Sensor arus ACS-712 menggunakan prinsip Hall Effect untuk mengukur arus. Sensor ini dapat mengukur arus searah (DC) maupun bolak-balik (AC). Berikut ini contoh pengukuran arus AC dengan menggunakan sensor tersebut.
Pengukuran yang dilakukan adalah mengukur arus AC yang mengalir pada bohlam lampu pijar 100 watt dengan tegangan 220 volt AC. Tegangan ini cukup berbahaya sehingga pengukuran harus dilakukan dengan hati-hati.
Pengukuran Daya Lampu
Meskipun disebutkan bahwa daya lampu adalah 100 watt, perlu dipastikan apakah lampu itu benar-benar 100 watt. Daya dan tegangan lampu diukur dengan Energy Meter TS-838.
Pengujian lampu 100 watt
Pengukuran daya lampu
Hasil pengukuran adalah sebagai berikut:
daya lampu 85.5 watt
tegangan pada lampu 205 volt
Berapakah arus?
Rumus P = V x I (asumsi faktor daya = 1)
I = P / V = 85.5 / 205 = 0.417 ampere
Tegangan di rumah 205 volt, cukup jauh di bawah 220 volt yang seharusnya. Berapakah daya jika tegangan benar-benar 220 volt?
Rumus P=V*V/R
R=V*V/P = 205 * 205 / 85.5 = 491.5 ohm
Jadi resistansi lampu adalah 491.5 ohm
Rumus P=V*V/R
P = 220 * 220 / 491.5 = 98.5 watt
Jadi daya lampu jika tegangan 220 volt adalah 98.5 watt, cukup dekat dengan daya seharusnya yaitu 100 watt.
Rangkaian pengukuran adalah sebagai berikut. Sensor ACS-712 dipasang seri dengan lampu 100 watt. Output analog dari sensor ACS-712 dimasukkan ke input analog 0 (AN0) pada Arduino Nano.
Rangkaian lampu
Karena sifat arus yang bolak-balik dengan frekuensi 50 Hz, maka menurut teori Nyquist, pengukuran arus mesti dilakukan sekurang-kurangnya dengan frekuensi 100 Hz. Pada percobaan ini pengukuran arus dilakukan setiap 2 ms, sehingga frekuensi pengukuran adalah 500 Hz, cukup jauh di atas batas Nyquist.
Berikut ini software Arduino yang dipakai:
void setup() {
Serial.begin(115200);
}
unsigned long previousMillis = 2;
unsigned long interval = 1;
void loop() {
unsigned long currentMillis >= millis();
if (currentMillis - previousMillis >= interval) {
previousMillis = currentMillis;
int sensorValue = analogRead(A0);
Serial.println(sensorValue);
}
}
Data dari port serial direkam di komputer dengan menggunakan software CoolTerm (http://freeware.the-meiers.org/). Kecepatan baud rate yang digunakan adalah 115200 supaya tidak ada data yang hilang.
Tampilan CoolTerm
Berikut ini grafik pengukuran arus.
Grafik pengukuran arus
Sensor ACS-712 mengeluarkan tegangan 2.5 volt jika arus tidak ada (0 ampere). Maka pada grafik nampak angkanya naik turun di sekitar 512.
Yang penting dari data tersebut adalah nilai puncak dan minimal:
nilai maksimal : 522
nilai minimal : 505
Nilai rata-rata terukur: 513.5 , masih dekat dengan nilai rata-rata teoritis yaitu 512.
Dari perbandingan antara pengukuran dengan Energy Meter TS-838 dan sensor ACS-712 maka selanjutnya dapat dilakukan kalibrasi terhadap angka yang dihasilkan dari sensor.
This Nuclear Radiation DIY Detector Kit. Arduino compatible kit. Can drive M4011,STS-5, SBM20 or
J305 Geiger tubes on the PCB. Has voltage compatibility with all popular GM Tubes that requires anode voltage 350-500V.
