Pengendali Temperatur Untuk Pendingin Display Cooler

Mesin pendingin (chiller, kulkas, refrigerator) memerlukan alat pengatur agar temperatur di dalamnya sesuai dengan yang kita inginkan. Jika alat pengaturnya rusak, tentunya mesti mencari penggantinya. Pada artikel ini dibahas beberapa alternatif modul pengatur temperatur yang dapat dipakai untuk chiller.


Lemari pendingin atau display cooler / showcase cooler

Berikut ini beberapa modul pengendali temperatur yang tersedia di pasaran online di Indonesia:

  • STC-1000, harga Rp 135+ ribu
  • STC-8080, harga Rp 300+ ribu
  • STC-9200, harga Rp 450+ ribu
  • DEI-104F, harga Rp 350 ~ 450 ribu
  • DEI-185E, harga Rp 1,250 juta

STC-1000

Fitur dari STC-100 adalah sebagai berikut:

  • Mengatur pemanasan
  • Mengatur pendinginan
  • Compressor delay
  • Tidak ada fitur defrost

STC-1000 harganya lumayan murah, mampu mengendalikan pendinginan dan pemanasan. Kelemahannya adalah tidak ada fitur defrost untuk pendinginan.

Fitur pemanasan tidak diperlukan jika STC-1000 dioperasikan untuk chiller/refrigerator, namun diperlukan jika STC-1000 dipakai misalnya sebagai pengendali temperatur pada alat penetas telur.

STC-8080A+

Fitur dari STC-8080A+ adalah sebagai berikut

STC-8080A
  • Pendinginan: dapat mengendalikan kompresor untuk pendingin, serta fitur ‘compressor delay’ untuk jeda waktu minimal antara kompressor mati sampai kompresor hidup lagi. Waktu ‘compressor delay’ dipatok di 3 menit. Compressor delay dapat diatur di model STC-8080H
  • Defrost: menghilangkan gumpalan es di sirip pendingin. Output relay untuk defrosting tersedia.

STC-9200

Fitur dari STC-9200 adalah sebagai berikut

  • Pendinginan: dapat mengendalikan kompresor untuk pendingin, serta fitur ‘compressor delay’ untuk jeda waktu minimal antara kompressor mati sampai kompresor hidup lagi. Waktu ‘compressor delay’ dapat diatur
  • Defrost: menghilangkan gumpalan es di sirip pendingin. Output relay untuk defrosting juga disediakan.
  • Fan: mengatur sirkulasi udara di dalam lemari pendingin

DEI-104F

DEI-104F
DEI-104F

Fitur

  • Pendinginan: dapat mengendalikan kompresor untuk pendingin, serta fitur ‘compressor delay’ untuk jeda waktu minimal antara kompressor mati sampai kompresor hidup lagi. Waktu ‘compressor delay’ dapat diatur antara 0 sampai 30 menit
  • Defrost: menghilangkan gumpalan es di sirip pendingin. Output relay untuk defrosting tidak ada. Periode defrost dapat diatur 0 sampai 99 jam.

DEI-815E

Literatur

Perangkat ADSB Receiver dari Flightaware

Perangkat penerima ADSB dari Flightaware
Perangkat penerima ADSB dari Flightaware

Daftar perangkat

  • Network box, berisi Raspberry Pi, GPS receiver dan Software Defined Radio
  • Power supply 5 volt untuk Raspberry Pi
  • Kabel Ethernet 5 meter (warna biru)
  • Kabel coaxial 50 ohm 10 meter untuk antena (warna putih)
  • Antena warna putih (dengan konektor tipe N)

Kotak berisi Raspberry PI , GPS dan SDR
Kotak berisi Raspberry PI , GPS dan SDR

Kabel yang dipakai bertulisan “BIEFFE CO 100 AF 50 Ohm LOW LOSS made ini ITALY EN50117”.

Kabel Koaksial CO 100 AF
Kabel Koaksial Bieffe Cavi CO 100 AF

Redaman kabel adalah 32 dB/100m , cukup besar kalau dibandingkan dengan Kabel Coaxial lain

Bagian dalam antenna menurut seorang staff Flightaware adalah sebagai berikut (didapat dari diskusi di http://discussions.flightaware.com/post179553.html#p179553). Feature: “5 dBi Antenna with very low SWR <1.5”. Desain antena nampaknya adalah ‘coaxial antenna’.

Bagian dalam antenna Flightaware
Bagian dalam antenna Flightaware

Review tentang antena tersebut dapat dibaca di artikel berikut: Review: FlightAware 1090 MHz ADS-B Antenna and Filter

Referensi

Bahaya Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Short circuits, friction or lightening strikes can cause wind turbines to go up in flames. Photo Der Spiegel/DPA.
Short circuits, friction or lightening strikes can cause wind turbines to go up in flames. Photo Der Spiegel/DPA.

Keunggulan utama Pembangkit Listrik Tenaga Angin adalah karena menggunakan energi terbarukan, jadi secara teoritis pembangkit jenis ini dapat menghasilkan energi selamanya. Namun demikian, ada juga beberapa masalah teknis dan masalah lingkungan yang diakibatkan oleh pembangkit ini.

Berikut ini beberapa masalah lingkungan akibat pembangkit listrik tenaga angin

Penelitian menunjukkan bahwa manusia dapat mendeteksi adanya gelombang akustik frekunsi rendah (8Hz), jauh di bawah ambang pendengaran (20 Hz).

Scan aktivitas otak terhadap suara 8 Hz
Scan aktivitas otak terhadap suara 8 Hz

Jika kincir pembangkit listrik tenaga angin menghasilkan gelombang frekuensi rendah, ada kemungkinan orang-orang di sekitar kincir tersebut dapat terganggu oleh sinyal frekuensi rendah tersebut.

Selain itu juga ada beberapa masalah teknis dalam pembangkitan energi ini

Sumber gambar: http://theresilientearth.com/?q=content/wind-power-green-and-deadly