Di rumah saya menggunakan sistem penjernihan air yang dibuat sendiri. Detail sistem penjernihan air v1.0 sudah dijelaskan di artikel “Sistem Penjernihan Air di Rumah versi 1“. Untuk memperbaiki kelemahannya saya membuat sistem penjernihan air v2.0 dengan blok diagram sebagai berikut ini:
Perubahan yang dilakukan:
- Menambah tangki 5 yang posisinya lebih tinggi sedikit dari tangki 4, untuk menambah tekanan air di rumah
- Mengganti pengendalinya menggunakan prosesor ATMega dari AVR, sebelumnya menggunakan prosesor AT89 dari AVR
Sumur
Sumur berkedalaman sekitar 12 meter.
Pompa 1
Pompa dari jenis sumur dalam karena pompa sumur dangkal hanya dapat memompa sampai kedalam 8 meter saja.
Pada awalnya menggunakan pompa Sanyo HD255D, namun rusak dan diganti dengan pompa Grundfos
Tangki 1
Tangki ini berfungsi menampung air dari sumur. Air ini masih mengandung garam besi dan mangan, sehingga perlu didiamkan sekitar 2 jam agar garam-garam tersebut bereaksi dengan oksigen dan menggumpal, untuk kemudian dapat disaring.
Pompa 2
Pompa ini memompa air dari hasil pengendapan ke tangki atas. Air perlu dinaikkan agar dapat dialirkan ke filter.
Tangki 2
Tangki ini menyimpan air + lumpur yang siap disaring. Tangki ini diletakkan di menara air.
Filter
Filter pasir. Pada awalnya menggunakan pasir aktif, namun pasir aktif ini repot karena setiap beberapa waktu perlu diaktifkan kembali. Akhirnya menggunakan filter pasir biasa.
Tangki 3
Tangki penyimpanan air bersih hasil filter. Diletakkan di permukaan tanah ( di bawah)
Pompa 4
Memompa air dari tangki 3 ke tangki 4 di atas menara.
Tangki 4
Tangki ini berfungsi menyimpan air bersih yang siap dipakai. Ditaruh di menara air sehingga air dapat mengalir ke rumah dengan gravitasi. Kapasitas 1000 liter