The kit has visual and sound indication of the radiation and can be used as detector of dangerous radiation levels or radioactive materials in your environment. Excellent cheap solution for Arduino COSM monitoring station.
Good kit for MCU software developers that just want to drive Geiger Tube for their own software. Include PDF manual with instruction and Arduino code examples. The kit is compatible with “Radiation Logger” via Arduino SPI.
This eBay lot for one (1) assembled soldered calibrated board of radiation detector with GM Tube(M4011).
Piking list:
1 x Assembled Radiation Detector system
1 x GM Tube(M4011), already assembled on PCB board.
The PCB has 3 pins for communication with MCU: INT, GND, 5V. You can power up the kit from 5V Arduino board directly. Or,
if you use batteries for Geiger Kit, you have to connect only 2 pins to Arduino: INT and GND.
There is many different application you can use this kit, especially if you are software developer. The board send 500 uS
high-low-high interrupts to Arduino. We offer 2 simple sketches as an example, please modify it for your needs. We do not provide technical support for Arduino code.
You can learn more at home page of arduino.
Actually its possible to use this kit with any other microcontroller, not only Arduino boards because it has the same principles, but if you are beginner it will be easy to start with Arduino.
M4011 Geiger Tube Specification:
Tin oxide Cathode, Coaxial cylindrical thin shell structure(Wall density 50±10cg/cm2),Application of pulse type halogen tube
application temperature:-40°C~55°C
Could be used for :γRay 20mR/h~120mR/h
and β Ray in range 100~1800 ChangingIndex/minutes·CM2 soft β Ray
Sensor kit ini dibeli di AliExpress. 1 paket terdiri dari 37 macam sensor. Manual kit ini tidak jelas, jadi perlu usaha ekstra untuk mencari manualnya di Internet.
Alarm output: 1 line output, 7 kinds of alarm mode: high/low/high deviation/low deviation/interval/out of interval/breakage alarm.
Package include:
1×PID Digital Temperature Controller
1 x English User Manual
Manual
Manualnya cukup jelas dalam bahasa Inggris.
Manual halaman 1
Manual halaman 2
Membongkar Pengendali
Tahap pertama adalah mencopot casing plastik untuk dapat mengakses rangkaian di dalamnya.
Membuka casing
Berikut ini adalah penampang rangkaian dari atas. Nampak ada 2 bagian utama, yaitu bagian prosesor dan display (atas) dan bagian power supply (bawah). PCB prosesor menggunakan 2 layer, sedangkan power supply 1 layer.
Rangkaian dalam bagian atasRangkaian bagian bawahRangkaian di bagian dalam
Berikut ini close up bagian prosesor untuk melihat komponen utama apa saja yang dipakai.
Close up bagian prosesor
Mikrokontroler MPC89L52AF
Bagian prosesor menggunakan mikrokontroler MPC89L52AF dari Megawin sebagai pengendali utama. Mikrokontroler ini adalah prosesor turunan 80C51 8 bit.
Mikrokontroler MPC89L52AF (PQFP-44)
IC utama lain:
ATMEL 24C02N (EEPROM 2 KB)
74HC74D (dual D-flip-flop)
LF353 (dual Op Amp)
4051B (analog switch)
Display bagian depan
Bagian belakang display
Display menggunakan LED 7 segment. Di bagian belakangnya komponen aktif adalah IC TTL 74HC164 (serial in, parallel out shift register 8 bit)
Relay
Relay berkapasitas 10 ampere untuk 250 VAC, dikendalikan dengan tegangan 12 volt DC.
Berikut komponen utama power supply, yaitu transistor C3150 atau 2SC3150. Transistor ini adalah transistor NPN yang umum dipakai untuk switching regulator.
Transistor C3150
Display menggunakan LED 7 segmen tipe XD3241BG. LED 7 segment jenis ini menggunakan scanning/multiplexing untuk menyalakannya. Pada satu saat hanya 1 digit saja yang aktif dari 4 buah yang ada.
