai sistem komputer cukup dengan menambahkan sumber daya dan beberapa perangkat input output lagi di luarnya.

ATMega168 dari Atmel
ATMega168 dari Atmel