Jumlah pin yang diperlukan:
4 pin untuk memilih digit
8 pin untuk menyalakan 7 segmen + titik
Jadi total perlu 12, sama seperti yang terlihat di foto (hanya nampak 6, namun ada 6 lagi di sisi lainnya).
Menu Operasional
Pada REX-C100 ini terdapat beberapa parameter yang dapat diubah-ubah oleh user, yaitu temperatur target dan parameter kendali. Secara garis besar REX-C100 ini memiliki 3 mode yaitu:
PV/SV Display: untuk menampilkan temperatur kerja dan temperatur kerja
SV Setting: untuk mengubah temperatur target (setpoint)
Parameter Setting: untuk mengubah-ubah parameter kendali sistem. REX-C100 ini di dalamnya menggunakan kendali PID (Proportional-Integral-Derivative).
Menu operasional ini dimodelkan dengan menggunakan FSM (Finite State Machine) seperti pada gambar berikut.
Menu operasional
Blok Diagram Internal
Di manual tidak disebutkan secara detail. Berikut ini analisis saya tentang isi dari REX-C100 tersebut
Blok Diagram internal REX-C100
Terdapat 2 bagian besar yaitu
sistem kendali umpan tertutup, dan
antar muka untuk menampilkan temperatur, mengubah temperatur target dan mengubah parameter sistem
Sensor ini datang lengkap dengan kardusnya. Hal yang amat jarang, karena biasanya pengiriman dari Aliexpress tidak menyertakan kardus dengan pertimbangan untuk meminimalkan ongkos kirim.
Kardus katup
Tipe solenoid valve ini adalah 2W-025-08
Kardus katup
Berikut penampilan katup yang terbuat dari kuningan.
Penampang samping katup
Pada bagian atas sensor tertera beberapa informasi:
Berikut ini sensor asap HIS-07 yang menggunakan radiasi dari Americium-241. Radiasi ini menabrak partikel debu yang ada di udara, dan jumlah tabrakan ini dihitung sebagai jumlah asap yang ada di udara.
Sensor asap dengan ion chamber
Sensor asap bagian bawah
Fungsi utama sensor ini tentunya adalah untuk mendeteksi adanya asap di udara. Namun karena di dalamnya mengandung Americium yang radioaktif, sensor ini berguna juga sebagai sumber radiasi untuk menguji sensor radiasi geiger counter.
Product description:
1) Ionization source characteristics and radiation safety performance:
2) The ionization chamber fitted with a high performance and low activity of Am-241 ionization
3) Ionization source activity: 0.5uCi ( 18KBq ) 0.8uCi±10% ( 30KBq±10% )
4) Ionization source a spectroscopy: peak: 4.5MeV ± 10%, FW HM<0.7MeV
5) Safety grading standards ( GB4075, IS02919 ) C64444
6) Ionization chamber radiation dose rate at 25cm: 0.03mGy/ ( 1mGy value lower than population dose standard )
7) Ionization chamber specification, parameter:
8) Conditions: outer electrode and the source electrode voltage ( VDD supply voltage ): 9V
9) Environment temperature: 20 + C: close to atmospheric pressure standard atmospheric pressure, clean air
10) Collecting electrode equilibrium potential: 5.3~6.5V
11) Collecting electrode potential with the smoke concentration change
12) Light reduction rate was 1% feet: 0.6V
13) Light reduction rate was 4% feet: 2.2V
14) Insulator leakage current ( Max ): 0.5Pa
16) Capacitor ( collection of extreme outer electrode + to the source base ): 6.0pF
package included:
2pcs NAP-07 HIS-07 Ion Chamber smoke SB-sensor (NAP-07)
HIS-07 SPECIFICATIONS
1. SCOPE:
This specification sheet is for ionization smoke chamber model HIS-07 (radiation source-0.5 microcurie Am-241, 2 chambers with a source, made in compliance with UL 217, EN-54-7) for applications to smoke detectors.
Supply voltage; DC 24V
Operation; Temperature -10…+60℃ , Humidity less than 95%
Storage: Temperature -25…+80℃ , Humidity less than 95%
6.Shape,dimensions, weight;
Shape; As per attached drawing
Dimensions; 22.0×Ф 42mm
Weight; 12g.
7. Ratings:
Test conditions; at 25℃,60% RH
Items
Specifications
Supply voltage
DC 9V
Current consumption
27±3pA
Output voltage
5.6±0.4 V in clean air
Sensitivity
0.6 ± 0.1 V at 2%/foot of smoke
(Tested according to UL 217)
8.Characteristics:
8-1.Sensitivity characteristics
Table 1 Test conditions ;at 25℃,60% RH
Smoke
concentration(%/foot)
output
Variation (△V)
0
5.6±0.4
0
1
5.3±0.5
0.3±0.1
2
5.0±0.5
0.6±0.1
3
4.7±0.5
0.9±0.2
4
4.4±0.5
1.2±0.2
5
4.2±0.5
1.4±0.2
Gray smoke test according to UL 217 Air velocity;0.16m/sec.
8-2. Supply voltage dependency
Table 2 Test conditions ;at 25℃,60% RH
Supply voltage(V)
Output voltage(V)
6
3.3±0.3
9
5.6±0.4
12
8.0±0.7
15
10.0±0.85
18
13.0±1.0
8-3 Temperature & Humidity dependency
Table 3 Temperature dependency
Temperature(℃)
Output (V)
0
Output(V)
5.15±0.4
25
5.6±0.4
50
5.85±0.4
Table 3 Humidity dependency
Humidity(%C)
Output (V)
30
5.75±0.5
60
5.6±0.4
90
5.45±0.4
9.Durability tests;
9-1.Heat resistance test
Test method
criteria
At +80 ℃ ± 5 ℃ for 72 hrs. Without
electrified
To maintain the characteristics shown in
Heading No.8 after test .To show neither
deforming, nor discoloring, nor cracks .
9-2. Low temperature resistance
Test method
criteria
At -30℃±5℃ for 72 hrs . without
electrified
To maintain the characteristics shown in
Heading No.8 after test .To show neither
deforming, nor discoloring, nor cracks .
9-3.High humidity resistance
Test method
criteria
At +40℃±5℃& 85 ±5% RH for 72
hrs . without electrified
To maintain the characteristics shown in
Heading No.8 after test .To show neither
deforming, nor discoloring, nor cracks .
9-4.Vibration test
Test method
criteria
Vibrated with amplitude of 0.25mm at every 5Hz from 10 — 35Hz for 15 min . with sympathetic vibration. If no sympathetic vibration occurs, to be vibrated at 35Hz for
4 hour .
To maintain the characteristics shown in Heading No.8 after test .To show neither deforming, nor discoloring, nor cracks .
9-5.Impact test
Test method
criteria
Dropped from a height of 1 m on to wooden plate with 3 different directions .
To maintain the characteristics shown in Heading No.8 after test .To show neither
deforming, nor discoloring, nor cracks
TEL:86-371-67169070 67169080
FAX:86 371 67169090
E-mail: [email protected]
10. Remarks
10.1 Output voltage is to be measured using an electrometer with more than 1014 of impedance or an exclusively designed measuring circuit with Ics . Normal testers with around 100MΩ impedance would be insufficient for measurement .
10.2 Upon assembling detectors ,attention is to be paid not to let a soldering flux get inside smoke chambers .If inside of the chambers is contaminated ,cleaning or washing is necessary .
10.3 The output lead wire of a chamber and an input terminal of a circuit must be connected in air to keep the connected point away from the surface of a PC board(usually a teflon pin is used to support the connected point) .Because of the resistance level of paper phenol PC boards , current leakage will occur on to the PC board . This will prevent to read correct outputs .
10.4 The connected point of the lead wire and the input terminal of an FET or an IC must be protected from humidity using a silicon resin or the like so that current leakage from the packages will be minimized .
10.5 Because of the necessity of reading a tiny current put out from the chamber ,this sensor must be electrically shielded to minimize noises from the outside .As the most sensitive part to noises is the connected part of the lead wire and the input the terminal of a circuit ,this part must definitely be shielded .
Berikut ini kombinasi kontaktor Mitsubishi S-N10 dan Thermal Overload Relay Mitsubishi TH-N12 yang dipakai untuk mengendalikan motor pada sebuah mixer roti.
Kontaktor Mitsubishi S-N10 dan relay proteksi Mitsubitshi TH-N12
Berikut ini penampakan kontaktor Mitsubishi S-N10CX menurut datasheet
Penampakan kontaktor Mitsubishi S-N10CX menurut datasheet
Berikut ini penampakan thermal overload relay menurut datasheet dari Mitsubishi
Mitsubishi thermal overload relay TH-N12
Referensi:
Datasheet kontaktor Mitsubishi seri S-N10 http://sg.mitsubishielectric.com/fa/en/download_files/lv_distri/contactor/Magnetic_Contactors_existing.pdf
Pada umumnya Arduino diprogram dengan menggunakan software compiler Arduino. Namun kadang-kadang kita ingin memasukkan file HEX yang dibuat dengan software lain, misal WINAVR atau CodeVision. Untuk itu kita dapat menggunakan beberapa teknik berikut ini:
Pada tulisan ini saya mengukur dan membandingkan kapasitas sebuah powerbank Vivan M04. Pertama kita lihat dulu spesifikasi powerbank tersebut:
Kapasitas: 3500 mAh
Input pengisian: DC5V/1A
Output (untuk mengisi smartphone): DC5V/0.6A
Pengukuran yang dilakukan ada 2 macam:
Mengukur energi yang masuk ke dalam powerbank ketika mengisi batere powerbank
Mengukur energi yang keluar dari dalam powebank ketika powerbank bertindak sebagai charger
Perhitungan Kapasitas Powerbank Menurut Spesifikasi
Kapasitas powerbank adalah 3500 mAh, artinya dapat memberikan arus 0.6 A selama 3500/600 = 5.833 jam
E = P x t = V x I x t = 5 volt x 0.6 ampere x 5.833 jam = 17.5 watt jam
Jadi kapasitas penyimpanan energi powerbank Vivan M04 tersebut adalah 17.5 watt jam
Mengukur Energi Masuk
Energi masuk di sini maksudnya adalah energi yang masuk ke powerbank ketika powerbank diisi / dicas. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kWh meter, baik kWh meter mekanik maupun elektronik. Untuk mudahnya dalam eksperimen ini saya menggunakan kWh meter elektronik.
Berhubung pemakaian energi untuk pengisian powerbank kecil, angka pengisian sulit terlihat di kWh meter biasa, jadi lebih baik menggunakan kWh meter elektronik yang lebih teliti.
Berikut ini proses pengisian powerbank melalui alat pengukur energi Energy Meter TS-838. Alat ini pada dasarnya adalah kWh meter elektronik yang juga dapat merekam parameter lain seperti arus, tegangan dan faktor daya. Pada foto di bawah nampak powerbank sedang diisi dengan arus pengisian 0.055 A, atau 55 miliampere.
Pengisian powerbank melalui kWh meter
Powerbank Vivan M04 tersebut di spesifikasinya disebutkan berkapasitas 3500 mAh. Angka ini dapat dibandingkan dengan energi masuk yang terukur di kWh meter elektronik.
Setelah powerbank penuh, angka di kWh meter dilihat sebagai berikut:
Powerbank Vivan M04 sudah terisi penuh
Dari pengukuran tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk mengisi powerbank sampai penuh memerlukan energi sebanyak 0.02 kWh = 20 Wh = 20 watt jam
Mengukur Energi Keluar
Energi yang keluar dari powerbank diukur dengan cara sebagai berikut:
Resistor dipakai sebagai beban untuk menggantikan smartphone. Karena resistor memiliki resistansi yang konstan, maka dengan hanya mengukur tegangan kita dapat langsung menghitung besar arus yang keluar dari powerbank. Jadi tidak perlu repot mengukur arus dan tegangan bersamaan.
Nilai resistor diatur supaya arus keluar dari powerbank masih di bawah batas maksimal arus powerbank, namun tidak terlalu kecil, karena kalau arus terlalu kecil maka pengukuran akan terlalu lama
Tegangan pada resistor diukur dengan menggunakan Arduino Nano
Hasil pengukuran dikirim ke sebuah komputer melalui komunikasi serial. Catatan pengukuran ini diperlukan karena kita ingin tahu berapa lama powerbank ini dapat memberikan arus tersebut. Pencatatan mesti dilakukan di komputer, karena Arduino hanya memiliki memori yang kecil.
Perhitungan nilai resistor beban adalah sebagai berikut:
Tegangan output adalah 5 volt
Arus output maksimal adalah 0.6 ampere
Maka nilai resistor sekurang-kurangnya adalah R=V/I = 5/0.6 = 8.3333 ohm
Dari percobaan dan berdasarkan komponen yang ada, maka dipakai beberapa resistor seri sehingga dicapai nilai resistor beban total = 12.5 ohm
Berikut ini skema pengukuran dengan Arduino.
Skema rangkaian pengukuran energi keluar dengan Arduino
Perangkat lunak di Arduino adalah sebagai berikut:
const int analogInPin = A0; // Analog input pin that the potentiometer is attached to
const int analogOutPin = 9; // Analog output pin that the LED is attached to
int ledPin = 13; // select the pin for the LED
int sensorValue = 0; // value read from the pot
int outputValue = 0; // value output to the PWM (analog out)
unsigned long next_action=0;
unsigned long waktu=0;
int led_status=0;
void setup() {
// initialize serial communications at 9600 bps:
Serial.begin(9600);
pinMode(ledPin, OUTPUT); // LED kedip untuk status
}
Kabel dari powerbank menggunakan kabel USB biasa. Bagian ujungnya dipotong supaya dapat mengakses kabel 5 volt dan GND pada kabel USB tersebut. Kabel ini sudah tidak dapat dipakai karena ujung USB micro tersebut sudah rusak. Terlihat pada gambar di bawah bahwa kabel USB ini tidak menggunakan shield, sehingga kabel jenis ini cukup rentan terhadap gangguan dari sinyal lain.
Memotong kabel USB
Output serial dari Arduino direkam di PC dengan menggunakan software RealTerm (http://realterm.sourceforge.net/). Tujuan perekaman ini untuk mendapatkan waktu yang tepat ketika powerbank sudah habis isinya.
Perekaman data port serial dengan Realterm
Setelah powerbank habis, data hasil rekaman dimasukkan ke Excel untuk dilihat nilainya. Ternyata powerbank aktif sampai dengan detik 207180.
Data rekaman di Excel
Hasil pengukuran adalah sebagai berikut
Resistansi total beban adalah 12.5 ohm.
Tegangan keluar dari powerbank adalah 4.49 volt, kurang dari yang disebutkan di spesifikasinya (5 volt)
Arus dapat dihitung: I = V/R = 0.3592 ampere, masih di bawah batas maksimal yaitu 0.6 ampere
Powerbank aktif selama 20718 detik, atau sama dengan 5.755 jam
Perhitungan energi menurut pengukuran
Diketahui sebagai berikut:
Arus = 0.3592 ampere
Tegangan = 4.49 volt
Waktu = 5.755 jam
Energi = P x t = V x I x t = 4.49 volt x 0.3592 ampere x 5.755 jam = 9.2817 watt jam
Jadi kapasitas powerbank ini adalah sekitar 53% dari yang tertulis di spesifikasi.
Alat-alat yang dipakai pada pengukuran ini
Powerbank Vivan M04 sebagai powerbank yang diuji
KWH meter elektronik Energy Meter TS-838 (untuk mengukur energi masuk ke powerbank)
Charger USB Samsung Traveller (untuk mengisi powerbank)
Multimeter Kyoritsu model 1009 (untuk mengukur tegangan, arus dan nilai resistor).
Komputer desktop (untuk perekaman data)
Software Realterm di Windows untuk mencatat data dari port serial
Kesimpulan
Berikut ini ringkasan hasil perhitungan dan pengukuran untuk powerbank Vivan M04
Kapasitas menurut spesifikasi
17.5 watt jam
Energi masuk untuk pengisian sampai penuh
20 watt jam
Energi keluar
9.2817 watt jam
Perhatian: pengukuran baru dilakukan 1 kali saja, jadi belum dapat dijadikan kesimpulan akhir. Untuk lebih teliti masih perlu dilakukan pengukuran dengan kondisi percobaan dan alat ukur yang berbeda.
LED 7 segment yang besar seringkali terdiri dari beberapa buah LED yang disusun seri, sehingga untuk menyalakannya diperlukan tegangan lebih dari biasanya. Yang juga bikin pusing adalah tidak semua segmen menggunakan LED seri yang jumlahnya sama, sehingga segmen yang berbeda itu mesti dihitung tersendiri resistor pembatas arusnya.
Berikut ini contoh rangkaian dalam LED 7 segmen LCS-40012YG11 yang berukuran 4 inch. Segmen biasa menggunakan 5 LED, sedangkan titik menggunakan 1 LED saja.
Contoh rangkaian dalam LED 7 segment besar
Berikut ini contoh rangkaian dalam LED 7 segmen YSD-1600AR6F yang berukuran 4 inch. Segmen biasa menggunakan 6 LED seri, sedangkan titik menggunakan 5 buah LED seri.
Berikut ini katup untuk cairan dan gas yang dikendalikan dengan tegangan 12 volt DC. Ukuran pipanya adalah 1/2 inch, mudah disambung ke pipa PVC biasa.
Katup dengan solenoid
Berikut ini penampakan bagian dalam dari katup tersebut. Klepnya menggunakan karet warna hitam. Penggeraknya menggunakan solenoid dengan kumparan.
Katup dengan solenoid
Katup dengan solenoid
Berikut ini penjelasan mengenai komponen tersebut dari situs penjualnya (Banggood):
Description :
1/2 inch DC 12V 250mA Electric Solenoid Valve Flow Switch
100% Brand new and high quality.
Applications : Repair a faulty valve in water and low viscosity fluid.
RawRGB, RGB (GRB4: 2:2, RGB565/555/444), YUV (4:2:2) and YCbCr (4:2:2) output format
Supports VGA, CIF, and from a variety of sizes CIF to 40×30
VarioPixel sub-sampling mode
Auto affect the control features include: automatic exposure control, automatic gain control, automatic white balance, automatic elimination of light stripes, automatic black level calibration image quality control including color saturation, hue, gamma, sharpnessANTI_BLOOM
ISP has a compensation function to eliminate noise and dead pixels
Support for image scaling
compensation for loss of optical lens
50/60Hz automatic detection
Saturation automatically adjust (UV adjustment)
Automatically adjust edge enhancement
Noise Reduction automatically adjust
Key parameters
Photographic array 640X480
IO voltage of 2.5V to 3.0V (internal LDO for nuclear power 1.8V)
Power operation 60mW/15fpsVGAYUV
Sleep <20μA
Operating temperature -30 degree to 70 degree
Stable 0 degree to 50 degree
Output Formats (8)? YUV/YCbCr4: 2:2 RGB565/555/444 GRB4: 2:2 Raw RGB Data
Optical Size 1/6 ”
FOV 25 °
Maximum rate of 30fps VGA Chen
Sensitivity 1.3V / (Lux-sec)
SNR 46 dB
Dynamic range of 52 dB
View Mode Progressive
Electronic Exposure one line to the 510 line
Pixel Size 3.6μm x 3.6μm
Dark Current 12 mV / s at 60 degree.